
Ketika mendengar nama Nokia, bayangan handphone legendaris dengan bodi kokoh dan baterai tahan lama langsung terlintas di benak. Setelah era keemasan mereka, Nokia memang sempat terombang-ambing, namun di bawah payung HMD Global, mereka kini mencoba kembali menancapkan taringnya, terutama di segmen menengah. Salah satu upaya terbaru mereka adalah dengan meluncurkan Nokia G60, sebuah perangkat yang menjanjikan durabilitas, keberlanjutan, dan dukungan software jangka panjang. Nah, sebagai seseorang yang penasaran dengan "comeback" Nokia, gue pun memutuskan untuk mengulik lebih dalam handphone ini. Apakah Nokia G60 benar-benar bisa membawa nostalgia sambil tetap relevan di pasar smartphone yang sangat kompetitif ini? Mari kita bedah satu per satu, dari impresi pertama hingga detail terdalamnya.
Pendahuluan: Sebuah Janji dari Masa Lalu untuk Masa Depan
Nokia G60 datang dengan membawa pesan yang cukup kuat: durability, sustainability, dan long-term support. Di tengah gempuran smartphone yang seolah berlomba-lomba menawarkan spesifikasi paling gahar dengan harga paling miring, Nokia memilih jalur yang sedikit berbeda. Mereka fokus pada pengalaman pengguna yang stabil, perangkat yang bisa diandalkan dalam jangka panjang, dan yang tak kalah penting, komitmen terhadap lingkungan dengan penggunaan material daur ulang. Jujur, ini pendekatan yang menarik dan cukup menyegarkan di pasar yang sudah jenuh dengan jargon "flagship killer" atau "gaming phone" di kelas menengah.
Sejak pertama kali Nokia G60 diperkenalkan, gue udah penasaran banget. Bukan cuma karena nama besar Nokia di belakangnya, tapi juga karena janji-janji yang mereka usung. Di era di mana orang sering gonta-ganti handphone dalam hitungan bulan, ide tentang perangkat yang dirancang untuk bertahan lama itu seperti angin segar. Nah, dalam review ini, gue akan coba ceritain pengalaman "pribadi" gue menggunakan Nokia G60 ini, mulai dari gimana rasanya di tangan, seberapa mulus layarnya, performanya buat kerja dan main game, kualitas kameranya, sampai ke daya tahan baterainya yang katanya juara. Jadi, kalau lo lagi nyari handphone yang nggak cuma kenceng tapi juga awet dan ramah lingkungan, atau sekadar penasaran dengan langkah Nokia saat ini, terusin baca ya! Kita akan bongkar tuntas semua aspek Nokia G60 ini.
Desain & Build Quality: Kokoh di Tangan, Ramah Lingkungan di Hati
Begitu Nokia G60 mendarat di tangan, hal pertama yang langsung terasa adalah bobotnya yang pas dan kesan kokohnya. Ini bukan handphone yang terasa ringkih atau murahan. Nokia memang terkenal dengan "tank-like" build quality-nya, dan tradisi itu sepertinya tetap dipertahankan pada Nokia G60 ini. Bagian belakangnya terbuat dari 60% plastik daur ulang, sementara bingkainya 100% plastik daur ulang. Mendengar ini, gue langsung merasa ada nilai plus di sini. Di tengah isu perubahan iklim dan sampah elektronik, inisiatif seperti ini patut diacungi jempol.
Desainnya sendiri cukup minimalis dan fungsional. Modul kamera belakangnya berbentuk persegi panjang dengan dua lensa besar dan satu lensa kecil, ditemani lampu flash. Desain ini nggak terlalu menonjol dan terasa pas. Permukaan belakangnya sedikit bertekstur, yang surprisingly, cukup nyaman digenggam dan nggak licin. Sidik jari juga nggak terlalu gampang nempel, jadi handphone lo akan terlihat bersih lebih lama. Tombol power yang juga berfungsi sebagai sensor sidik jari ada di sisi kanan, mudah dijangkau dengan ibu jari, dan responsif banget. Tombol volume juga ditempatkan di atasnya.
Salah satu hal yang sering gue perhatiin di handphone kelas menengah adalah sertifikasi ketahanan. Nokia G60 hadir dengan sertifikasi IP52, yang artinya dia tahan terhadap cipratan air dan debu. Meskipun bukan sertifikasi yang bisa diajak nyelam, tapi setidaknya lo nggak perlu khawatir kalau kena gerimis atau ketumpahan kopi sedikit. Ini adalah fitur kecil yang memberikan ketenangan pikiran, dan gue sangat mengapresiasi keberadaannya. Secara keseluruhan, desain Nokia G60 mungkin nggak groundbreaking atau eye-catching banget seperti beberapa kompetitornya, tapi dia menawarkan estetika yang bersih, fungsionalitas yang baik, dan yang paling penting, build quality yang solid. Rasanya seperti memegang perangkat yang memang dibuat untuk bertahan lama, bukan cuma sekadar trend sesaat. Ini adalah Nokia sejati dalam balutan modern.
Layar: Refresh Rate 120Hz untuk Pengalaman Visual yang Mulus
Sekarang kita ngomongin layar. Nokia G60 dibekali layar IPS LCD berukuran 6.58 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2408 piksel). Oke, mungkin bukan AMOLED yang lagi jadi tren, tapi jangan salah sangka. Kualitas layar IPS di Nokia G60 ini nggak main-main. Warna yang dihasilkan cukup akurat dan punchy, detailnya tajam, dan viewing angle-nya juga luas. Buat gue yang suka nonton video atau browsing, layar ini udah lebih dari cukup.
Tapi yang paling bikin gue impressed adalah refresh rate 120Hz-nya. Di kelas harga ini, nggak semua handphone menawarkan refresh rate setinggi ini. Begitu lo ngeswipe layar, buka tutup aplikasi, atau scroll feed media sosial, pergerakannya terasa super mulus dan responsif. Ini bener-bener meningkatkan user experience secara signifikan. Setelah terbiasa dengan 120Hz, balik ke 60Hz rasanya jadi kaku banget. Kecerahan maksimalnya diklaim mencapai 500 nits, yang menurut gue cukup terang untuk penggunaan di luar ruangan di bawah sinar matahari langsung, meskipun mungkin nggak secerah panel AMOLED.
Layarnya juga dilindungi oleh Gorilla Glass 5, jadi lo nggak perlu terlalu khawatir kalau nggak sengaja tergores kunci atau benda tajam lainnya di saku. Notch berbentuk tetesan air mata di bagian atas layar untuk kamera depan mungkin terasa sedikit ketinggalan zaman dibanding punch-hole, tapi secara fungsionalitas nggak mengganggu. Bezel di sekeliling layarnya juga cukup tipis, meskipun bezel bawahnya sedikit lebih tebal. Secara keseluruhan, layar Nokia G60 ini adalah salah satu highlight utama. Refresh rate 120Hz-nya benar-benar memberikan nilai tambah yang signifikan, membuat setiap interaksi terasa lebih premium dan menyenangkan. Baik untuk konsumsi media, browsing, atau sekadar penggunaan sehari-hari, layar Nokia G60 ini bisa diandalkan.
Performa & Hardware: Snapdragon 695 5G, Cukup Mumpuni untuk Segala Kebutuhan
Di balik bodi kokohnya, Nokia G60 ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 695 5G. Ini adalah chipset mid-range yang cukup populer dan terbukti kinerjanya. Dipadukan dengan RAM 4GB atau 6GB (tergantung varian) dan penyimpanan internal 64GB atau 128GB (yang bisa diperluas dengan kartu microSD), konfigurasi ini menjanjikan performa yang stabil untuk berbagai kebutuhan.
Dalam penggunaan sehari-hari, gue nggak menemukan kendala berarti. Buka tutup aplikasi terasa cepat, multitasking berjalan lancar, dan navigasi antar menu juga responsif. Bahkan, gue coba buka banyak aplikasi sekaligus, dari media sosial, browser dengan puluhan tab, sampai aplikasi edit foto ringan, semuanya masih bisa ditangani Nokia G60 dengan baik tanpa terasa lag atau stutter yang mengganggu.
Lalu, bagaimana dengan gaming? Ini dia yang sering jadi pertanyaan. Snapdragon 695 5G ini memang bukan chipset gaming kelas atas, tapi dia cukup mumpuni untuk menjalankan game-game populer. Gue coba main Mobile Legends, PUBG Mobile, sampai Genshin Impact. Untuk Mobile Legends dan PUBG Mobile, lo bisa setting grafis di kualitas tinggi dengan frame rate yang stabil. Pengalaman bermainnya mulus dan menyenangkan. Nah, kalau Genshin Impact, game yang memang berat banget, lo harus rela setting grafisnya ke medium atau low untuk mendapatkan frame rate yang playable. Jangan berharap bisa main di setting tertinggi dengan mulus, tapi setidaknya masih bisa dinikmati. Selama sesi gaming yang cukup panjang pun, handphone ini nggak terasa panas berlebihan, jadi manajemen termal Snapdragon 695 di Nokia G60 ini patut diacungi jempol.
Konektivitas 5G juga jadi nilai jual utama Nokia G60. Buat lo yang tinggal di area dengan cakupan 5G, ini jelas jadi keuntungan besar untuk kecepatan internet yang super ngebut. Selain itu, ada juga Wi-Fi dual-band, Bluetooth 5.1, dan NFC yang berguna buat pembayaran digital atau transfer data cepat. Secara keseluruhan, performa Nokia G60 dengan Snapdragon 695 5G ini bisa dibilang sangat memuaskan untuk segmen harganya. Dia nggak cuma sekadar "cukup", tapi mampu memberikan pengalaman yang responsif dan lancar untuk sebagian besar aktivitas harian, bahkan sesekali gaming berat pun masih bisa dilibas.
Kamera: 50MP PureView untuk Momen Berharga
Bagian kamera seringkali menjadi penentu bagi banyak orang dalam memilih smartphone. Nokia G60 dibekali konfigurasi tiga kamera belakang: lensa utama 50MP dengan teknologi PureView (pixel binning untuk hasil 12.5MP yang lebih detail), lensa ultrawide 5MP, dan lensa depth 2MP. Untuk kamera depan, ada lensa 8MP. Angka-angka ini memang nggak terlalu bombastis dibanding kompetitor yang suka numpangin lensa makro 2MP nggak guna, tapi Nokia seringkali punya formula rahasia di software-nya.
Mari kita bahas satu per satu.
- Kamera Utama 50MP: Di kondisi cahaya yang ideal, kamera utama Nokia G60 ini mampu menghasilkan foto yang bagus. Detailnya tajam, warnanya akurat dan nggak terlalu lebay, serta dynamic range-nya cukup luas. Foto-foto outdoor dengan cahaya matahari yang terang terlihat natural dan enak dipandang. Mode 50MP penuh bisa lo pakai kalau memang butuh detail ekstra, tapi untuk kebanyakan kasus, mode default 12.5MP sudah sangat memadai.
- Kamera Ultrawide 5MP: Lensa ultrawide ini cukup berguna untuk memotret pemandangan atau arsitektur. Meskipun resolusinya hanya 5MP, hasilnya masih lumayan. Distorsi di bagian pinggir foto juga nggak terlalu parah. Tapi, jangan berharap kualitasnya setajam lensa utama, terutama di kondisi cahaya redup.
- Lensa Depth 2MP: Lensa ini berfungsi membantu efek bokeh atau portrait mode. Hasil foto portrait-nya lumayan rapi, dengan pemisahan subjek dan latar belakang yang cukup akurat.
Nah, bagaimana dengan performa di kondisi minim cahaya atau low light? Ini dia tantangan bagi banyak smartphone mid-range. Nokia G60 punya Night Mode, dan ini sangat membantu. Foto-foto malam hari yang diambil dengan Night Mode memang terlihat lebih terang dan detailnya lebih muncul, meskipun noise juga akan sedikit terlihat. Kalau tanpa Night Mode, hasilnya akan cenderung gelap dan kurang detail.
Untuk kamera depan 8MP, hasilnya cukup standar. Cocok untuk video call atau selfie kasual. Detailnya lumayan, tapi di kondisi cahaya redup, noise juga akan muncul. Untuk perekaman video, Nokia G60 bisa merekam hingga 1080p pada 30fps di kamera belakang maupun depan. Sayangnya, nggak ada fitur stabilisasi optik (OIS), jadi lo harus usahakan tangan nggak goyang saat merekam.
Secara keseluruhan, kamera Nokia G60 ini bisa dibilang "cukup baik" untuk kelasnya. Dia mungkin bukan yang terbaik di segmennya, terutama di kondisi low light, tapi untuk kebutuhan sehari-hari seperti memotret momen, mendokumentasikan perjalanan, atau sekadar jepret-jepret, Nokia G60 bisa diandalkan. Kalau lo bukan fotografer profesional yang butuh hasil sempurna di segala kondisi, kamera Nokia G60 ini akan memenuhi ekspektasi lo.
Baterai & Pengisian Daya: Tahan Lama, Tapi Pengisiannya Agak Santai
Daya tahan baterai adalah salah satu aspek penting yang dicari banyak orang. Nokia G60 dibekali baterai berkapasitas 4500mAh. Angka ini mungkin nggak sebesar beberapa kompetitornya yang sudah tembus 5000mAh atau bahkan lebih, tapi jangan salah, optimasi software Nokia yang cenderung "bersih" dan efisiensi dari chipset Snapdragon 695 5G membuat daya tahannya patut diacungi jempol.
Dalam penggunaan "personal" gue sehari-hari, yang meliputi browsing, scrolling media sosial, streaming video, sedikit gaming, dan sesekali video call, Nokia G60 bisa bertahan dengan mudah selama satu hari penuh. Bahkan, seringkali gue masih punya sisa baterai sekitar 20-30% saat mau tidur. Kalau penggunaan lo lebih ringan, bukan tidak mungkin handphone ini bisa bertahan sampai satu setengah hari. Screen-on time (SOT) yang gue dapatkan juga cukup konsisten, sekitar 6-7 jam, yang menurut gue sangat respectable untuk kapasitas baterai 4500mAh dan layar 120Hz.
Nah, sekarang ke bagian pengisian daya. Nokia G60 mendukung pengisian cepat 20W. Ini memang lebih baik daripada 10W atau 15W, tapi di era fast charging yang sudah mencapai 67W bahkan 120W di kelas menengah, 20W terasa agak "santai". Untuk mengisi penuh baterai dari 0% sampai 100%, gue butuh waktu sekitar 1 jam 45 menit hingga 2 jam. Ini memang bukan yang tercepat, jadi lo harus membiasakan diri untuk mengisi daya saat tidur atau saat nggak buru-buru.
Satu hal yang perlu dicatat, seperti tren saat ini, Nokia G60 tidak menyertakan charger dalam kotak penjualannya. Jadi, lo harus menggunakan charger lama lo atau membeli charger 20W terpisah. Ini memang bisa jadi poin minus bagi sebagian orang yang baru pertama kali punya handphone tanpa charger. Tapi, ini juga sejalan dengan komitmen Nokia terhadap keberlanjutan dan pengurangan limbah elektronik.
Meskipun pengisian dayanya nggak secepat kilat, daya tahan baterai Nokia G60 ini patut diacungi jempol. Lo nggak perlu khawatir baterai habis di tengah hari, dan itu adalah sebuah ketenangan pikiran yang berharga. Bagi gue, durasi pakai yang panjang jauh lebih penting daripada kecepatan pengisian yang super cepat, apalagi kalau lo punya kebiasaan nge-charge semalaman.
Software & Fitur Tambahan: Android Murni dengan Janji Update Jangka Panjang
Ini dia salah satu selling point terkuat Nokia G60 yang seringkali diabaikan oleh kompetitor: pengalaman Android murni dan janji update jangka panjang. Nokia G60 menjalankan Android 12 langsung dari kotak, dan yang paling penting, ini adalah Android versi "pure" atau mendekati stock Android. Artinya, lo nggak akan menemukan bloatware yang nggak perlu, antarmuka yang berat, atau kustomisasi berlebihan yang bisa bikin handphone jadi lemot. Pengalaman menggunakan UI-nya terasa ringan, bersih, dan intuitif.
Tapi yang lebih gila lagi, HMD Global memberikan janji dukungan software yang luar biasa: 3 tahun update OS utama dan 3 tahun update keamanan bulanan. Bayangin, handphone lo yang sekarang Android 12 akan bisa merasakan Android 13, Android 14, bahkan sampai Android 15. Plus, lo akan selalu mendapatkan patch keamanan terbaru, yang krusial banget buat menjaga data dan privasi lo aman. Di segmen menengah, janji update seperti ini sangat jarang ditemukan. Kebanyakan merek lain paling banter cuma kasih 1-2 tahun update OS. Ini menunjukkan komitmen Nokia untuk memastikan perangkat mereka relevan dan aman dalam jangka waktu yang lebih lama, sejalan dengan filosofi "built to last" mereka.
Fitur tambahan lain yang ada di Nokia G60 meliputi:
- Sensor Sidik Jari Samping: Terintegrasi dengan tombol power, responsif dan akurat. Ini adalah posisi favorit gue untuk sensor sidik jari.
- Face Unlock: Cukup cepat di kondisi cahaya terang, tapi kurang efektif di kondisi gelap.
- NFC: Buat lo yang suka transaksi non-tunai atau cek saldo e-money, NFC ini sangat berguna.
- Jack Audio 3.5mm: Ya, Nokia masih mempertahankan port legendaris ini. Buat para pencinta audio dengan earphone kabel, ini adalah kabar baik. Nggak perlu ribet pakai adapter.
- Dual SIM + Slot MicroSD: Lo bisa pakai dua kartu SIM dan satu kartu microSD secara bersamaan, tanpa harus mengorbankan salah satunya. Fleksibilitas yang tinggi.
Pengalaman software di Nokia G60 ini adalah salah satu yang paling gue hargai. Bersih, cepat, dan yang terpenting, mendapatkan dukungan jangka panjang. Ini bikin lo merasa investasi lo nggak cuma buat setahun dua tahun, tapi bisa untuk 3-4 tahun ke depan. Untuk lo yang mengutamakan pengalaman Android yang "pure" dan keamanan data, Nokia G60 adalah pilihan yang sangat menarik.
Kelebihan & Kekurangan: Membedah Sisi Positif dan Negatif Nokia G60
Setelah mengulik Nokia G60 dari berbagai sisi, saatnya kita rangkum apa saja yang jadi kelebihan dan kekurangannya. Ini penting buat lo yang lagi galau mau beli atau nggak.
Kelebihan Nokia G60:
- Build Quality Kokoh & Desain Ramah Lingkungan: Terasa solid di tangan, nyaman digenggam, dan penggunaan material daur ulang adalah nilai plus yang signifikan. Sertifikasi IP52 juga menambah ketenangan.
- Layar 120Hz yang Mulus: Pengalaman scrolling dan navigasi terasa sangat responsif dan premium berkat refresh rate tinggi. Kualitas panel IPS-nya juga bagus.
- Dukungan Software Jangka Panjang: Janji 3 tahun update OS dan 3 tahun update keamanan bulanan adalah fitur stand-out yang jarang ada di kelasnya. Android murni juga bikin UI ringan dan cepat.
- Performa Stabil: Snapdragon 695 5G terbukti handal untuk penggunaan sehari-hari dan gaming kasual hingga menengah.
- Daya Tahan Baterai Unggul: Meskipun kapasitasnya 4500mAh, optimasi software dan chipset membuat baterai Nokia G60 bisa bertahan seharian penuh dengan mudah.
- Konektivitas Lengkap: Ada 5G, NFC, dan jack audio 3.5mm. Slot dual SIM + microSD terpisah juga sangat fungsional.
- Kamera Utama Cukup Baik: Hasil foto di kondisi cahaya ideal cukup detail dan warna akurat.
Kekurangan Nokia G60:
- Pengisian Daya yang Agak Lambat: 20W terasa kurang cepat di kelas harga ini, apalagi tanpa charger dalam paket penjualan.
- Performa Kamera Low Light Kurang Optimal: Meskipun ada Night Mode, hasil foto di kondisi minim cahaya masih kurang detail dan cenderung noise. Lensa ultrawide juga kurang performa di kondisi redup.
- Desain Layar Notch Tetesan Air Mata: Beberapa mungkin menganggap desain notch ini sudah ketinggalan zaman dibanding punch-hole.
- Harga Mungkin Terasa Sedikit Mahal: Dibanding kompetitor yang menawarkan spesifikasi serupa atau lebih tinggi di harga yang sama, Nokia G60 mungkin terlihat sedikit overpriced jika hanya melihat angka di atas kertas tanpa mempertimbangkan nilai tambah di aspek lain.
- Tanpa OIS: Ketiadaan Optical Image Stabilization untuk video bisa jadi kekurangan bagi yang sering merekam.
Jadi, bisa dibilang Nokia G60 ini punya paket yang cukup komplit, meskipun ada beberapa kompromi yang perlu lo pertimbangkan. Kelebihannya jauh lebih menonjol di aspek pengalaman jangka panjang, bukan sekadar spesifikasi gahar sesaat.
Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Bertarung di Ring yang Penuh Sesak
Pasar smartphone kelas menengah itu ibarat ring tinju yang penuh sesak. Ada Samsung dengan Galaxy A series-nya (misal: Galaxy A34, A54), Xiaomi dengan Redmi Note dan POCO series-nya (misal: Redmi Note 12 Pro 5G, POCO X5 Pro 5G), Realme dengan angka-angka tingginya, dan lain-lain. Masing-masing punya keunggulan dan target pasarnya sendiri. Lalu, di mana posisi Nokia G60 di tengah keramaian ini?
Secara spesifikasi di atas kertas, Nokia G60 dengan Snapdragon 695 5G mungkin nggak selalu jadi yang paling unggul. Beberapa kompetitor di harga yang sama atau sedikit di atasnya mungkin menawarkan chipset yang sedikit lebih powerful (misal: Dimensity 1080 atau Snapdragon 778G), atau layar AMOLED, atau pengisian daya yang jauh lebih cepat (67W ke atas). Misalnya, Redmi Note 12 Pro 5G menawarkan layar AMOLED 120Hz dan charging 67W, sementara Samsung Galaxy A34 punya layar Super AMOLED, IP67, dan OIS di kameranya.
Namun, Nokia G60 punya kartu as-nya sendiri, dan ini yang bikin dia unik:
- Dukungan Software Jangka Panjang: Ini adalah game changer. 3 tahun update OS dan keamanan adalah komitmen yang sangat langka di kelas menengah. Lo bisa pakai Nokia G60 ini lebih lama tanpa khawatir ketinggalan fitur atau masalah keamanan. Kompetitor paling banter hanya 2 tahun OS update (Samsung) atau bahkan kurang.
- Pure Android Experience: Nggak semua orang suka kustomisasi UI yang berat. Pengalaman Android murni di Nokia G60 sangat ringan, cepat, dan bebas bloatware. Ini berbeda dengan MIUI, One UI, atau Realme UI yang punya banyak fitur tambahan tapi juga cenderung lebih berat.
- Build Quality & Sustainability: Penggunaan material daur ulang dan klaim durabilitas yang kokoh adalah nilai jual yang nggak dimiliki banyak kompetitor. Nokia G60 dirancang untuk bertahan, bukan cuma untuk performa sesaat.
- IP52 Rating: Meskipun bukan IP67/68, sertifikasi ini tetap memberikan ketahanan ekstra yang nggak selalu ada di semua handphone di kelasnya.
Jadi, kalau lo adalah tipe pengguna yang prioritaskan spesifikasi mentah, gaming hardcore, atau kecepatan charging super ngebut, mungkin ada opsi lain yang lebih menarik. Tapi, kalau lo mengutamakan kestabilan, pengalaman Android yang bersih, durabilitas, dukungan software jangka panjang, dan nilai keberlanjutan, maka Nokia G60 ini bisa jadi pilihan yang sangat superior dibanding para kompetitornya. Dia adalah pilihan yang lebih "dewasa" dan "pragmatis" di tengah pasar yang riuh.
Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Untuk Siapa Nokia G60 Ini?
Setelah berminggu-minggu "hidup" bareng Nokia G60, gue bisa bilang kalau handphone ini adalah sebuah perangkat yang jujur dan nggak neko-neko. Dia nggak mencoba jadi yang paling gahar di setiap aspek, tapi dia berhasil jadi perangkat yang sangat seimbang dan bisa diandalkan dalam jangka panjang. Filosofi Nokia "built to last" dan komitmen terhadap lingkungan benar-benar terasa di setiap inci Nokia G60.
Apakah Nokia G60 ini worth it dengan harganya?
Ini pertanyaan krusial. Secara price-to-value jika hanya melihat spesifikasi di atas kertas, mungkin lo akan menemukan opsi yang "lebih gahar" dengan harga mirip atau sedikit di bawah. Namun, value dari Nokia G60 ini terletak pada hal-hal yang sering nggak terukur oleh angka: durability, pure Android experience, dan long-term software support. Kalau lo menghargai hal-hal ini, maka Nokia G60 ini sangat worth it dan bisa jadi investasi yang baik.
Untuk siapa Nokia G60 ini cocok?
- Pengguna Jangka Panjang: Kalau lo tipe yang nggak suka gonta-ganti handphone tiap tahun dan ingin perangkat yang bisa diandalkan selama 3-4 tahun ke depan, Nokia G60 adalah pilihan ideal. Dukungan update OS dan keamanan yang panjang jadi jaminan utama.
- Pencinta Android Murni: Buat lo yang mendambakan pengalaman Android yang bersih, bebas bloatware, dan antarmuka yang ringan, Nokia G60 adalah salah satu yang terbaik di kelasnya.
- Pengguna Kasual hingga Menengah: Untuk kebutuhan sehari-hari seperti media sosial, browsing, streaming, komunikasi, hingga gaming ringan-menengah, performa Nokia G60 sudah lebih dari cukup.
- Peduli Lingkungan: Komitmen Nokia dalam penggunaan material daur ulang adalah poin plus yang signifikan bagi konsumen yang sadar lingkungan.
- Mencari Ketenangan Pikiran: Ketahanan IP52, Gorilla Glass 5, dan build quality yang kokoh memberikan ketenangan pikiran bahwa handphone lo nggak gampang rusak.
Kegunaan Idealnya:
Nokia G60 sangat cocok sebagai daily driver yang andal untuk mahasiswa, pekerja kantoran, atau siapa pun yang butuh smartphone fungsional, stabil, dan tahan lama tanpa perlu pusing mikirin update atau keamanan. Cocok juga sebagai hadiah untuk orang tua yang ingin smartphone modern tapi gampang dipakai dan nggak cepat usang.
Singkatnya, Nokia G60 adalah pilihan cerdas bagi mereka yang memprioritaskan keandalan, pengalaman software yang mulus, dan komitmen jangka panjang, ketimbang sekadar mengejar angka spesifikasi tertinggi. Dia adalah "si pekerja keras" yang setia, bukan "si bintang rock" yang gemerlap sesaat.
Gimana nih pendapat lo tentang Nokia G60 setelah baca review ini? Ada yang udah pakai Nokia G60 juga? Share dong pengalaman lo di kolom komentar di bawah! Atau mungkin ada pertanyaan lain yang pengen lo tanyain? Jangan ragu buat nulis ya! Yuk, kita diskusi bareng.