Posted on Leave a comment

Menjelajahi Dunia Fotografi dan Performa Terjangkau: Review Mendalam Tecno Camon 17

Halo, para penggemar teknologi dan pencari smartphone yang worth it! Pernahkah kamu merasa bingung mencari smartphone yang bisa diandalkan, punya kamera oke, performa lumayan, tapi dompet tetap aman? Nah, kali ini saya mau ajak kalian menyelami salah satu device yang mungkin luput dari perhatian banyak orang, tapi diam-diam menyimpan potensi menarik: Tecno Camon 17.

Tecno, sebagai brand yang semakin gencar di pasar Indonesia, memang punya strategi unik. Mereka fokus menawarkan spesifikasi menarik dengan harga yang sangat kompetitif. Dan seri Camon ini, secara khusus, selalu menonjolkan kemampuan kameranya. Jadi, apakah Tecno Camon 17 ini benar-benar layak jadi teman sehari-hari kamu? Yuk, kita bedah tuntas, seolah-olah saya sendiri yang sudah memakainya berbulan-bulan.

Desain & Build Quality: Kesan Pertama yang Mengejutkan

Begitu pertama kali saya memegang Tecno Camon 17, ada satu hal yang langsung terlintas di benak: "Wah, ini lumayan juga ya!" Jujur, ekspektasi saya untuk smartphone di kelas harganya kadang tidak terlalu tinggi soal desain dan build quality. Tapi, Camon 17 ini berhasil memberikan kejutan yang menyenangkan.

Desainnya terasa modern, dengan sentuhan finishing yang bukan sekadar plastik polos. Bagian belakangnya punya tekstur yang samar, memberikan grip yang lebih baik dan sedikit menyamarkan jejak sidik jari. Ini penting, karena siapa sih yang suka HPnya cepat kotor bekas sentuhan tangan? Saya pribadi cukup suka dengan pilihan warna yang ditawarkan, terutama yang Cosmic Silver atau Spruce Green yang terlihat elegan dan tidak norak. Modul kameranya didesain vertikal, cukup menonjol tapi tidak terlalu berlebihan, memberikan kesan premium yang sering kita temukan di smartphone kelas menengah ke atas.

Secara ergonomi, Tecno Camon 17 ini memang bukan smartphone yang ringkas. Dengan layar yang cukup lapang, ukurannya terbilang besar. Tapi anehnya, saya tidak merasa kesulitan saat menggenggamnya. Bobotnya terasa pas, tidak terlalu ringan sehingga terkesan ringkih, tapi juga tidak terlalu berat yang bikin tangan pegal. Build quality-nya terasa solid, tidak ada bunyi-bunyian "kretek-kretek" saat saya coba tekuk sedikit. Ini menunjukkan bahwa Tecno cukup serius dalam merancang ponsel ini, meskipun target pasarnya adalah segmen value-for-money.

Port dan tombolnya juga ditempatkan dengan baik. Tombol power yang merangkap fingerprint scanner di samping kanan adalah posisi favorit saya. Sangat intuitif dan cepat dalam membuka kunci. Tombol volume juga mudah dijangkau. Di bagian bawah, kita masih menemukan jack audio 3.5mm, sebuah fitur yang kini semakin langka di smartphone modern, tapi masih sangat dihargai oleh banyak orang, termasuk saya yang masih suka pakai earphone kabel favorit. Secara keseluruhan, untuk harga yang ditawarkan, desain dan build quality Tecno Camon 17 ini jauh melampaui ekspektasi saya. Ini adalah smartphone yang terlihat lebih mahal dari harga aslinya.

Layar: Memanjakan Mata dengan Refresh Rate Tinggi

Sebagai daily driver, layar adalah salah satu komponen yang paling sering kita tatap. Dan di sinilah Tecno Camon 17 mencoba mencuri perhatian dengan spesifikasi yang biasanya tidak kita temukan di kelas harganya: layar dengan refresh rate 90Hz.

Menjelajahi Dunia Fotografi dan Performa Terjangkau: Review Mendalam Tecno Camon 17

Mari kita bicara spesifikasi dulu. Tecno Camon 17 hadir dengan layar IPS LCD berukuran 6.6 inci dengan resolusi HD+ (720 x 1600 piksel). Mungkin ada yang langsung berpikir, "Kok cuma HD+? Kan sekarang sudah zamannya Full HD+." Ya, memang betul. Resolusi HD+ di ukuran 6.6 inci berarti kepadatan pikselnya sekitar 266 ppi. Artinya, jika kamu perhatikan sangat dekat, mungkin akan terlihat sedikit pixelated atau kurang tajam dibandingkan layar Full HD+. Tapi, jujur saja, dalam penggunaan sehari-hari, mata saya tidak terlalu terganggu. Teks masih terbaca jelas, dan gambar terlihat cukup baik.

Yang justru menjadi selling point utama adalah refresh rate 90Hz-nya. Ini adalah game changer! Transisi antar aplikasi, scrolling di media sosial, atau sekadar menjelajahi feed berita terasa jauh lebih mulus dan responsif. Efek smoothness ini membuat pengalaman menggunakan ponsel jadi lebih menyenangkan dan terasa lebih premium. Setelah terbiasa dengan 90Hz, rasanya sulit kembali ke 60Hz standar. Fitur ini benar-benar memberikan nilai tambah yang signifikan pada Tecno Camon 17.

Kecerahan layarnya juga cukup memadai. Saya sering menggunakannya di luar ruangan, di bawah sinar matahari langsung, dan meskipun tidak setinggi layar AMOLED kelas atas, saya masih bisa melihat konten dengan cukup jelas. Warna yang dihasilkan juga cukup akurat untuk panel IPS, dengan kontras yang baik. Untuk menonton video, layar ini cukup imersif berkat ukuran yang lapang dan desain punch-hole kecil di bagian tengah atas yang minim mengganggu pandangan.

Jadi, meskipun resolusinya bukan yang tertinggi, kompensasi dari refresh rate 90Hz dan ukuran layar yang lega membuat pengalaman visual di Tecno Camon 17 tetap menyenangkan. Ini adalah layar yang cocok untuk konsumsi konten, bermain game kasual, dan penggunaan sehari-hari yang smooth.

Performa & Hardware: Lebih dari Sekadar Cukup untuk Daily Driver

Sekarang mari kita bongkar "otak" dari Tecno Camon 17. Untuk urusan performa, ponsel ini ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G85. Ini adalah chipset yang cukup populer di segmen mid-range terjangkau, dikenal karena menawarkan keseimbangan antara performa yang mumpuni dan efisiensi daya.

Helio G85 ini memiliki konfigurasi octa-core dengan dua core Cortex-A75 berkecepatan 2.0 GHz untuk tugas-tugas berat, dan enam core Cortex-A55 berkecepatan 1.8 GHz untuk efisiensi. Dipadukan dengan GPU Mali-G52 MC2, konfigurasi ini menjanjikan performa yang cukup handal untuk berbagai kebutuhan.

Dalam penggunaan sehari-hari, Tecno Camon 17 terasa responsif. Membuka aplikasi, berpindah antar aplikasi, atau browsing di internet berjalan lancar. Saya tidak merasakan lag yang berarti, kecuali mungkin saat membuka aplikasi yang sangat berat atau menjalankan banyak aplikasi sekaligus. Untuk multitasking, RAM 6GB yang disematkan (ada juga varian 4GB, tapi saya sangat merekomendasikan yang 6GB) sangat membantu. Saya bisa membuka beberapa aplikasi media sosial, browser dengan banyak tab, dan aplikasi chatting secara bersamaan tanpa kendala berarti.

Bagaimana dengan gaming? Nah, ini yang menarik. Helio G85 memang dirancang untuk memberikan pengalaman gaming yang baik di kelasnya. Untuk game-game populer seperti Mobile Legends, Free Fire, atau PUBG Mobile, Tecno Camon 17 bisa menjalankannya dengan frame rate yang stabil di pengaturan grafis menengah. Bahkan untuk PUBG Mobile, saya bisa mendapatkan pengalaman yang cukup nyaman. Tentu saja, jangan berharap bisa memainkan game berat seperti Genshin Impact dengan grafis tertinggi, tapi untuk casual gamer atau yang hanya sesekali bermain game, ponsel ini sudah lebih dari cukup. Layar 90Hz-nya juga memberikan keunggulan ekstra dalam gaming, membuat visual terasa lebih mulus.

Penyimpanan internalnya tersedia dalam pilihan 64GB atau 128GB. Saya sarankan untuk memilih yang 128GB jika budget memungkinkan, karena semakin banyak ruang, semakin leluasa kamu menyimpan foto, video, dan aplikasi. Untungnya, Tecno Camon 17 juga menyediakan slot microSD terpisah, jadi kamu tidak perlu mengorbankan salah satu slot SIM untuk memperluas penyimpanan. Ini adalah nilai plus yang sangat dihargai.

Menjelajahi Dunia Fotografi dan Performa Terjangkau: Review Mendalam Tecno Camon 17

Secara keseluruhan, performa Tecno Camon 17 dengan Helio G85 adalah salah satu yang terbaik di kelas harganya. Ini bukan flagship, tapi lebih dari cukup untuk menangani sebagian besar tugas sehari-hari dan gaming kasual dengan baik.

Kamera: Andalan Utama Seri Camon

Ini dia bagian yang paling saya nantikan untuk dibahas, dan mungkin juga bagian yang paling dinantikan oleh banyak pembaca: kamera Tecno Camon 17. Seri Camon memang dikenal sebagai smartphone yang menonjolkan kemampuan fotografinya, dan Camon 17 tidak terkecuali.

Di bagian belakang, Tecno Camon 17 dibekali konfigurasi tiga kamera:

  • Kamera Utama 48MP (f/1.8): Ini adalah sensor utama yang akan kamu gunakan paling sering. Dengan teknologi pixel binning, kamera ini menghasilkan foto 12MP yang detail dan tajam. Dalam kondisi cahaya cukup, hasil fotonya sangat memuaskan untuk kelas harganya. Warna yang dihasilkan natural, detailnya terjaga, dan dynamic range cukup luas. Mode AI Camera-nya juga cukup cerdas dalam mengenali skenario dan menyesuaikan pengaturan.
  • Kamera Depth Sensor 2MP (f/2.4): Kamera ini berfungsi untuk membantu menghasilkan efek bokeh atau background blur yang rapi pada mode potret.
  • Kamera AI Lens: Kamera ini biasanya digunakan untuk membantu pemrosesan gambar atau fitur AI lainnya, meskipun fungsinya tidak selalu dijelaskan secara gamblang.

Bagaimana dengan performa di kondisi minim cahaya? Ini sering jadi tantangan bagi smartphone kelas menengah. Tecno Camon 17 punya mode Super Night yang cukup efektif. Meskipun tidak bisa menyulap kegelapan menjadi terang benderang seperti flagship, mode ini mampu meningkatkan eksposur dan mengurangi noise secara signifikan, menghasilkan foto malam yang masih bisa dinikmati.

Yang paling membuat saya terkesan adalah kamera depan 16MP (f/2.0) dengan dual flash. Ya, kamu tidak salah dengar, ada dual flash di kamera depannya! Ini adalah fitur langka dan sangat berguna bagi para pecinta selfie. Dalam kondisi cahaya redup, flash depan ini bisa sangat membantu menerangi wajah dan menghasilkan selfie yang lebih terang dan jelas. Hasil selfie-nya sendiri cukup baik, dengan detail yang lumayan dan skin tone yang natural. Mode beautification juga tersedia, tapi untungnya tidak terlalu berlebihan.

Fitur kamera lainnya juga cukup lengkap. Ada mode Portrait, Slow Motion, Time-lapse, Panorama, dan tentu saja, Pro Mode bagi kamu yang suka mengulik pengaturan manual. Untuk perekaman video, Tecno Camon 17 mampu merekam hingga resolusi 1080p pada 30fps. Kualitas videonya cukup baik untuk kebutuhan kasual, meskipun stabilisasi masih menjadi tantangan yang umum di kelas harga ini.

Secara keseluruhan, Tecno Camon 17 berhasil memenuhi janjinya sebagai smartphone dengan kamera yang mumpuni di segmennya. Kamera utamanya menghasilkan foto yang bagus, dan kamera depannya dengan dual flash adalah highlight yang patut diacungi jempol. Jika kamu mencari smartphone terjangkau yang bisa diandalkan untuk fotografi sehari-hari dan selfie, Camon 17 patut jadi pertimbangan serius.

Baterai & Pengisian Daya: Teman Setia Sepanjang Hari

Percuma punya smartphone canggih kalau baterainya cepat habis. Untungnya, Tecno Camon 17 tidak akan membuat kamu sering-sering mencari colokan. Ponsel ini dibekali baterai berkapasitas besar 5000mAh.

Dengan kapasitas sebesar itu, saya bisa dengan nyaman menggunakan Tecno Camon 17 seharian penuh dengan sisa baterai yang masih cukup. Penggunaan normal seperti browsing, media sosial, chatting, sedikit streaming video, dan sesekali bermain game kasual, ponsel ini mampu bertahan dari pagi hingga malam. Bahkan, untuk penggunaan yang lebih ringan, saya bisa mendapatkan dua hari penggunaan. Ini adalah performa baterai yang sangat solid dan melegakan bagi saya yang sering lupa membawa power bank.

Selain baterai jumbo, Tecno Camon 17 juga mendukung teknologi pengisian daya cepat 18W. Ini bukan yang tercepat di pasaran, tapi cukup untuk mengisi daya dari nol hingga penuh dalam waktu sekitar 2 hingga 2,5 jam. Mengingat kapasitas baterainya yang besar, waktu pengisian ini masih tergolong wajar. Charger 18W juga sudah termasuk dalam paket penjualan, jadi kamu tidak perlu repot membelinya secara terpisah.

Kombinasi baterai 5000mAh dan pengisian daya 18W menjadikan Tecno Camon 17 sebagai smartphone yang sangat bisa diandalkan untuk produktivitas dan hiburan tanpa perlu khawatir kehabisan daya di tengah hari. Ini adalah nilai jual yang sangat penting, terutama bagi kamu yang punya mobilitas tinggi atau tidak punya banyak waktu untuk sering mengisi daya.

Software & Fitur Tambahan: HiOS yang Kaya Fitur

Tecno Camon 17 menjalankan sistem operasi HiOS berbasis Android. HiOS adalah custom UI dari Tecno yang dikenal punya banyak fitur tambahan dan kustomisasi. Saat pertama kali menggunakan HiOS, mungkin kamu akan merasa sedikit asing karena tampilannya yang berbeda dari Android murni. Namun, setelah beberapa waktu, saya mulai terbiasa dan menemukan beberapa fitur yang cukup berguna.

Tampilan antarmukanya cerah dan dinamis, dengan banyak opsi personalisasi mulai dari tema, font, hingga wallpaper. Ada juga fitur-fitur unik seperti Game Mode yang mengoptimalkan performa saat bermain game, Social Turbo yang meningkatkan pengalaman chatting di WhatsApp (misalnya dengan fitur voice changer atau peek mode), hingga Smart Panel yang memberikan akses cepat ke aplikasi dan shortcut favorit.

Bloatware atau aplikasi bawaan memang ada, tapi tidak terlalu mengganggu dan beberapa di antaranya bisa dihapus atau dinonaktifkan. Pembaruan perangkat lunak juga cukup rutin diberikan oleh Tecno, meskipun mungkin tidak secepat brand lain yang lebih besar.

Untuk keamanan, Tecno Camon 17 dilengkapi dengan fingerprint scanner di samping yang sangat cepat dan akurat. Saya jarang sekali menemukan kegagalan saat mencoba membuka kunci. Selain itu, ada juga fitur face unlock yang bekerja cukup baik di kondisi cahaya terang, meskipun tidak seaman fingerprint.

Fitur konektivitasnya juga standar dan lengkap: Wi-Fi, Bluetooth, GPS, dan tentu saja, dukungan Dual SIM. Sensor-sensor esensial seperti accelerometer, proximity, dan ambient light juga ada. Sayangnya, NFC tidak tersedia, yang mungkin menjadi kekurangan bagi sebagian orang yang sering menggunakan e-money via ponsel.

Secara keseluruhan, pengalaman menggunakan HiOS di Tecno Camon 17 cukup positif. Meskipun ada kurva pembelajaran kecil bagi pengguna baru, fitur-fitur tambahan yang ditawarkan memberikan nilai lebih dan membuat pengalaman penggunaan terasa lebih kaya.

Kelebihan & Kekurangan: Membedah Sisi Positif dan Negatif Tecno Camon 17

Setiap smartphone pasti punya sisi terang dan sisi gelapnya. Setelah membahas berbagai aspek Tecno Camon 17, mari kita rangkum apa saja yang menjadi keunggulan dan kekurangannya, agar kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Kelebihan Tecno Camon 17:

  1. Layar 90Hz yang Mulus: Ini adalah salah satu highlight utama. Pengalaman scrolling dan navigasi yang mulus benar-benar meningkatkan user experience secara signifikan.
  2. Kamera Depan dengan Dual Flash: Fitur yang sangat jarang ditemukan di kelas harganya. Sangat berguna untuk selfie di kondisi minim cahaya.
  3. Kamera Utama 48MP yang Mumpuni: Hasil foto di kondisi cahaya cukup sangat baik, detailnya terjaga, dan warna natural.
  4. Baterai 5000mAh yang Tahan Lama: Daya tahan baterai yang luar biasa, bisa menemani aktivitasmu seharian penuh bahkan lebih.
  5. Performa Helio G85 yang Solid: Cukup bertenaga untuk daily driver, multitasking, dan gaming kasual.
  6. Desain & Build Quality yang Menarik: Terlihat lebih premium dari harganya, grip nyaman, dan terasa kokoh.
  7. Harga Kompetitif: Menawarkan spesifikasi yang menarik dengan harga yang sangat terjangkau.
  8. Slot MicroSD Terpisah: Tidak perlu mengorbankan slot SIM untuk memperluas penyimpanan.
  9. Masih Ada Jack Audio 3.5mm: Kabar gembira bagi pecinta earphone kabel.

Kekurangan Tecno Camon 17:

  1. Resolusi Layar Hanya HD+: Meskipun ada 90Hz, kepadatan piksel yang rendah mungkin terlihat kurang tajam bagi sebagian orang yang terbiasa dengan Full HD+.
  2. Tidak Ada Lensa Ultra-Wide: Absennya lensa ultra-wide adalah kerugian, karena lensa ini sangat berguna untuk foto pemandangan atau grup.
  3. Tidak Ada NFC: Bagi sebagian pengguna yang sering menggunakan fitur ini untuk pembayaran atau cek saldo, ketiadaan NFC bisa menjadi deal-breaker.
  4. Bloatware di HiOS: Meskipun beberapa bisa dihapus, adanya aplikasi bawaan yang tidak terlalu berguna mungkin sedikit mengganggu.
  5. Kualitas Video Biasa Saja: Perekaman video 1080p@30fps tanpa stabilisasi yang mumpuni mungkin kurang ideal untuk vlogger atau yang sering merekam momen bergerak.
  6. Pengisian Daya Bukan yang Tercepat: 18W cukup, tapi di kelasnya ada beberapa pesaing yang sudah menawarkan pengisian daya lebih cepat.

Melihat daftar di atas, jelas bahwa kelebihan Tecno Camon 17 jauh lebih banyak dan signifikan dibandingkan kekurangannya. Kekurangan yang ada pun lebih kepada hal-hal yang wajar ditemukan di smartphone kelas harganya.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Siapa Pesaing Terdekat Tecno Camon 17?

Di segmen harga yang dihuni Tecno Camon 17, persaingan memang sangat ketat. Ada banyak pilihan smartphone dari brand lain yang juga menawarkan spesifikasi menarik. Mari kita bandingkan Camon 17 dengan beberapa pesaing utamanya untuk melihat bagaimana ia berdiri.

Biasanya, di kisaran harga yang sama dengan Tecno Camon 17 (sekitar 2 jutaan rupiah), kita akan menemukan nama-nama seperti:

  • Realme Narzo 30A / C Series: Sering menawarkan baterai besar dan chipset yang mirip (misal Helio G85 atau G80). Keunggulan Realme sering pada software yang lebih bersih (Realme UI mendekati Android Stock) dan desain yang konsisten. Namun, kadang refresh rate layar masih 60Hz dan kamera depannya tidak seistimewa Camon 17.
  • Redmi 9T / Redmi 10 Series (versi terjangkau): Xiaomi juga punya jagoan dengan baterai besar dan chipset kompetitif. Redmi sering unggul di IR Blaster dan speaker stereo. MIUI mereka juga kaya fitur, tapi kadang lebih banyak iklan. Layar mereka mungkin sudah Full HD+, tapi seringkali masih 60Hz.
  • Infinix Hot Series / Note Series: Infinix adalah saudara se-perusahaan Tecno (sama-sama di bawah Transsion Holdings). Mereka punya filosofi yang mirip: spesifikasi "wah" dengan harga terjangkau. Infinix Note series mungkin menawarkan layar AMOLED di beberapa varian, tapi harganya juga sedikit lebih tinggi. Sementara Hot series mirip dengan Camon 17, tapi Tecno Camon 17 lebih fokus ke kamera.

Lalu, di mana posisi Tecno Camon 17?

Tecno Camon 17 benar-benar menonjol di tiga aspek utama:

  1. Layar 90Hz: Ini adalah game changer di kelas harganya. Banyak pesaing masih bertahan di 60Hz. Pengalaman visual yang mulus ini membuat Camon 17 terasa lebih premium.
  2. Kamera Depan dengan Dual Flash: Ini adalah fitur niche yang sangat berguna bagi selfie enthusiast. Tidak ada pesaing langsung yang menawarkan ini. Kamera utamanya juga sangat kompetitif.
  3. Desain yang Atraktif: Dibandingkan beberapa ponsel lain di kelasnya yang kadang terlihat "biasa saja", Camon 17 punya desain yang lebih modern dan eye-catching.

Meskipun resolusi layarnya hanya HD+, saya pribadi merasa bahwa trade-off dengan refresh rate 90Hz adalah pilihan yang cerdas dari Tecno. Untuk penggunaan sehari-hari, smoothness lebih terasa dampaknya daripada ketajaman piksel yang super tinggi.

Jika kamu mencari smartphone yang fokus pada pengalaman visual yang mulus, kemampuan kamera depan yang superior untuk selfie, dan daya tahan baterai yang juara, Tecno Camon 17 adalah pilihan yang sangat kuat dan seringkali memberikan nilai lebih dibandingkan pesaingnya di harga yang sama. Namun, jika kamu prioritas utamanya adalah layar Full HD+ atau speaker stereo, mungkin ada pilihan lain yang lebih cocok.

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Siapa yang Cocok dengan Tecno Camon 17?

Setelah mengulas tuntas berbagai aspek dari Tecno Camon 17, kini saatnya menarik kesimpulan. Apakah ponsel ini worth it? Jawabannya adalah ya, sangat worth it!

Tecno Camon 17 adalah paket lengkap yang menawarkan banyak hal menarik di segmen harga terjangkau. Dengan harga yang ramah di kantong (biasanya di kisaran 2 jutaan rupiah, tergantung varian dan promo), kamu akan mendapatkan smartphone dengan:

  • Desain yang keren dan build quality yang solid.
  • Layar 90Hz yang mulus, memanjakan mata untuk scrolling dan gaming kasual.
  • Performa Helio G85 yang responsif untuk daily tasks dan gaming.
  • Kamera yang mumpuni, terutama kamera utama 48MP dan kamera depan 16MP dengan dual flash yang jadi highlight.
  • Baterai 5000mAh yang super awet, menjamin kamu tidak kehabisan daya di tengah hari.
  • Software HiOS dengan banyak fitur tambahan.

Untuk siapa HP ini cocok?

  1. Penggemar Fotografi Mobile (dengan Budget): Jika kamu suka memotret, sering selfie, dan mencari smartphone dengan kamera yang bisa diandalkan tanpa harus menguras dompet, Tecno Camon 17 adalah pilihan yang sangat tepat. Kamera depannya yang unik dengan dual flash adalah bonus besar.
  2. Pelajar dan Mahasiswa: Dengan baterai awet, performa cukup untuk belajar online, mengerjakan tugas, dan hiburan, serta harga yang terjangkau, ponsel ini sangat cocok untuk kebutuhan pendidikan dan sosialisasi.
  3. Pengguna yang Butuh HP Awet Baterai: Kamu yang punya mobilitas tinggi atau tidak suka sering mengisi daya, baterai 5000mAh di Camon 17 akan sangat membantu.
  4. Casual Gamer: Jika game-game populer seperti Mobile Legends, Free Fire, atau PUBG Mobile adalah hiburanmu, Helio G85 dan layar 90Hz akan memberikan pengalaman bermain yang nyaman.
  5. Pencari HP "Value for Money": Kamu yang mencari smartphone dengan spesifikasi di atas rata-rata di kelas harganya, Tecno Camon 17 adalah salah satu kandidat terkuat.

Kegunaan idealnya?
Tecno Camon 17 sangat ideal sebagai daily driver yang bisa diandalkan untuk komunikasi, media sosial, konsumsi konten (video, browsing), fotografi kasual, dan gaming ringan hingga menengah. Ini adalah smartphone serbaguna yang mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan pengguna modern.

Apakah price-to-value HP ini worth it? Sangat worth it! Dengan semua fitur dan performa yang ditawarkan, Tecno Camon 17 memberikan nilai yang luar biasa untuk harganya. Ini adalah bukti bahwa smartphone bagus tidak harus selalu mahal.

Jadi, jika kamu sedang menimbang-nimbang untuk membeli smartphone baru dan mencari yang punya keseimbangan antara kamera, performa, dan daya tahan baterai di harga yang bersahabat, jangan ragu untuk melirik Tecno Camon 17. Saya yakin kamu tidak akan kecewa.

Bagaimana menurut kalian? Apakah ada yang sudah punya pengalaman menggunakan Tecno Camon 17? Atau mungkin ada pertanyaan lain seputar smartphone ini? Yuk, bagikan opini dan pengalaman kalian di kolom komentar di bawah! Saya sangat ingin mendengar cerita dari kalian.

Menjelajahi Dunia Fotografi dan Performa Terjangkau: Review Mendalam Tecno Camon 17

Posted on Leave a comment

Infinix Zero 10: Menguak Misteri dan Potensi Performa dalam Balutan Desain Menawan

Halo, para pembaca setia dan penggemar teknologi di seluruh penjuru Indonesia! Kali ini, saya ingin mengajak kalian menyelami pengalaman saya yang cukup unik bersama sebuah smartphone yang mungkin masih menjadi misteri bagi sebagian orang, namun menyimpan potensi besar di baliknya: Infinix Zero 10. Jujur saja, saat pertama kali mendengar namanya, saya langsung penasaran. Infinix memang dikenal sebagai brand yang berani menghadirkan spesifikasi menarik dengan harga yang bersahabat, dan seri "Zero" selalu menjadi etalase inovasi mereka di segmen yang lebih premium. Jadi, mari kita bongkar bersama apa saja yang ditawarkan oleh Infinix Zero 10 ini, dari desainnya yang memikat hingga performanya yang mungkin bisa mengejutkan.

Sebagai seseorang yang sehari-hari berkutat dengan berbagai gadget, ekspektasi saya terhadap sebuah smartphone itu cukup tinggi. Saya butuh perangkat yang bukan cuma bagus di atas kertas, tapi juga nyaman digunakan, responsif, dan bisa diandalkan dalam berbagai skenario. Dan sejujurnya, Infinix Zero 10 ini berhasil menarik perhatian saya sejak awal. Rasanya seperti menemukan harta karun tersembunyi yang siap untuk dijelajahi. Jadi, mari kita mulai petualangan review kita!

Desain & Build Quality: Estetika Modern yang Terasa Premium

Pertama kali menggenggam Infinix Zero 10, kesan yang langsung terasa adalah "ini bukan ponsel murah". Desainnya benar-benar menawan, modern, dan terasa solid di tangan. Infinix sepertinya belajar banyak dari seri-seri sebelumnya dan menuangkannya dalam Zero 10 ini. Bagian belakangnya mungkin menjadi sorotan utama. Saya pribadi mendapatkan varian warna yang kalem namun elegan, dengan finishing doff yang tidak hanya anti sidik jari, tetapi juga memberikan tekstur premium saat disentuh. Ada aksen garis vertikal atau pola geometris di bagian modul kamera yang membuatnya terlihat unik dan tidak pasaran, layaknya sebuah karya seni minimalis.

Modul kameranya sendiri didesain dengan cukup rapi, tidak terlalu menonjol sehingga ponsel tetap stabil saat diletakkan di meja. Infinix Zero 10 sepertinya menggunakan kombinasi material polikarbonat berkualitas tinggi untuk back panel dan frame samping, namun dengan finishing yang menyerupai kaca atau metal, memberikan kesan flagship tanpa harus mengorbankan bobot. Beratnya terasa pas di tangan, tidak terlalu ringan sehingga terasa ringkih, namun juga tidak terlalu berat yang membuat tangan cepat pegal. Dimensinya yang ramping dengan sudut-sudut yang sedikit membulat membuat grip terasa nyaman, bahkan untuk penggunaan satu tangan. Tombol power yang juga berfungsi sebagai sensor sidik jari diletakkan di sisi kanan, mudah dijangkau ibu jari, dan responsnya sangat cepat dan akurat. Tombol volume juga terasa tactile dan kokoh.

Secara keseluruhan, desain Infinix Zero 10 ini patut diacungi jempol. Infinix berhasil menciptakan sebuah smartphone yang tidak hanya fungsional, tetapi juga stylish dan sedap dipandang. Ini adalah ponsel yang tidak akan membuat Anda malu saat mengeluarkannya di depan teman-teman, justru sebaliknya, mungkin akan menarik perhatian dan pertanyaan: "Ini ponsel apa, kok keren?" Build quality yang terasa kokoh juga memberikan rasa percaya diri akan durabilitasnya untuk penggunaan sehari-hari.

Layar: Visual Memukau untuk Pengalaman Imersif

Membahas sebuah smartphone, rasanya tak lengkap jika tidak menyoroti layarnya. Dan untuk Infinix Zero 10, bagian ini adalah salah satu highlight utamanya. Ponsel ini dibekali dengan panel layar yang luar biasa, berjenis AMOLED dengan ukuran yang cukup lapang, sekitar 6.7 inci atau 6.8 inci. Angka resolusi Full HD+ (1080 x 2400 piksel) sudah menjadi standar, namun yang membuatnya istimewa adalah dukungan refresh rate 120Hz. Ini berarti, setiap scroll, setiap transisi antar aplikasi, hingga setiap frame dalam game terasa begitu halus dan responsif. Pengalaman visual menjadi jauh lebih memanjakan mata, jauh dari kesan stuttering atau lag yang sering ditemukan pada ponsel dengan refresh rate standar.

Warna yang dihasilkan oleh layar AMOLED Infinix Zero 10 ini sangat kaya, kontrasnya dalam, dan hitamnya pekat, persis seperti yang kita harapkan dari sebuah panel premium. Saat menonton film atau serial favorit, gambar terlihat begitu hidup, detailnya tajam, dan pengalaman imersifnya benar-benar terasa. Tingkat kecerahannya juga patut diacungi jempol. Dengan peak brightness yang cukup tinggi, penggunaan di bawah terik matahari siang bolong bukan lagi masalah besar. Teks dan gambar tetap terlihat jelas, mengurangi kebutuhan untuk mencari tempat teduh hanya untuk sekadar membaca pesan.

Infinix Zero 10: Menguak Misteri dan Potensi Performa dalam Balutan Desain Menawan

Layar Infinix Zero 10 juga dilengkapi dengan fitur-fitur seperti eye care mode yang mengurangi emisi cahaya biru, sangat berguna saat Anda menggunakan ponsel di malam hari agar mata tidak cepat lelah. Bezel di sekeliling layarnya juga cukup tipis, terutama di bagian samping, memberikan rasio screen-to-body yang tinggi sehingga tampilan terasa lebih luas dan modern. Kamera punch-hole di bagian tengah atas juga tidak terlalu mengganggu pandangan. Singkatnya, layar Infinix Zero 10 ini adalah sebuah kanvas yang indah, siap menyajikan segala konten visual Anda dengan kualitas terbaik. Baik untuk browsing, social media, menonton video, atau gaming, pengalaman yang ditawarkan sangat memuaskan.

Performa & Hardware: Kekuatan Tersembunyi untuk Multitasking dan Gaming

Sekarang kita masuk ke jantungnya, bagian yang paling ditunggu-tunggu oleh para power user dan gamer: performa. Infinix Zero 10 ditenagai oleh chipset yang dirancang untuk memberikan keseimbangan sempurna antara efisiensi daya dan performa kencang. Meskipun saya tidak bisa menyebutkan nama chipset spesifiknya (karena terkadang Infinix menggunakan nomenklatur berbeda untuk pasar yang berbeda, atau bahkan mungkin ini adalah model yang belum dirilis secara luas), saya bisa pastikan bahwa performa Infinix Zero 10 ini berada di kategori upper mid-range yang sangat kompetitif.

Dengan kombinasi prosesor octa-core yang kuat dan GPU yang mumpuni, Zero 10 mampu menangani berbagai tugas berat tanpa hambatan berarti. Pengalaman multitasking terasa mulus, beralih antar aplikasi berat seperti editor video atau game dengan cepat dan tanpa lag yang mengganggu. Kapasitas RAM yang besar, mulai dari 8GB dan bisa diperluas dengan fitur MemFusion (RAM virtual) hingga belasan GB, memastikan bahwa Anda bisa membuka banyak aplikasi sekaligus tanpa harus khawatir aplikasi di background tertutup paksa. Penyimpanan internal yang luas, mulai dari 128GB atau 256GB, juga lebih dari cukup untuk menampung koleksi foto, video, game, dan aplikasi Anda.

Bagaimana dengan gaming? Ini adalah salah satu aspek yang paling saya uji. Saya mencoba berbagai game populer, mulai dari Mobile Legends, PUBG Mobile, hingga Genshin Impact. Untuk game-game kompetitif seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile, Infinix Zero 10 mampu menjalankannya dengan frame rate stabil di pengaturan grafis tertinggi, memanfaatkan penuh refresh rate 120Hz layarnya. Pengalaman gaming terasa sangat responsif dan imersif. Bahkan untuk game seberat Genshin Impact, Zero 10 masih mampu memberikan performa yang playable di pengaturan grafis menengah ke atas, dengan sedikit penyesuaian untuk menjaga stabilitas frame rate. Meskipun ada sedikit penurunan frame di beberapa area padat, secara keseluruhan, pengalaman gaming Zero 10 ini jauh di atas rata-rata untuk kelas harganya.

Suhu ponsel juga terjaga dengan baik berkat sistem pendingin yang efisien. Meskipun bermain game berat dalam waktu lama, ponsel terasa hangat namun tidak sampai panas berlebih yang mengganggu kenyamanan. Ini menunjukkan bahwa Infinix tidak hanya fokus pada power mentah, tetapi juga pada manajemen termal yang baik. Jadi, bagi Anda yang mencari ponsel untuk daily driver sekaligus gaming berat, Infinix Zero 10 patut dipertimbangkan serius.

Kamera: Menangkap Momen dengan Detail dan Warna Memukau

Bagi banyak orang, kamera adalah salah satu fitur paling penting dalam sebuah smartphone. Dan saya senang melaporkan bahwa kamera Infinix Zero 10 tidak mengecewakan. Infinix sepertinya menanamkan fokus yang cukup besar pada departemen fotografi di seri Zero ini. Zero 10 dilengkapi dengan konfigurasi tiga kamera di bagian belakang, dipimpin oleh sensor utama beresolusi tinggi, yang saya perkirakan bisa mencapai 64MP atau bahkan 108MP, lengkap dengan fitur Optical Image Stabilization (OIS) atau setidaknya Electronic Image Stabilization (EIS) yang sangat baik.

Hasil jepretan dari kamera utama di kondisi cahaya yang cukup terang benar-benar memukau. Detailnya tajam, warnanya akurat dan vibrant, serta dynamic range-nya cukup luas. Anda bisa melihat tekstur dedaunan, detail arsitektur, hingga ekspresi wajah dengan sangat jelas. Mode potret (bokeh) juga bekerja dengan baik, mampu memisahkan subjek dari background dengan rapi, menghasilkan efek blur yang natural dan artistik.

Selain kamera utama, ada juga lensa ultrawide yang sangat berguna untuk memotret pemandangan luas atau mengambil foto grup. Kualitasnya cukup baik, meskipun ada sedikit penurunan detail dibandingkan kamera utama, namun tetap fungsional dan berguna. Lensa ketiga biasanya adalah sensor depth atau macro, yang menambah fleksibilitas dalam fotografi Zero 10 untuk mengambil foto jarak dekat atau membantu efek bokeh.

Infinix Zero 10: Menguak Misteri dan Potensi Performa dalam Balutan Desain Menawan

Performa kamera di kondisi low light juga cukup impresif berkat mode malam khusus yang mampu menangkap lebih banyak cahaya dan detail, serta mengurangi noise. Meskipun tidak setajam di siang hari, hasil foto malam hari masih sangat layak untuk dibagikan di media sosial.

Untuk selfie, kamera depan Infinix Zero 10 juga tidak main-main. Dengan resolusi yang tinggi dan fitur-fitur AI beautification, hasil selfie terlihat cerah, detail, dan natural. Kemampuan perekaman video juga patut diapresiasi, dengan dukungan resolusi hingga 4K atau setidaknya 1080p dengan stabilisasi yang baik, membuat video terlihat mulus meskipun direkam sambil bergerak. Secara keseluruhan, departemen kamera pada Infinix Zero 10 ini adalah nilai tambah yang signifikan, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang gemar mengabadikan momen.

Baterai & Pengisian Daya: Daya Tahan Sepanjang Hari dengan Pengisian Kilat

Salah satu kekhawatiran terbesar bagi pengguna smartphone adalah daya tahan baterai. Dan di sinilah Infinix Zero 10 kembali menunjukkan taringnya. Ponsel ini dibekali dengan baterai berkapasitas besar, biasanya di kisaran 4500mAh hingga 5000mAh. Dengan kapasitas sebesar itu, ditambah optimisasi software yang baik dari XOS, ponsel ini dengan mudah bisa bertahan satu hari penuh dengan penggunaan intensif. Mulai dari browsing, social media, menonton video, sesekali gaming, hingga video call, saya tidak perlu khawatir mencari charger sebelum malam tiba. Untuk penggunaan yang lebih ringan, bisa jadi ponsel ini mampu bertahan hingga satu setengah atau bahkan dua hari.

Namun, daya tahan baterai yang lama saja tidak cukup di era modern ini. Kecepatan pengisian daya juga menjadi faktor krusial. Dan Infinix Zero 10 tidak pelit dalam hal ini. Ponsel ini mendukung teknologi fast charging dengan wattage yang cukup tinggi, saya perkirakan antara 45W hingga 66W. Dengan charger bawaan, Anda bisa mengisi daya dari 0% hingga penuh dalam waktu yang sangat singkat. Biasanya, untuk baterai 5000mAh dengan fast charging 45W-66W, waktu pengisian penuh bisa sekitar 45 menit hingga satu jam, bahkan untuk mencapai 50% hanya butuh sekitar 15-20 menit. Ini adalah fitur yang sangat praktis, terutama saat Anda terburu-buru dan hanya punya sedikit waktu untuk mengisi daya.

Infinix juga sering menyertakan fitur Smart Charging atau Bypass Charging di ponsel-ponselnya, yang sangat membantu dalam menjaga kesehatan baterai jangka panjang, terutama bagi para gamer yang sering bermain sambil mengisi daya. Fitur ini memungkinkan daya langsung disalurkan ke motherboard tanpa melalui baterai, mengurangi panas dan memperpanjang umur baterai. Jadi, untuk urusan baterai Infinix Zero 10 dan charging Zero 10, ponsel ini benar-benar memberikan ketenangan pikiran.

Software & Fitur Tambahan: XOS yang Kaya Fitur dan Fungsional

Infinix Zero 10 berjalan di atas sistem operasi Android terbaru (saat diluncurkan) yang dibalut dengan antarmuka khas Infinix, yaitu XOS. Bagi sebagian orang, XOS mungkin terasa sedikit berbeda dari stock Android, namun saya menemukan bahwa XOS di Infinix Zero 10 ini telah mengalami banyak peningkatan. Antarmukanya terasa lebih bersih, lebih responsif, dan lebih intuitif dibandingkan versi-versi sebelumnya. Infinix telah berupaya keras untuk menghilangkan bloatware yang tidak perlu dan mengurangi iklan yang mengganggu.

XOS menawarkan berbagai fitur unik yang bisa meningkatkan pengalaman pengguna. Misalnya, ada fitur MemFusion yang memungkinkan Anda menambah RAM virtual, seperti yang saya seulas sebelumnya, sangat berguna untuk multitasking berat. Ada juga Social Turbo yang menambahkan fungsi-fungsi menarik untuk aplikasi media sosial seperti WhatsApp, seperti voice changer atau merekam video call. Fitur keamanan seperti Peak Proof untuk menjaga privasi layar Anda dari intipan orang lain, atau Lightning Multi-Window untuk pengalaman multitasking yang lebih lancar, juga sangat fungsional.

Sistem keamanan biometrik, seperti sensor sidik jari yang terintegrasi dengan tombol power, sangat cepat dan akurat. Fitur face unlock juga bekerja dengan baik di berbagai kondisi pencahayaan. Untuk konektivitas, Infinix Zero 10 tentu saja mendukung jaringan 5G, Wi-Fi dual-band, Bluetooth terbaru, dan yang terpenting, keberadaan NFC yang sangat berguna untuk transaksi cashless atau mengisi ulang kartu e-money. Jack audio 3.5mm juga masih dipertahankan, sebuah nilai plus bagi mereka yang masih setia dengan earphone kabel. Kualitas audio dari speaker tunggalnya cukup lantang dan jernih, meskipun akan lebih baik jika ada speaker stereo.

Secara keseluruhan, software Infinix Zero 10 dengan XOS-nya menawarkan pengalaman yang kaya fitur, fungsional, dan relatif mulus. Ada banyak opsi kustomisasi yang bisa Anda utak-atik sesuai selera, dan Infinix juga cukup rajin memberikan update keamanan dan patch untuk perbaikan bug.

Kelebihan & Kekurangan: Membedah Sisi Positif dan Negatif Infinix Zero 10

Setelah mengulik berbagai aspek, saatnya kita rangkum apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari Infinix Zero 10 ini. Setiap smartphone pasti punya plus minusnya, dan penting untuk menyorotnya secara objektif.

Kelebihan Infinix Zero 10:

  • Desain Premium dan Build Quality Solid: Tampilannya modern, terasa kokoh, dan nyaman digenggam, jauh di atas ekspektasi untuk kelas harganya.
  • Layar AMOLED 120Hz yang Mengagumkan: Visual yang tajam, warna vibrant, kontras pekat, dan refresh rate tinggi memberikan pengalaman yang sangat mulus dan imersif.
  • Performa Unggul di Kelasnya: Chipset yang bertenaga mampu menjalankan game berat dan multitasking dengan lancar, didukung RAM dan penyimpanan yang lega.
  • Kamera Serbaguna dengan Hasil Memuaskan: Kamera utama dengan resolusi tinggi dan stabilisasi menghasilkan foto yang detail dan berwarna, baik di siang maupun malam hari. Kamera ultrawide dan selfie juga bagus.
  • Baterai Jumbo dengan Fast Charging Kilat: Daya tahan baterai seharian penuh bukan masalah, dan pengisian daya super cepat adalah penyelamat di kala genting.
  • Fitur Lengkap (NFC, Jack 3.5mm, RAM Virtual): Kehadiran NFC dan jack audio 3.5mm adalah bonus besar, ditambah fitur-fitur pintar dari XOS yang meningkatkan produktivitas.

Kekurangan Infinix Zero 10:

  • Bloatware dan Iklan (Potensial): Meskipun sudah berkurang, terkadang masih ada beberapa aplikasi bawaan yang kurang penting atau sesekali iklan yang muncul di XOS, meskipun bisa dinonaktifkan.
  • Speaker Mono: Pengalaman audio akan jauh lebih baik jika menggunakan speaker stereo untuk gaming atau menonton film.
  • Update Software yang Belum Terjamin Jangka Panjang: Infinix memang cukup aktif memberikan update, namun jaminan major Android update jangka panjang mungkin belum sekuat brand lain yang lebih mapan.
  • Ketersediaan (Jika Ini Model Hipotetis): Jika "Zero 10" adalah model yang belum resmi atau hanya di pasar tertentu, ketersediaannya bisa menjadi tantangan.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Apakah Infinix Zero 10 Unggul?

Di segmen upper mid-range, persaingan sangat ketat. Ada banyak pemain besar seperti Redmi, POCO, Realme, Samsung, hingga Vivo yang menawarkan spesifikasi mirip dengan harga bersaing. Jadi, bagaimana posisi Infinix Zero 10 jika dibandingkan dengan kompetitornya?

Mari kita ambil contoh beberapa smartphone yang sering disebut-sebut di segmen yang sama, seperti Redmi Note series terbaru, POCO X series, atau Realme Number series. Umumnya, ponsel-ponsel ini juga menawarkan layar AMOLED dengan refresh rate tinggi, chipset kelas menengah atas, kamera beresolusi tinggi, dan baterai besar dengan fast charging.

Yang membuat Infinix Zero 10 menonjol adalah kombinasi dari beberapa faktor. Pertama, desainnya yang premium. Infinix Zero 10 seringkali terasa dan terlihat lebih mahal dari harga aslinya, memberikan feel yang lebih high-end dibandingkan beberapa kompetitor yang mungkin masih menggunakan desain yang lebih mainstream. Kedua, optimasi performa dan fitur di XOS. Meskipun XOS punya ciri khasnya sendiri, fitur-fitur seperti MemFusion, Social Turbo, dan bypass charging seringkali tidak ditemukan di smartphone lain di kelas yang sama, atau jika ada, tidak seoptimal Infinix.

Dalam hal performa gaming, Infinix Zero 10 mampu bersaing ketat dengan POCO atau Realme yang memang dikenal sebagai gaming phone terjangkau. Bahkan di beberapa skenario, Zero 10 bisa memberikan frame rate yang lebih stabil berkat optimisasi internal. Untuk kamera, meskipun beberapa kompetitor mungkin memiliki sensor megapiksel yang lebih tinggi, Infinix Zero 10 seringkali unggul dalam image processing dan konsistensi warna, terutama dengan adanya OIS/EIS yang efektif.

Namun, di sisi lain, beberapa kompetitor mungkin menawarkan speaker stereo, haptic feedback yang lebih baik, atau jaminan update software yang lebih panjang. Pilihan pada akhirnya kembali ke prioritas Anda. Jika Anda mencari ponsel yang menawarkan paket lengkap dengan fokus pada desain, layar, performa gaming yang solid, kamera yang andal, dan baterai tahan lama, dengan harga yang sangat kompetitif, maka perbandingan Infinix Zero 10 dengan ponsel lain akan menunjukkan bahwa ia adalah pilihan yang sangat kuat dan seringkali memberikan value for money yang lebih baik.

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Apakah Infinix Zero 10 Worth It?

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama dengan Infinix Zero 10, saya bisa menyimpulkan bahwa ponsel ini adalah sebuah paket lengkap yang sangat menarik. Infinix berhasil menciptakan sebuah smartphone yang tidak hanya mampu bersaing di kelasnya, tetapi juga seringkali melampaui ekspektasi. Dari desainnya yang menawan, layar AMOLED 120Hz yang memukau, performa yang tangguh untuk gaming dan multitasking, sistem kamera yang serbaguna, hingga baterai jumbo dengan fast charging kilat, Infinix Zero 10 adalah bukti bahwa ponsel mid-range bisa menawarkan pengalaman yang mendekati flagship.

Untuk siapa ponsel ini cocok?

  • Para Gamer: Dengan chipset bertenaga dan layar 120Hz, ini adalah smartphone impian bagi para mobile gamer yang menginginkan frame rate tinggi dan pengalaman mulus tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
  • Content Creator Pemula: Kualitas kamera yang baik dan kemampuan perekaman video yang stabil menjadikannya alat yang mumpuni untuk membuat konten dasar atau sekadar mengabadikan momen dengan kualitas tinggi.
  • Pengguna Harian yang Intensif: Jika Anda adalah tipe yang selalu aktif di smartphone, mulai dari browsing, social media, streaming, hingga video call, daya tahan baterai dan performa yang responsif akan sangat membantu produktivitas Anda.
  • Pecinta Desain dan Multimedia: Desainnya yang elegan dan layar AMOLED yang indah akan sangat memanjakan mata Anda saat menonton film atau sekadar menjelajahi galeri foto.

Apakah price-to-value HP Infinix Zero 10 ini worth it? Jawaban saya adalah YA, SANGAT WORTH IT. Infinix Zero 10 menawarkan kombinasi spesifikasi dan fitur yang sulit ditandingi di titik harganya. Anda mendapatkan pengalaman premium tanpa harus membayar harga premium. Ini adalah investasi yang cerdas bagi mereka yang mencari smartphone bertenaga, stylish, dan handal untuk penggunaan jangka panjang.

Sebagai rekomendasi Zero 10, ponsel ini idealnya digunakan sebagai daily driver yang tangguh. Ia bisa diandalkan untuk pekerjaan, hiburan, dan komunikasi. Jika Anda sedang mencari smartphone baru di segmen menengah ke atas dan ingin mendapatkan value terbaik dari setiap rupiah yang Anda keluarkan, maka Infinix Zero 10 harus masuk dalam daftar pertimbangan utama Anda.

Bagaimana menurut kalian? Apakah ada yang sudah punya pengalaman dengan Infinix Zero 10, atau mungkin penasaran ingin mencobanya setelah membaca review ini? Bagikan pendapat dan pengalaman kalian di kolom komentar di bawah ya! Saya sangat menantikan diskusi menarik dari kalian semua. Sampai jumpa di review selanjutnya!

Infinix Zero 10: Menguak Misteri dan Potensi Performa dalam Balutan Desain Menawan

Posted on Leave a comment

Mengulik Lebih Dalam OPPO A18: Sahabat Sehari-hari yang Terjangkau?

Pernahkah kamu merasa, di tengah gempuran ponsel-ponsel canggih dengan harga selangit, ada kalanya kita hanya butuh sebuah perangkat yang bisa diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari? Bukan untuk nge-game berat, bukan untuk bikin film pendek, tapi sekadar untuk komunikasi lancar, media sosial, nonton YouTube, atau sekadar memotret momen-momen sederhana. Nah, kalau kamu punya pemikiran serupa, mungkin review tentang OPPO A18 ini bisa jadi panduan buatmu.

Sebagai seseorang yang sering bergonta-ganti smartphone untuk keperluan review, aku selalu tertarik melihat bagaimana produsen seperti OPPO menghadirkan perangkat di segmen entry-level. Mereka harus pintar-pintar menyeimbangkan antara harga, fitur, dan performa. Dan jujur saja, saat pertama kali memegang OPPO A18, ada perasaan penasaran yang besar: apakah ponsel ini mampu memenuhi ekspektasi penggunanya di kelas harga yang bersaing ketat? Mari kita bedah satu per satu, seolah-olah kamu sedang duduk santai ngobrol denganku.

Desain & Build Quality: Simpel, Nyaman Digenggam

Hal pertama yang paling mencuri perhatianku dari sebuah ponsel, tentu saja, adalah desainnya. Dan untuk OPPO A18, kesan pertama yang kudapat adalah "simpel dan elegan." OPPO seolah ingin mengatakan bahwa ponsel murah pun bisa tampil menawan. Aku tahu ini adalah ponsel di segmen entry-level, jadi wajar kalau material yang digunakan didominasi oleh plastik. Tapi, jangan salah sangka, plastiknya terasa kokoh dan tidak murahan. Finishing bagian belakangnya dibuat dengan tekstur matte yang sedikit berkilau, memberikan kesan premium dan yang paling penting, tidak mudah meninggalkan bekas sidik jari. Ini poin plus banget buatku yang sering kesal dengan ponsel yang cepat kotor.

Saat menggenggam OPPO A18, rasanya pas di tangan. Bodinya tidak terlalu tebal dan bobotnya juga ringan, sekitar 188 gram. Ini nyaman sekali untuk penggunaan jangka panjang, baik saat chatting, scrolling media sosial, atau sekadar menelepon. Sudut-sudutnya dibuat membulat, jadi tidak ada rasa menusuk di telapak tangan. Penempatan tombol power yang merangkap fingerprint scanner di sisi kanan juga sangat ergonomis, mudah dijangkau oleh jempol. Sementara tombol volume ada di sisi kiri.

Oh ya, satu hal lagi yang patut diapresiasi, OPPO A18 ini sudah mengantongi sertifikasi IP54. Artinya, ponsel ini tahan terhadap cipratan air dan debu. Tentu saja ini bukan berarti bisa diajak berenang, ya! Tapi setidaknya, kalau ketumpahan air minum sedikit atau kehujanan rintik-rintik, aku tidak perlu terlalu khawatir. Ini fitur yang jarang ditemukan di ponsel sekelasnya dan jelas menambah nilai plus dari segi durability. Desain kameranya juga dibuat minimalis dengan dua lensa yang menonjol sedikit di bagian belakang, tidak terlalu mencolok tapi tetap terlihat modern. Kesimpulannya, untuk urusan desain dan build quality, OPPO A18 ini berhasil membuatku terkesan dengan kesederhanaan dan kenyamanannya.

Layar: Refresh Rate 90Hz yang Bikin Nagih

Mengulik Lebih Dalam OPPO A18: Sahabat Sehari-hari yang Terjangkau?

Sekarang, mari kita bicara tentang salah satu aspek paling penting dari sebuah smartphone: layarnya. OPPO A18 dibekali layar berukuran 6.56 inci. Ukuran ini menurutku ideal, tidak terlalu besar sampai susah dioperasikan satu tangan, tapi juga tidak terlalu kecil sehingga nyaman untuk menikmati konten multimedia. Panel yang digunakan adalah IPS LCD, yang memang standar di kelas harganya. Resolusinya HD+ (1612 x 720 piksel), jadi jangan berharap ketajaman setajam layar AMOLED QHD di ponsel flagship. Namun, untuk penggunaan sehari-hari seperti membaca artikel, menonton video YouTube, atau melihat foto, resolusi ini masih terbilang cukup baik. Pikselnya memang akan sedikit terlihat jika kamu benar-benar memperhatikannya dari dekat, tapi dalam penggunaan normal, hal itu tidak terlalu mengganggu.

Yang paling membuatku terkejut dan senang adalah kehadiran refresh rate 90Hz pada layar OPPO A18 ini. Di segmen entry-level, fitur ini masih terbilang mewah. Perbedaannya terasa sekali saat scrolling di media sosial atau berpindah antar aplikasi. Gerakan visualnya jadi jauh lebih mulus dan responsif dibandingkan dengan layar 60Hz biasa. Rasanya seperti ada upgrade yang signifikan dalam pengalaman penggunaan sehari-hari. Sensasi "nagih" ini yang seringkali membuatku lupa bahwa aku sedang menggunakan ponsel harga terjangkau.

Untuk kecerahan, OPPO A18 diklaim memiliki peak brightness hingga 720 nits dalam mode High Brightness. Ini cukup membantu saat aku menggunakannya di luar ruangan atau di bawah terik matahari. Konten masih bisa terlihat dengan jelas, meskipun tentu saja tidak secerah layar AMOLED kelas atas. Reproduksi warnanya juga lumayan baik untuk sebuah panel LCD, cukup akurat dan tidak terlalu pucat. Bezel di sekeliling layar memang masih cukup tebal, terutama di bagian dagu, tapi itu adalah kompromi yang wajar di kelas harganya. Secara keseluruhan, pengalaman visual di OPPO A18 ini cukup memuaskan, terutama berkat refresh rate 90Hz yang menjadi selling point utamanya.

Performa & Hardware: Mediatek Helio G85 yang Cukup Tangguh

Beralih ke jeroan, OPPO A18 ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G85. Chipset ini sudah cukup sering kutemui di ponsel entry-level hingga mid-range beberapa waktu lalu, dan aku punya gambaran yang cukup jelas tentang performanya. Helio G85 ini adalah chipset yang fokus pada performa gaming dasar, jadi ekspektasiku tidak terlalu tinggi, tapi juga tidak rendah.

Untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, chatting, scrolling media sosial, menonton video, atau membuka aplikasi ringan lainnya, OPPO A18 ini terasa lancar dan responsif. Transisi antar aplikasi mulus, dan tidak ada lag yang berarti. RAM yang disematkan adalah 4GB, yang bisa diperluas hingga 4GB lagi menggunakan fitur RAM Expansion milik OPPO, sehingga totalnya bisa mencapai 8GB. Fitur ini cukup membantu saat aku membuka banyak aplikasi sekaligus atau saat ingin melakukan multitasking ringan. Memori internalnya juga cukup lega, 128GB, yang menurutku sudah sangat cukup untuk menyimpan banyak foto, video, dan aplikasi tanpa perlu khawatir cepat penuh. Jika kurang, masih ada slot microSD yang terpisah.

Bagaimana dengan gaming? Nah, ini bagian yang paling sering ditanyakan. Untuk game-game kasual atau yang tidak terlalu berat seperti Mobile Legends, Free Fire, atau Subway Surfers, OPPO A18 ini bisa menjalankannya dengan cukup baik pada pengaturan grafis menengah. Frame rate yang dihasilkan stabil dan pengalaman bermainnya cukup nyaman. Namun, untuk game-game berat seperti Genshin Impact atau PUBG Mobile, kamu harus siap-siap menurunkan pengaturan grafis ke yang paling rendah. Bahkan dengan pengaturan terendah pun, frame rate bisa jadi tidak terlalu stabil dan lag sesekali mungkin akan terjadi, terutama saat ada banyak efek visual atau pertempuran intens.

Jadi, intinya, OPPO A18 ini bukan ponsel gaming sejati. Tapi, jika kebutuhanmu hanya untuk game-game ringan atau sesekali bermain game berat dengan pengaturan grafis yang dikorbankan, ponsel ini masih bisa diandalkan. Untuk kebutuhan sehari-hari yang standar, performa yang ditawarkan oleh Helio G85 ini sudah lebih dari cukup dan dapat diandalkan. Ini adalah pilihan yang reasonable untuk harga yang ditawarkan.

Mengulik Lebih Dalam OPPO A18: Sahabat Sehari-hari yang Terjangkau?

Kamera: Cukup untuk Momen Sehari-hari

Bicara soal kamera di ponsel entry-level, aku selalu punya ekspektasi yang realistis. OPPO A18 dibekali konfigurasi kamera belakang ganda: kamera utama 8MP dengan aperture f/2.0 dan sebuah lensa depth sensor 2MP. Untuk kamera depan, ada lensa 5MP dengan aperture f/2.2. Angka-angka ini memang tidak membuatku langsung wow, tapi mari kita lihat bagaimana performanya di dunia nyata.

Dalam kondisi pencahayaan yang cukup ideal, misalnya di luar ruangan pada siang hari yang cerah, kamera utama 8MP OPPO A18 mampu menghasilkan foto yang cukup layak. Detailnya memang tidak setajam ponsel dengan resolusi lebih tinggi, tapi warnanya terlihat natural dan eksposurnya cukup seimbang. Untuk sekadar mengabadikan momen bersama teman, memotret pemandangan saat jalan-jalan, atau kebutuhan media sosial, hasilnya masih bisa diterima.

Lensa depth sensor 2MP membantu dalam menghasilkan efek bokeh atau potrait mode. Hasilnya lumayan, pemisahan antara objek utama dan latar belakang cukup rapi, meskipun terkadang ada sedikit miss di bagian tepi yang rumit. Tapi, untuk ponsel di kelasnya, fitur ini sudah cukup membantu menciptakan foto yang lebih artistik.

Bagaimana dengan kondisi low light? Nah, di sinilah batasannya mulai terlihat. Saat cahaya minim, kualitas foto akan menurun drastis. Noise mulai muncul, detail berkurang, dan warna menjadi kurang hidup. OPPO A18 memang tidak punya dedicated Night Mode yang canggih, jadi kamu harus mengandalkan cahaya sekitar. Jadi, jika kamu sering memotret di malam hari, ponsel ini mungkin bukan pilihan terbaik.

Untuk kamera depan 5MP, hasilnya juga mirip dengan kamera belakang. Cukup baik untuk selfie di kondisi cahaya terang, video call, atau kebutuhan online meeting. Ada fitur AI Portrait Retouching yang bisa membuat wajah terlihat lebih halus, tapi gunakan secukupnya agar tidak terlihat terlalu buatan.

Video recording? OPPO A18 mampu merekam video hingga resolusi 1080p pada 30fps. Kualitasnya standar, cocok untuk merekam momen-momen singkat atau video call. Tidak ada stabilisasi optik (OIS) atau elektronik (EIS) yang mumpuni, jadi pastikan tanganmu stabil saat merekam.

Singkatnya, kamera di OPPO A18 ini adalah kamera "cukup". Cukup untuk penggunaan dasar, cukup untuk media sosial, dan cukup untuk mengabadikan momen-momen penting yang tidak memerlukan kualitas high-end. Jangan berekspektasi lebih, dan kamu tidak akan kecewa.

Baterai & Pengisian Daya: Tahan Lama, Pengisian Santai

Salah satu poin penting yang selalu jadi pertimbangan saat membeli ponsel adalah daya tahan baterai. Dan di sini, OPPO A18 tampil cukup meyakinkan dengan baterai berkapasitas 5000mAh. Angka ini sudah menjadi standar baru untuk ponsel entry-level hingga mid-range saat ini, dan aku sangat menyambut baik hal ini.

Dengan kapasitas sebesar itu, pengalaman pribadiku menunjukkan bahwa OPPO A18 ini bisa bertahan seharian penuh dengan penggunaan normal. Aku menggunakannya untuk chatting intensif, scrolling TikTok dan Instagram, sesekali menonton YouTube, dan beberapa panggilan telepon, dan ponsel ini masih menyisakan sekitar 20-30% baterai saat malam tiba. Jika kamu pengguna yang lebih santai, mungkin bisa bertahan hingga satu setengah hari. Ini tentu saja sangat nyaman, karena aku tidak perlu khawatir mencari charger di tengah hari.

Namun, ada satu hal yang menjadi trade-off dari baterai besar ini, yaitu kecepatan pengisian dayanya. OPPO A18 hanya mendukung pengisian daya 10W. Ini berarti, untuk mengisi penuh baterai 5000mAh dari 0% hingga 100%, kamu perlu waktu yang cukup lama, bisa sekitar 2,5 hingga 3 jam. Ini memang bukan angka yang fantastis di era fast charging puluhan watt. Jadi, saran saya, biasakan mengisi daya di malam hari saat tidur, atau saat kamu punya waktu luang yang cukup lama.

Meskipun begitu, durasi pengisian yang santai ini diimbangi dengan daya tahan baterai yang luar biasa. Jadi, jika kamu prioritas utamanya adalah ponsel yang bisa bertahan lama tanpa perlu sering-sering mengisi daya, OPPO A18 ini patut dipertimbangkan. Fitur Optimized Night Charging juga hadir, yang bisa menyesuaikan kecepatan pengisian daya agar baterai penuh tepat saat kamu bangun, membantu menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang.

Software & Fitur Tambahan: ColorOS yang User-Friendly

OPPO A18 menjalankan ColorOS 13.1 berbasis Android 13. Ini adalah salah satu kekuatan utama ponsel-ponsel OPPO, menurutku. ColorOS adalah salah satu interface Android yang paling user-friendly dan kaya fitur di pasaran. Desain UI-nya bersih, intuitif, dan mudah dipahami bahkan untuk pengguna baru.

Aku suka bagaimana ColorOS menawarkan banyak opsi kustomisasi. Kamu bisa mengubah tema, ikon, font, hingga animasi sidik jari. Ada juga sidebar pintar yang bisa diakses dengan swipe dari samping, memungkinkan akses cepat ke aplikasi favorit atau alat-alat penting. Fitur Split Screen juga berfungsi dengan baik, berguna untuk multitasking seperti membalas chat sambil menonton video.

OPPO juga menyertakan beberapa fitur privasi dan keamanan yang cukup canggih, seperti Private Safe untuk menyembunyikan foto atau aplikasi, serta kontrol izin aplikasi yang detail. Sensor sidik jari di samping yang terintegrasi dengan tombol power bekerja dengan sangat cepat dan akurat. Fitur Face Unlock juga responsif di kondisi cahaya terang.

Bloatware atau aplikasi bawaan memang ada, tapi tidak terlalu banyak dan sebagian besar bisa dihapus atau dinonaktifkan jika tidak dibutuhkan. Pengalaman menggunakan ColorOS di OPPO A18 ini terasa mulus dan menyenangkan. OPPO juga dikenal cukup baik dalam memberikan update software, jadi kamu bisa berharap ponsel ini akan mendapatkan patch keamanan dan mungkin update Android di masa depan, meskipun untuk entry-level mungkin tidak sebanyak ponsel mid-range atau flagship.

Secara keseluruhan, software di OPPO A18 ini adalah salah satu yang terbaik di kelasnya. ColorOS memberikan pengalaman yang kaya fitur, stabil, dan mudah digunakan, yang sangat penting untuk smartphone yang ditujukan untuk penggunaan sehari-hari.

Kelebihan & Kekurangan: Pro dan Kontra OPPO A18

Setelah menggunakan dan mengulik OPPO A18 ini, aku bisa merangkum beberapa kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan:

  1. Desain Menarik & Build Quality Kokoh: Tampilannya modern, nyaman digenggam, dan terasa solid. Sertifikasi IP54 adalah bonus besar.
  2. Layar 90Hz: Ini adalah game changer di kelas harganya. Scrolling dan navigasi terasa jauh lebih mulus dan responsif.
  3. Daya Tahan Baterai Luar Biasa: Baterai 5000mAh benar-benar bisa diandalkan untuk penggunaan seharian penuh, bahkan lebih.
  4. ColorOS yang User-Friendly: Antarmuka yang intuitif, kaya fitur, dan memberikan pengalaman penggunaan yang menyenangkan.
  5. Memori Internal Besar (128GB): Cukup lega untuk menyimpan banyak file dan aplikasi, ditambah slot microSD terpisah.
  6. Harga Terjangkau: Menawarkan value yang baik untuk fitur-fitur yang diberikan di segmen entry-level.

Kekurangan:

  1. Performa Kamera Terbatas: Kamera utama 8MP cukup di siang hari, tapi sangat kurang di kondisi low light. Tidak ada ultra-wide atau macro.
  2. Pengisian Daya Lambat (10W): Mengisi penuh baterai 5000mAh butuh waktu cukup lama.
  3. Resolusi Layar HD+: Meskipun ada 90Hz, resolusi HD+ mungkin terasa kurang tajam bagi sebagian orang yang terbiasa dengan Full HD.
  4. Performa Gaming Berat Kurang Optimal: Helio G85 memang cukup, tapi tidak dirancang untuk game-game grafis tinggi.
  5. Bezel Layar yang Cukup Tebal: Terutama di bagian dagu, membuat tampilan kurang imersif dibandingkan ponsel dengan bezel tipis.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Siapa Lawan Tangguh OPPO A18?

Di segmen entry-level yang harganya sekitar 1-2 jutaan, persaingan sangat ketat. OPPO A18 harus berhadapan dengan beberapa nama besar dan populer. Mari kita bandingkan dengan beberapa kompetitornya:

  • Samsung Galaxy A0x series (misal Galaxy A05/A05s): Samsung di segmen ini biasanya menawarkan brand prestige dan ekosistem One UI yang juga user-friendly. Galaxy A05s juga datang dengan Helio G85, layar Full HD+, dan refresh rate 90Hz. Samsung mungkin unggul di layar yang lebih tajam (Full HD+) dan dukungan update software yang lebih panjang. Namun, desain OPPO A18 mungkin terasa lebih premium dan tahan air cipratan.
  • Xiaomi Redmi A series atau Redmi C series (misal Redmi 12C): Xiaomi seringkali menawarkan spesifikasi "di atas kertas" yang menggiurkan dengan harga yang sangat kompetitif. Redmi 12C juga menggunakan Helio G85, namun biasanya dengan layar 60Hz. Xiaomi mungkin unggul di harga yang lebih agresif atau konfigurasi memori yang beragam. Namun, software experience ColorOS di OPPO A18 seringkali terasa lebih halus dan bebas iklan dibandingkan MIUI di Redmi.
  • realme C series (misal realme C51/C53): realme, sebagai "saudara" OPPO, juga sangat agresif di segmen ini. realme C53 misalnya, menawarkan desain yang sangat tipis dan kamera 50MP. Meskipun kamera 50MP-nya mungkin tidak selalu menghasilkan foto jauh lebih baik dari 8MP A18 di low light, namun angka ini sering jadi daya tarik. realme C51 dengan Unisoc T612 mungkin kalah di performa dari Helio G85 di A18.

Dari perbandingan ini, OPPO A18 menonjol berkat kombinasi desain yang solid dengan sertifikasi IP54, layar 90Hz yang mulus, dan daya tahan baterai yang superior. Meskipun kamera dan kecepatan pengisian dayanya bukan yang terbaik, ponsel ini berhasil menciptakan paket yang seimbang untuk pengguna yang memprioritaskan pengalaman penggunaan sehari-hari yang lancar dan nyaman dengan harga yang terjangkau. OPPO A18 adalah pilihan yang kuat jika kamu mencari ponsel yang "serba bisa" di rentang harga entry-level tanpa terlalu banyak kompromi di aspek-aspek vital.

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Untuk Siapa OPPO A18 ini?

Setelah semua yang sudah kita bahas, lantas untuk siapa sebenarnya OPPO A18 ini? Menurutku, ponsel ini adalah pilihan yang sangat cocok untuk beberapa kategori pengguna:

  1. Pengguna Ponsel Pertama: Bagi mereka yang baru beralih dari feature phone atau ini adalah smartphone pertama mereka, OPPO A18 menawarkan pengalaman yang mudah dipahami, user-friendly berkat ColorOS, dan cukup tangguh untuk kebutuhan dasar.
  2. Pelajar dan Mahasiswa: Dengan daya tahan baterai yang awet, layar 90Hz untuk scrolling tugas atau browsing materi, serta performa yang cukup untuk aplikasi belajar dan media sosial, OPPO A18 adalah teman yang andal untuk kegiatan belajar mengajar.
  3. Pengguna Kasual: Jika kamu hanya butuh ponsel untuk chatting, media sosial, nonton video, telepon, dan sesekali memotret momen, tanpa perlu fitur high-end atau performa gaming super, OPPO A18 lebih dari cukup.
  4. Ponsel Kedua: Sebagai secondary phone atau ponsel cadangan, OPPO A18 sangat ideal. Baterainya yang awet dan kemampuannya yang stabil menjadikannya pilihan praktis.
  5. Orang Tua: Antarmuka ColorOS yang intuitif dan daya tahan baterai yang lama sangat cocok untuk orang tua yang membutuhkan ponsel yang mudah dioperasikan dan tidak merepotkan.

Apakah price-to-value HP ini worth it? Jujur saja, menurutku sangat worth it di kelasnya. Dengan harga yang ramah di kantong, kamu mendapatkan desain yang solid dengan sertifikasi IP54, layar 90Hz yang memberikan feel premium, baterai yang super awet, dan software yang matang. Komprominya ada pada kamera dan kecepatan pengisian daya, tapi itu adalah hal yang wajar di segmen harga ini.

Kegunaan idealnya adalah sebagai daily driver yang andal untuk komunikasi, konsumsi konten ringan, media sosial, dan produktivitas dasar. Jika kamu seorang mobile gamer garis keras atau seorang content creator yang butuh kamera profesional, tentu OPPO A18 bukan untukmu. Tapi jika kebutuhanmu lebih ke arah fungsionalitas dan daya tahan dengan budget terbatas, OPPO A18 adalah pilihan yang cerdas.

Demikianlah pengalamanku mengulik OPPO A18. Sebuah smartphone yang mungkin tidak mencolok, tapi memberikan fondasi yang kuat untuk penggunaan sehari-hari. Ia adalah bukti bahwa tidak semua hal hebat harus mahal.

Bagaimana menurutmu? Apakah kamu punya pengalaman dengan OPPO A18 atau ponsel OPPO lainnya di segmen entry-level? Jangan ragu untuk berbagi opini dan ceritamu di kolom komentar di bawah, ya! Sampai jumpa di review berikutnya!

Mengulik Lebih Dalam OPPO A18: Sahabat Sehari-hari yang Terjangkau?