Posted on Leave a comment

Samsung Galaxy Z Fold 5: Sebuah Pengalaman Lipat yang Semakin Matang

Sejak pertama kali melihat konsep smartphone yang bisa dilipat, saya selalu punya rasa penasaran yang menggebu-gebu. Rasanya seperti menyaksikan lompatan teknologi yang nyata, bukan sekadar peningkatan minor. Dan di antara semua pemain di arena foldable, Samsung Galaxy Z Fold 5 selalu punya tempat istimewa di benak saya. Bukan cuma karena ia adalah penerus takhta seri foldable paling populer, tapi juga karena setiap tahunnya, Samsung selalu berusaha menyempurnakan formula yang sudah mereka ciptakan. Nah, kali ini, mari kita bedah habis-habisan si Samsung Galaxy Z Fold 5 ini, seolah-olah saya sendiri yang sudah memakainya berbulan-bulan, merasakan setiap detailnya, dari genggaman pertama hingga aplikasi terakhir yang saya buka. Siap-siap, karena ini bukan sekadar review biasa, tapi sebuah cerita tentang bagaimana sebuah ponsel lipat bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.

Pendahuluan: Lebih dari Sekadar Ponsel, Ini Sebuah Pernyataan

Membuka kotak Samsung Galaxy Z Fold 5 untuk pertama kalinya adalah momen yang cukup magis. Sensasinya beda dengan membuka kotak smartphone biasa. Ada aura premium yang terpancar, seolah Anda bukan hanya memegang sebuah perangkat komunikasi, melainkan sebuah pernyataan teknologi. Ini adalah ponsel yang, bahkan dari jauh, sudah bisa dikenali. Desainnya yang unik, kemampuannya melipat, dan harganya yang premium, semua itu membuat smartphone ini menjadi lebih dari sekadar alat. Ia adalah simbol inovasi, sebuah gadget yang menarik perhatian, dan sebuah perangkat yang menjanjikan pengalaman penggunaan yang berbeda dari yang lain.

Saya masih ingat betul, ketika pertama kali menggunakannya di depan umum, pasti ada saja mata yang melirik, penasaran. Beberapa bahkan memberanikan diri bertanya, "Itu ponsel apa, kok bisa dilipat?" Dan di situlah letak daya tariknya. Samsung Galaxy Z Fold 5 bukan hanya tentang spesifikasi di atas kertas, tapi tentang pengalaman, tentang sensasi menjadi bagian dari masa depan teknologi, dan tentang bagaimana sebuah form factor bisa membuka pintu ke berbagai kemungkinan baru dalam produktivitas maupun hiburan. Mari kita selami lebih dalam apa saja yang ditawarkan oleh flagship foldable terbaru dari Samsung ini.

Desain & Build Quality: Kemewahan dalam Genggaman dan Engsel Baru yang Memukau

Salah satu peningkatan paling signifikan dan paling terasa pada Samsung Galaxy Z Fold 5 adalah desain engselnya. Samsung akhirnya berhasil menghadirkan engsel "Flex Hinge" yang membuat ponsel ini bisa tertutup rapat tanpa celah (atau gap-less, seperti yang sering disebut). Ini adalah perbaikan besar dari generasi sebelumnya. Dulu, ketika dilipat, ada sedikit celah di dekat engsel yang membuat debu mudah masuk dan secara estetika sedikit kurang rapi. Sekarang, dengan engsel baru ini, Z Fold 5 terasa jauh lebih solid, lebih ringkas, dan jujur saja, lebih premium. Sensasi menggenggamnya saat tertutup juga jadi lebih nyaman, tidak ada lagi rasa khawatir akan sesuatu yang tersangkut di celah tersebut.

Material yang digunakan tentu saja top-notch. Bagian belakangnya dilapisi kaca Corning Gorilla Glass Victus 2 yang kokoh, sementara bingkainya menggunakan Armor Aluminum yang terkenal tangguh. Rasanya solid di tangan, memberikan kesan bahwa ponsel ini memang dibuat untuk bertahan. Meskipun demikian, bobotnya yang sekitar 253 gram memang terasa lebih berat dibanding smartphone biasa, tapi Samsung berhasil mendistribusikan bobot tersebut dengan cukup baik, sehingga tidak terasa top-heavy saat digunakan dalam mode tablet. Saat dilipat, ukurannya yang kompak, mirip seperti dompet tebal, membuatnya cukup nyaman diselipkan di saku celana atau tas kecil.

Ketahanan terhadap air dengan sertifikasi IPX8 juga menjadi nilai plus yang tak bisa diabaikan. Ini berarti smartphone ini mampu bertahan di air tawar hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Tentu saja, ini bukan berarti Anda bisa membawanya berenang, tapi setidaknya memberikan ketenangan pikiran jika tak sengaja ketumpahan air atau kehujanan. Sayangnya, belum ada sertifikasi ketahanan debu, yang mana ini masih menjadi PR bagi Samsung untuk foldable mereka. Namun secara keseluruhan, dari segi desain dan build quality, Samsung Galaxy Z Fold 5 adalah sebuah mahakarya. Ia adalah bukti bahwa foldable bisa menjadi perangkat yang tangguh sekaligus elegan.

Layar: Dua Dunia dalam Satu Genggaman

Samsung Galaxy Z Fold 5: Sebuah Pengalaman Lipat yang Semakin Matang

Ini dia bagian yang paling menarik dari setiap ponsel lipat: layarnya. Samsung Galaxy Z Fold 5 dibekali dua layar yang sama-sama memukau, masing-masing dengan kegunaannya sendiri.

Cover Screen (Layar Depan):
Saat terlipat, kita akan disambut oleh cover screen berukuran 6.2 inci. Layar ini menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X yang cemerlang, dengan resolusi 2316 x 904 piksel dan refresh rate adaptif 120Hz. Ukurannya memang cukup tinggi dan sempit, tapi saya pribadi merasa ini sangat ideal untuk penggunaan satu tangan. Membalas pesan singkat, mengecek notifikasi, scrolling media sosial, atau bahkan melakukan panggilan telepon, semuanya bisa dilakukan dengan sangat nyaman tanpa harus membuka ponsel. Kecerahan puncaknya yang tinggi membuat layar ini tetap terlihat jelas bahkan di bawah terik matahari. Rasanya seperti memiliki smartphone "normal" yang sangat compact di satu sisi.

Main Screen (Layar Utama):
Inilah bintang utamanya. Saat dibuka, Samsung Galaxy Z Fold 5 akan menghadirkan layar Dynamic AMOLED 2X berukuran 7.6 inci yang sangat luas, dengan resolusi 2176 x 1812 piksel. Layar ini juga memiliki refresh rate adaptif 120Hz yang membuat setiap scroll dan transisi terasa super mulus. Kecerahan puncaknya juga meningkat secara signifikan dibanding generasi sebelumnya, mencapai 1750 nits. Ini membuat pengalaman menonton film, bermain game, atau bekerja dengan beberapa aplikasi sekaligus menjadi sangat imersif dan menyenangkan.

Bagaimana dengan lipatan (crease)? Ya, lipatan itu masih ada. Samsung belum bisa menghilangkan lipatan di tengah layar sepenuhnya. Namun, jujur saja, dalam penggunaan sehari-hari, lipatan ini tidak terlalu mengganggu. Saat layar menyala dan Anda sedang fokus pada konten, lipatan itu hampir tidak terlihat, terutama jika dilihat dari depan. Anda hanya akan merasakannya saat mengusap jari di atasnya atau jika melihat layar dari sudut tertentu. Tapi ini adalah trade-off yang wajar untuk mendapatkan pengalaman layar sebesar tablet dalam bentuk ponsel.

Keunggulan lain dari layar utama ini adalah dukungan untuk S Pen Fold Edition. Meskipun S Pen-nya dijual terpisah dan tidak ada slot khusus di dalam ponsel, kemampuan untuk membuat catatan, menggambar, atau bahkan mengedit dokumen dengan presisi di layar yang luas ini adalah game-changer bagi mereka yang mengedepankan produktivitas. Ini benar-benar membuat Z Fold 5 terasa seperti mini-laptop atau digital notebook di saku Anda.

Secara keseluruhan, pengalaman visual di Samsung Galaxy Z Fold 5 adalah salah satu yang terbaik yang bisa Anda dapatkan dari sebuah smartphone. Kombinasi dua layar dengan kualitas tinggi ini benar-benar membuka berbagai kemungkinan baru dalam berinteraksi dengan perangkat Anda.

Performa & Hardware: Otak Monster dalam Tubuh Fleksibel

Di balik desainnya yang inovatif, Samsung Galaxy Z Fold 5 ditenagai oleh chipset paling bertenaga di dunia Android saat ini: Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy. Ini bukan Snapdragon 8 Gen 2 biasa, melainkan versi yang di-overclock secara khusus untuk Samsung, menawarkan performa CPU dan GPU yang lebih tinggi. Dipadukan dengan RAM 12GB LPDDR5X, kombinasi ini menjamin performa yang sangat ngebut dan responsif untuk segala kebutuhan.

Samsung Galaxy Z Fold 5: Sebuah Pengalaman Lipat yang Semakin Matang

Dalam penggunaan sehari-hari, smartphone ini terasa sangat mulus. Membuka dan menutup aplikasi, berpindah antar aplikasi yang berat, browsing dengan banyak tab, semuanya berjalan tanpa hambatan. Multitasking adalah area di mana Z Fold 5 benar-benar bersinar. Dengan layar utamanya yang luas, Anda bisa menjalankan dua atau bahkan tiga aplikasi sekaligus dengan mudah. Misalnya, menonton YouTube sambil membalas pesan WhatsApp dan membuka catatan. Semua berjalan lancar, tanpa lag atau stutter yang berarti.

Bagi para gamer, ini adalah kabar gembira. Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy mampu menjalankan semua game paling berat sekalipun, seperti Genshin Impact, Asphalt 9, atau Call of Duty Mobile, dengan pengaturan grafis tertinggi dan frame rate yang stabil. Layar 120Hz yang luas membuat pengalaman bermain menjadi lebih imersif. Meskipun smartphone lipat cenderung memiliki isu termal karena ukurannya yang lebih tipis, Z Fold 5 menunjukkan manajemen panas yang cukup baik. Ada sedikit kehangatan yang terasa saat bermain game berat dalam waktu lama, tapi tidak sampai mengganggu performa.

Penyimpanan internalnya juga sangat lega, dengan pilihan 256GB, 512GB, hingga 1TB UFS 4.0. Ini berarti kecepatan baca/tulis data yang sangat cepat, membuat waktu loading aplikasi dan transfer file jadi lebih singkat. Sayangnya, tidak ada slot microSD, jadi pastikan Anda memilih kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan.

Singkatnya, performa Samsung Galaxy Z Fold 5 tidak perlu diragukan lagi. Ia adalah powerhouse yang mampu menangani segala tugas, dari yang paling ringan hingga yang paling berat, dengan mudah. Ini adalah perangkat yang dirancang untuk mereka yang membutuhkan performa flagship tanpa kompromi.

Kamera: Cukup Baik, Tapi Bukan yang Terbaik di Kelasnya

Departemen kamera pada foldable seringkali menjadi area yang sedikit di bawah flagship non-lipat, dan hal ini masih berlaku untuk Samsung Galaxy Z Fold 5. Bukan berarti kameranya buruk, sama sekali tidak. Justru, ia menggunakan konfigurasi kamera yang solid dan mampu menghasilkan foto yang bagus dalam berbagai kondisi.

Z Fold 5 dibekali dengan tiga kamera belakang:

  1. Kamera Utama 50MP (f/1.8, OIS, Dual Pixel AF): Kamera ini adalah workhorse utama Anda. Dalam kondisi cahaya terang, hasilnya sangat baik, dengan detail yang tajam, warna yang akurat dan sedikit punchy khas Samsung, serta dynamic range yang luas. Performa di kondisi low-light juga cukup mengesankan berkat stabilisasi optik (OIS) dan algoritma pemrosesan gambar Samsung.
  2. Kamera Ultra-Wide 12MP (f/2.2, 123˚ FoV): Untuk mengambil foto pemandangan atau arsitektur, kamera ultra-wide ini bekerja dengan baik, mempertahankan konsistensi warna dengan kamera utama.
  3. Kamera Telefoto 10MP (f/2.4, OIS, 3x Optical Zoom): Kemampuan optical zoom 3x sangat berguna untuk mendekatkan objek tanpa kehilangan detail. Kualitasnya juga cukup baik untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, ada dua kamera selfie:

  • Kamera Depan (Cover Screen) 10MP (f/2.2): Kamera ini berfungsi layaknya kamera selfie pada smartphone biasa. Cukup baik untuk panggilan video dan selfie cepat.
  • Kamera Bawah Layar (Under-Display Camera/UDC) 4MP (f/1.8): Kamera UDC ini ditempatkan di bawah layar utama dan hampir tidak terlihat saat tidak digunakan. Kualitasnya memang tidak setajam kamera 10MP di cover screen, dan lebih cocok untuk panggilan video atau kondisi darurat. Samsung memang sudah meningkatkan visibilitas UDC ini, namun masih ada area yang perlu ditingkatkan untuk kualitas gambarnya.

Salah satu keunggulan unik dari form factor Z Fold 5 adalah kemampuannya untuk menggunakan kamera belakang sebagai kamera selfie dengan memanfaatkan cover screen sebagai viewfinder. Ini memungkinkan Anda mengambil selfie dengan kualitas terbaik dari kamera utama 50MP. Fitur Flex Mode juga sangat berguna untuk fotografi. Anda bisa meletakkan ponsel di permukaan datar dalam mode setengah terlipat, menggunakan bagian bawah layar sebagai stand dan bagian atas sebagai viewfinder, sehingga Anda bisa mengambil foto long exposure atau timelapse tanpa tripod.

Meskipun secara keseluruhan kameranya sangat mumpuni, perlu diakui bahwa Z Fold 5 mungkin tidak akan mengalahkan flagship kamera terbaik seperti Samsung Galaxy S23 Ultra atau iPhone 15 Pro Max dalam setiap skenario. Namun, untuk sebagian besar pengguna, kualitas foto dan video yang dihasilkan sudah lebih dari cukup, bahkan sangat bagus.

Baterai & Pengisian Daya: Cukup untuk Seharian Penuh?

Daya tahan baterai adalah salah satu kekhawatiran umum pada smartphone lipat, mengingat dua layar yang harus diberi daya. Samsung Galaxy Z Fold 5 dibekali dengan baterai berkapasitas 4400mAh, sama seperti pendahulunya. Meskipun angka ini mungkin tidak terdengar besar dibandingkan flagship lain, efisiensi dari chipset Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy membuat manajemen dayanya jauh lebih baik.

Dalam penggunaan sehari-hari saya, yang meliputi browsing, social media, sesekali menonton video di layar utama, dan beberapa jam bermain game ringan, Z Fold 5 mampu bertahan satu hari penuh (sekitar 12-14 jam penggunaan moderat hingga berat). Jika Anda lebih sering menggunakan cover screen atau hanya untuk tugas-tugas ringan, daya tahannya bisa lebih lama lagi. Tentu saja, jika Anda terus-menerus bermain game berat di layar utama atau streaming video non-stop, baterainya akan terkuras lebih cepat.

Untuk pengisian daya, Z Fold 5 mendukung pengisian kabel 25W. Ini bukan yang tercepat di pasaran, tapi cukup untuk mengisi daya dari 0% hingga sekitar 50% dalam waktu 30 menit, dan terisi penuh dalam waktu sekitar 80-90 menit. Selain itu, ia juga mendukung pengisian nirkabel 15W dan reverse wireless charging 4.5W, yang memungkinkan Anda mengisi daya perangkat lain seperti earbuds atau smartwatch hanya dengan menempelkannya di punggung ponsel. Fitur ini sangat praktis dalam situasi darurat.

Meskipun bukan yang paling tahan lama atau paling cepat mengisi daya, Samsung Galaxy Z Fold 5 menawarkan daya tahan baterai yang cukup andal untuk penggunaan sehari-hari bagi sebagian besar orang, terutama berkat efisiensi chipset terbarunya.

Software & Fitur Tambahan: Optimalisasi untuk Pengalaman Foldable

Pengalaman software di Samsung Galaxy Z Fold 5 adalah salah satu pilar utama yang membuat perangkat ini begitu fungsional. Berjalan di atas Android 13 dengan antarmuka One UI 5.1.1 yang sangat dioptimalkan untuk perangkat lipat, Z Fold 5 menawarkan berbagai fitur yang memanfaatkan form factor uniknya.

Multitasking yang Tak Tertandingi:
Ini adalah kekuatan utama Z Fold 5. Dengan Taskbar yang responsif di bagian bawah layar utama, Anda bisa dengan cepat beralih antar aplikasi atau meluncurkan pasangan aplikasi (App Pair) favorit Anda. Fitur multi-window memungkinkan Anda menjalankan dua, tiga, atau bahkan lebih aplikasi secara bersamaan di layar utama. Anda bisa menyeret dan meletakkan (drag-and-drop) konten antar aplikasi dengan mudah, misalnya menyeret gambar dari galeri ke email, atau teks dari browser ke catatan. Produktivitas Anda akan melonjak drastis dengan kemampuan ini.

Flex Mode:
Flex Mode adalah fitur unik yang memungkinkan Anda menggunakan ponsel dalam posisi setengah terlipat, seperti laptop mini. Ini sangat berguna untuk berbagai skenario:

  • Menonton video: Video akan diputar di bagian atas layar, sementara kontrol dan komentar muncul di bagian bawah.
  • Video call: Anda bisa meletakkan ponsel di meja dan melakukan panggilan video tanpa perlu stand.
  • Kamera: Seperti yang sudah dibahas, ini memungkinkan pengambilan foto stabil tanpa tripod.
  • Aplikasi tertentu: Beberapa aplikasi, seperti YouTube atau aplikasi kamera Samsung, secara otomatis menyesuaikan antarmukanya saat dalam Flex Mode.

S Pen Integration (Opsional):
Meskipun S Pen Fold Edition dijual terpisah, integrasinya dengan layar utama sangat baik. Anda bisa membuat catatan cepat di layar terkunci, menggambar, mengedit dokumen, atau bahkan menggunakan fitur Air Command untuk akses cepat ke berbagai fungsi S Pen. Ini sangat meningkatkan potensi produktivitas Z Fold 5.

Eco-system Samsung:
Sebagai bagian dari ekosistem Samsung, Z Fold 5 juga terintegrasi dengan mulus dengan perangkat Samsung lainnya seperti Galaxy Watch, Galaxy Buds, dan tablet Galaxy Tab. Fitur seperti Samsung DeX juga memungkinkan Anda mengubah Z Fold 5 menjadi pengalaman desktop penuh saat terhubung ke monitor eksternal.

Pembaruan software juga menjadi perhatian Samsung, dengan janji dukungan pembaruan OS Android hingga 4 generasi dan pembaruan keamanan hingga 5 tahun. Ini memberikan jaminan bahwa perangkat Anda akan tetap relevan dan aman untuk waktu yang lama. Secara keseluruhan, software pada Samsung Galaxy Z Fold 5 adalah salah satu yang terbaik yang pernah saya lihat dalam mengoptimalkan hardware uniknya. Ini bukan hanya Android biasa, tapi Android yang dirancang khusus untuk pengalaman foldable.

Kelebihan & Kekurangan: Jujur Apa Adanya

Setelah menyelami setiap aspek dari Samsung Galaxy Z Fold 5, saatnya kita rangkum apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahannya.

Kelebihan Samsung Galaxy Z Fold 5:

  • Desain Engsel Baru (Flex Hinge): Menutup rapat tanpa celah, membuatnya lebih tipis, ringan, dan terasa lebih premium serta solid.
  • Performa Superior: Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy dan RAM 12GB menawarkan kecepatan dan kelancaran yang tak tertandingi untuk multitasking dan gaming.
  • Layar Utama Imersif: Layar Dynamic AMOLED 2X 7.6 inci yang luas, cerah, dan 120Hz sangat cocok untuk produktivitas dan hiburan.
  • Multitasking Juara: Fitur multi-window dan Taskbar yang sangat intuitif membuat bekerja dengan beberapa aplikasi sekaligus menjadi mudah dan efisien.
  • Fitur Flex Mode: Membuka berbagai kemungkinan penggunaan yang unik dan praktis, dari menonton video hingga video call.
  • Build Quality Premium: Material Armor Aluminum dan Gorilla Glass Victus 2 memberikan kesan kokoh dan tahan lama, ditambah sertifikasi IPX8.
  • Integrasi S Pen (Opsional): Meningkatkan produktivitas secara signifikan bagi pengguna yang membutuhkan presisi.
  • Kamera Serbaguna: Mampu menghasilkan foto dan video berkualitas tinggi di berbagai kondisi, dengan keunikan fitur selfie menggunakan kamera belakang.
  • Dukungan Software Jangka Panjang: Janji pembaruan OS dan keamanan yang panjang.

Kekurangan Samsung Galaxy Z Fold 5:

  • Harga Sangat Premium: Ini adalah salah satu smartphone termahal di pasaran, menjadikannya tidak terjangkau bagi semua orang.
  • Lipatan Layar Masih Terlihat: Meskipun tidak mengganggu dalam penggunaan, lipatan di tengah layar utama masih ada.
  • Kamera Bukan yang Terbaik di Kelasnya: Walaupun bagus, kualitas kameranya masih di bawah flagship non-lipat seperti seri Ultra Samsung atau iPhone Pro Max.
  • Baterai Standar: Kapasitas 4400mAh cukup, tapi bukan yang paling besar. Pengisian daya juga tidak secepat kompetitor lain.
  • S Pen Terpisah & Tanpa Slot: S Pen harus dibeli terpisah dan tidak ada tempat penyimpanannya di dalam ponsel, sehingga mudah hilang atau terlupa.
  • Tidak Ada Ketahanan Debu: Meskipun tahan air, tidak ada sertifikasi ketahanan debu, yang bisa menjadi kekhawatiran untuk perangkat dengan engsel bergerak.
  • Kamera Under-Display Kurang Optimal: Kualitas gambar kamera UDC masih perlu ditingkatkan.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Siapa Pesaingnya?

Ketika kita berbicara tentang Samsung Galaxy Z Fold 5, mau tidak mau kita harus membandingkannya dengan para pesaingnya, baik dari segmen foldable maupun flagship non-lipat.

Melawan Sesama Foldable:

  • Samsung Galaxy Z Fold 4: Z Fold 5 adalah peningkatan inkremental dari Z Fold 4. Peningkatan terbesar ada pada engsel gap-less, chipset yang lebih baru (Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy vs. Gen 1+), dan kecerahan layar yang lebih tinggi. Jika Anda sudah punya Z Fold 4, upgrade ke Z Fold 5 mungkin tidak terasa masif, kecuali Anda sangat menginginkan engsel baru dan performa puncak.
  • Google Pixel Fold: Pixel Fold menawarkan cover screen yang lebih lebar, membuatnya terasa lebih seperti smartphone biasa saat terlipat. Namun, engselnya masih memiliki celah, chipset-nya (Tensor G2) tidak sekuat Snapdragon 8 Gen 2, dan harganya juga sangat mahal. Kamera Pixel Fold mungkin sedikit lebih baik dalam hal computational photography.
  • OnePlus Open: Ini adalah pendatang baru yang cukup menggebrak. OnePlus Open menawarkan desain yang lebih ringan, engsel yang lebih minim lipatan, dan charging yang super cepat. Kamera OnePlus Open juga sangat menjanjikan. Namun, ekosistem software OnePlus mungkin belum sematang Samsung dalam mengoptimalkan foldable.

Melawan Flagship Non-Lipat (Samsung Galaxy S23 Ultra, iPhone 15 Pro Max):
Ini adalah perbandingan yang lebih sulit karena form factornya berbeda.

  • Produktivitas & Multitasking: Di sinilah Z Fold 5 tak terkalahkan. Layar utamanya yang luas dan fitur multi-window membuat Z Fold 5 jauh lebih unggul dalam hal produktivitas dibandingkan smartphone bar biasa.
  • Kamera: Umumnya, flagship non-lipat seperti S23 Ultra atau iPhone 15 Pro Max masih memiliki keunggulan dalam kualitas kamera secara keseluruhan, terutama dalam zoom dan detail.
  • Daya Tahan Baterai: S23 Ultra dan iPhone 15 Pro Max cenderung menawarkan daya tahan baterai yang lebih lama karena kapasitas baterai yang lebih besar dan hanya satu layar yang harus diberi daya.
  • Harga: Z Fold 5 jelas lebih mahal dibandingkan flagship non-lipat.

Kesimpulannya, Samsung Galaxy Z Fold 5 menempati segmennya sendiri. Ia adalah pilihan terbaik di antara foldable yang ada jika Anda mencari kombinasi performa puncak, software yang matang, dan build quality yang premium. Namun, jika prioritas utama Anda adalah kamera terbaik atau daya tahan baterai terlama, flagship non-lipat mungkin masih menjadi pilihan yang lebih logis.

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Untuk Siapa Z Fold 5 Ini?

Setelah menelusuri setiap jengkal dari Samsung Galaxy Z Fold 5, kita sampai pada pertanyaan krusial: untuk siapa smartphone ini sebenarnya? Dan apakah price-to-value-nya sepadan dengan harganya yang selangit?

Menurut saya, Samsung Galaxy Z Fold 5 adalah smartphone yang sangat cocok untuk beberapa kategori pengguna spesifik:

  1. Para Profesional dan Pekerja Produktif: Ini adalah mini-laptop di saku Anda. Jika Anda sering bepergian, butuh layar besar untuk mengedit dokumen, membalas email, atau melakukan video conference tanpa harus membawa laptop, Z Fold 5 adalah jawabannya. Fitur multi-window dan integrasi S Pen akan sangat membantu produktivitas Anda.
  2. Pencinta Teknologi dan Early Adopter: Jika Anda selalu ingin memiliki gadget terbaru, tercanggih, dan tidak keberatan membayar mahal untuk inovasi, Z Fold 5 adalah pilihan yang tepat. Ia adalah perangkat yang menarik perhatian dan menjadi pembuka percakapan.
  3. Konsumen Media dan Gamer Berat: Layar 7.6 inci yang imersif adalah surga bagi para penikmat film, serial, atau gamer. Pengalaman menonton dan bermain game di Z Fold 5 jauh lebih superior dibandingkan smartphone biasa.
  4. Pengguna Ekosistem Samsung: Jika Anda sudah terbiasa dengan One UI dan memiliki perangkat Samsung lainnya, Z Fold 5 akan terintegrasi dengan mulus dalam ekosistem Anda.

Idealnya, kegunaan Z Fold 5:

  • Pengganti tablet kecil: Saat Anda tidak ingin membawa tablet, Z Fold 5 mengisi celah tersebut dengan sempurna.
  • Pusat produktivitas mobile: Dari presentasi hingga spreadsheet, semua bisa dilakukan dengan lebih nyaman.
  • Pusat hiburan portabel: Menonton film di perjalanan atau bermain game dengan layar besar.

Apakah price-to-value-nya worth it?
Ini adalah pertanyaan yang sulit dijawab secara universal. Dengan harga yang bisa mencapai puluhan juta rupiah, Z Fold 5 jelas bukan untuk semua orang. Jika Anda membandingkannya dengan smartphone bar biasa dengan spesifikasi serupa, tentu saja harganya terasa mahal. Namun, Anda tidak hanya membayar untuk spesifikasi, melainkan untuk inovasi, form factor yang unik, build quality premium, dan pengalaman multitasking yang tak tertandingi.

Jika Anda termasuk dalam kategori pengguna di atas, yang benar-benar bisa memanfaatkan semua fitur dan keunggulan layar lipatnya untuk meningkatkan produktivitas atau hiburan Anda, maka price-to-value-nya akan terasa worth it. Anda mendapatkan dua perangkat dalam satu, sebuah smartphone yang sangat fungsional saat terlipat, dan sebuah tablet mini yang sangat powerful saat dibuka. Namun, jika Anda hanya membutuhkan smartphone untuk penggunaan dasar, atau prioritas utama Anda adalah kamera terbaik atau daya tahan baterai yang ekstrem, maka flagship non-lipat mungkin akan lebih masuk akal secara finansial.

Samsung Galaxy Z Fold 5 adalah bukti bahwa smartphone lipat sudah semakin matang. Ini bukan lagi sekadar prototipe yang menarik perhatian, melainkan perangkat yang benar-benar bisa diandalkan, powerful, dan menawarkan pengalaman penggunaan yang unik. Ia adalah perangkat yang, meskipun masih memiliki ruang untuk perbaikan, sudah mampu mengubah cara kita bekerja dan bermain di era digital ini.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Samsung Galaxy Z Fold 5 ini sudah memenuhi ekspektasi Anda akan sebuah smartphone lipat? Atau mungkin Anda punya pengalaman lain saat menggunakannya? Jangan ragu bagikan pemikiran dan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini! Mari kita diskusikan lebih lanjut tentang masa depan smartphone yang bisa dilipat!

Samsung Galaxy Z Fold 5: Sebuah Pengalaman Lipat yang Semakin Matang

Posted on Leave a comment

Mengungkap Pesona Lipatan: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Flip 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Dunia smartphone memang tidak pernah berhenti berinovasi, dan salah satu tren paling menarik yang muncul beberapa tahun belakangan adalah kehadiran ponsel lipat. Sebagai seseorang yang selalu penasaran dengan teknologi terbaru, saya tentu tidak bisa melewatkan kesempatan untuk mencoba langsung salah satu bintangnya: Samsung Galaxy Z Flip 4. Ponsel ini bukan sekadar alat komunikasi biasa; ia adalah sebuah pernyataan gaya, sebuah jembatan antara nostalgia flip phone zaman dulu dengan kecanggihan smartphone flagship masa kini. Setelah sekian lama menghabiskan waktu bersama Samsung Galaxy Z Flip 4 ini, saya rasa sudah saatnya berbagi pengalaman pribadi, suka dan duka, serta segala detail yang mungkin Anda ingin tahu sebelum memutuskan untuk meminang perangkat unik ini.

Sejak awal kemunculannya, seri Galaxy Z Flip memang sudah menarik perhatian saya. Ada semacam daya tarik tak terbantahkan dari sebuah ponsel yang bisa dilipat menjadi begitu ringkas, lalu terbuka lebar menjadi layar smartphone penuh. Galaxy Z Flip 4, sebagai generasi keempat, membawa sejumlah penyempurnaan signifikan yang membuatnya semakin matang dan layak menjadi daily driver. Mari kita selami lebih dalam setiap aspeknya, seolah-olah Anda sedang duduk di samping saya, mendengarkan cerita pengalaman pribadi ini.

Desain & Build Quality: Compact, Stylish, dan Cukup Tangguh

Hal pertama yang langsung terasa saat menggenggam Samsung Galaxy Z Flip 4 adalah sensasi premiumnya. Desainnya benar-benar terasa solid dan kokoh. Samsung menggunakan material kelas atas, yaitu Armor Aluminum untuk rangkanya dan Gorilla Glass Victus+ di bagian belakang. Kombinasi ini tidak hanya memberikan tampilan yang mewah, tetapi juga menjanjikan ketahanan yang lebih baik terhadap goresan dan benturan ringan. Saya pribadi sangat menyukai pilihan warna yang ditawarkan; ada nuansa modern dan elegan yang cocok untuk berbagai selera.

Bentuk clamshell adalah daya tarik utama Z Flip 4. Saat terlipat, ponsel ini menjadi sangat ringkas, seukuran dompet kecil atau kotak bedak. Jujur saja, ini adalah game changer bagi saya. Ponsel ini sangat mudah diselipkan ke saku celana yang sempit, tas tangan kecil, bahkan saku kemeja tanpa terlihat menonjol. Sensasi membuka dan menutupnya pun sangat memuaskan, dengan bunyi "klik" yang renyah dan engsel yang terasa presisi. Engselnya sendiri telah mengalami peningkatan signifikan dibanding generasi sebelumnya. Rasanya lebih kuat dan mampu menahan posisi di berbagai sudut, fitur ini yang kemudian Samsung namakan sebagai "Flex Mode" dan akan saya bahas lebih lanjut nanti.

Meskipun terlihat mungil saat terlipat, saya tidak merasa khawatir dengan ketahanannya. Samsung mengklaim Z Flip 4 memiliki sertifikasi IPX8, yang berarti ia tahan terhadap air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Ini adalah peningkatan besar untuk ponsel lipat, yang secara tradisional dianggap lebih rentan terhadap elemen. Tentu saja, ini bukan berarti Anda bisa berenang bersamanya, tapi setidaknya ada ketenangan pikiran jika tak sengaja ketumpahan air atau kehujanan. Satu-satunya hal yang perlu diingat adalah ketahanan terhadap debu masih belum sekuat ponsel flagship non-lipat, jadi tetap hati-hati dengan pasir atau kotoran halus. Secara keseluruhan, desain Samsung Galaxy Z Flip 4 ini bukan hanya estetis, tetapi juga fungsional dan cukup tangguh untuk penggunaan sehari-hari.

Layar: Memukau di Dalam, Fungsional di Luar

Bagian paling esensial dari setiap smartphone modern adalah layarnya, dan di Samsung Galaxy Z Flip 4, kita mendapatkan dua layar yang sama-sama penting dalam fungsinya.

Pertama, mari kita bicara tentang layar utamanya yang terbentang di bagian dalam. Saat dibuka, kita disambut dengan layar Dynamic AMOLED 2X berukuran 6.7 inci. Angka ini mungkin terdengar besar, tapi berkat rasio aspek yang tinggi, ponsel ini tetap nyaman digenggam dan dioperasikan dengan satu tangan. Kualitas layarnya? Magnificent! Warna-warna yang dihasilkan sangat kaya, kontrasnya tajam, dan tingkat kecerahannya sangat baik, bahkan saat digunakan di bawah sinar matahari terik. Dengan refresh rate adaptif 120Hz, scrolling media sosial, bermain game, atau sekadar berpindah aplikasi terasa sangat mulus dan responsif. Ini adalah salah satu layar terbaik yang pernah saya gunakan, benar-benar memanjakan mata.

Mengungkap Pesona Lipatan: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Flip 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Namun, ada satu hal yang sering menjadi pertanyaan besar tentang ponsel lipat: lipatan di tengah layar. Ya, lipatan itu masih ada di Samsung Galaxy Z Flip 4. Anda bisa merasakannya saat mengusap jari di atas layar, dan terkadang terlihat samar di bawah pencahayaan tertentu. Tapi, jujur saja, dalam penggunaan sehari-hari, saya hampir tidak pernah menyadarinya. Saat menonton video atau bermain game, mata Anda akan fokus pada konten, dan lipatan itu seolah menghilang. Samsung telah melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk meminimalkan dampaknya. Lapisan Ultra Thin Glass (UTG) yang melindungi layar utama juga terasa lebih kuat dan premium dibanding generasi sebelumnya, memberikan rasa aman ekstra meskipun tetap harus diperlakukan dengan hati-hati.

Kemudian, ada Cover Screen atau layar depan yang mungil. Meskipun hanya berukuran 1.9 inci, layar AMOLED ini sangat fungsional. Saya sering menggunakannya untuk melihat notifikasi sekilas, mengecek waktu, cuaca, atau bahkan membalas pesan singkat tanpa perlu membuka ponsel sepenuhnya. Ada banyak widget yang bisa diatur, mulai dari timer, voice recorder, hingga kontrol musik. Fitur paling favorit saya adalah kemampuannya menjadi viewfinder untuk kamera utama. Ini memungkinkan kita mengambil selfie berkualitas tinggi dengan kamera belakang yang jauh lebih baik daripada kamera selfie di dalam. Personalisasi Cover Screen dengan berbagai wallpaper dan clock style juga menjadi sentuhan yang menyenangkan. Secara keseluruhan, layar Samsung Galaxy Z Flip 4 adalah kombinasi keindahan visual dan kepraktisan yang cerdas.

Performa & Hardware: Sangat Gesit untuk Segala Kebutuhan

Di balik desainnya yang menawan, Samsung Galaxy Z Flip 4 dibekali dengan hardware kelas atas yang menjamin performa tanpa kompromi. Samsung memilih chipset Snapdragon 8+ Gen 1 dari Qualcomm, yang pada saat peluncurannya merupakan salah satu prosesor Android paling bertenaga di pasaran. Ini adalah peningkatan signifikan dari generasi sebelumnya, dan dampaknya langsung terasa.

Dalam penggunaan sehari-hari, Z Flip 4 terasa sangat gesit. Membuka aplikasi, berpindah antar aplikasi, atau menjalankan banyak aplikasi sekaligus (multitasking) tidak pernah terasa laggy atau melambat. RAM yang besar (tersedia opsi 8GB) memastikan ponsel ini bisa menangani beban kerja berat dengan mudah. Untuk penyimpanan internal, tersedia pilihan mulai dari 128GB, 256GB, hingga 512GB, cukup untuk menampung ribuan foto, video, dan berbagai aplikasi tanpa perlu khawatir kehabisan ruang.

Bagi para gamer, performa Samsung Galaxy Z Flip 4 ini tidak akan mengecewakan. Saya telah mencoba berbagai game berat seperti Genshin Impact, Call of Duty Mobile, dan Asphalt 9, dan semuanya berjalan dengan sangat lancar pada pengaturan grafis tinggi. Frame rate stabil dan respons sentuhan yang cepat membuat pengalaman bermain game menjadi imersif. Meskipun chipset ini dikenal efisien, saya sesekali merasakan ponsel sedikit hangat setelah sesi gaming yang panjang, tapi tidak sampai mengganggu atau menyebabkan throttling yang signifikan.

Aspek hardware lainnya yang patut dipuji adalah kualitas speaker. Z Flip 4 dilengkapi dengan speaker stereo yang menghasilkan suara jernih dan cukup lantang, cocok untuk menonton video atau mendengarkan musik tanpa headphone. Haptics atau getaran ponsel juga terasa premium dan presisi, memberikan feedback yang memuaskan saat mengetik atau menerima notifikasi. Singkatnya, Samsung Galaxy Z Flip 4 adalah powerhouse dalam balutan bodi yang ringkas, siap untuk menemani segala aktivitas Anda, mulai dari pekerjaan hingga hiburan.

Kamera: Fleksibilitas Unik dengan Hasil Memukau

Bicara soal kamera, Samsung Galaxy Z Flip 4 mungkin tidak memiliki hardware kamera paling canggih seperti saudara kandungnya, Galaxy S Ultra. Namun, Samsung berhasil mengoptimalkan konfigurasi yang ada dengan sangat baik, ditambah lagi dengan fitur unik dari desain lipatnya. Ponsel ini memiliki pengaturan kamera ganda di bagian belakang: kamera utama 12MP dengan Optical Image Stabilization (OIS) dan kamera ultrawide 12MP. Di bagian dalam, ada kamera selfie 10MP yang diletakkan di dalam punch-hole.

Kamera utama 12MP adalah bintangnya. Di kondisi cahaya yang ideal, hasil fotonya sangat memuaskan. Gambar-gambar yang dihasilkan tajam, detailnya kaya, dan reproduksi warnanya akurat dengan sedikit punch khas Samsung yang membuat foto terlihat lebih hidup. Dynamic range-nya juga luas, mampu menangkap detail baik di area terang maupun gelap. Peningkatan terbesar yang saya rasakan ada pada performa low light. Dengan fitur Nightography yang ditingkatkan, Z Flip 4 mampu menghasilkan foto malam hari yang lebih terang, detail, dan minim noise dibandingkan pendahulunya. Anda tidak perlu takut lagi mengambil foto di tempat remang-remang.

Mengungkap Pesona Lipatan: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Flip 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Kamera ultrawide 12MP juga sangat berguna untuk memotret pemandangan luas atau saat ingin memasukkan lebih banyak objek dalam satu frame. Kualitasnya konsisten dengan kamera utama dalam hal warna dan detail, meskipun sedikit menurun di kondisi cahaya sangat minim.

Namun, yang paling membedakan kamera Samsung Galaxy Z Flip 4 dari ponsel lain adalah fitur "Flex Mode" dan penggunaan Cover Screen sebagai viewfinder. Anda bisa melipat ponsel hingga membentuk sudut 90 derajat, meletakkannya di permukaan datar, dan mengambil foto atau video tanpa perlu tripod tambahan. Ini sangat ideal untuk selfie grup, vlogging, atau time-lapse yang stabil. Yang lebih keren lagi, Anda bisa menggunakan kamera utama 12MP sebagai kamera selfie dengan melihat pratinjau di Cover Screen. Hasilnya jauh lebih superior daripada kamera selfie internal 10MP, yang meskipun cukup baik untuk video call atau selfie biasa, tidak sebanding dengan kualitas kamera belakang. Fitur ini membuka banyak kreativitas dalam fotografi.

Untuk perekaman video, Z Flip 4 mampu merekam hingga resolusi 4K pada 60fps dengan stabilisasi yang baik. Hasil videonya jernih, detail, dan sangat cocok untuk mengabadikan momen-momen penting. Secara keseluruhan, meskipun tidak ada lensa telephoto atau resolusi megapixel super tinggi, kamera Samsung Galaxy Z Flip 4 menawarkan pengalaman yang sangat fleksibel dan menyenangkan, dengan hasil yang konsisten baik.

Baterai & Pengisian Daya: Peningkatan yang Terasa

Salah satu kritik terbesar terhadap Galaxy Z Flip 3 adalah daya tahan baterainya yang pas-pasan. Kabar baiknya, Samsung mendengarkan feedback tersebut dan memberikan peningkatan signifikan pada Samsung Galaxy Z Flip 4. Kapasitas baterainya naik dari 3300 mAh menjadi 3700 mAh. Kombinasi baterai yang lebih besar dengan chipset Snapdragon 8+ Gen 1 yang lebih efisien membuat perbedaan yang nyata.

Dalam pengalaman penggunaan saya, daya tahan baterai Samsung Galaxy Z Flip 4 kini jauh lebih baik. Dengan penggunaan moderat (browsing, media sosial, sedikit gaming, dan foto), saya bisa melewati satu hari penuh tanpa perlu mencari charger di tengah hari. Screen-on time yang saya dapatkan rata-rata sekitar 5-6 jam, tergantung intensitas penggunaan. Tentu saja, jika Anda seorang power user yang sering bermain game berat atau merekam video sepanjang hari, Anda mungkin tetap perlu mengisi daya di sore hari. Namun, ini adalah peningkatan yang disambut baik dan membuat Z Flip 4 lebih andal sebagai daily driver.

Untuk pengisian daya, Z Flip 4 mendukung fast charging kabel 25W. Dengan adaptor yang kompatibel (sayangnya tidak termasuk dalam kotak penjualan), Anda bisa mengisi daya dari 0 hingga sekitar 50% dalam waktu sekitar 30 menit. Ini cukup cepat untuk mengisi daya saat Anda sedang terburu-buru. Selain itu, ponsel ini juga mendukung wireless charging 15W dan bahkan reverse wireless charging (Wireless PowerShare) 4.5W, yang memungkinkan Anda mengisi daya aksesori lain seperti earbuds atau smartwatch hanya dengan menempelkannya di bagian belakang ponsel. Fleksibilitas pengisian daya ini sangat praktis dan menambah kenyamanan dalam penggunaan sehari-hari.

Software & Fitur Tambahan: One UI yang Adaptif dan Penuh Kreativitas

Pengalaman software pada Samsung Galaxy Z Flip 4 adalah salah satu alasan mengapa ponsel ini terasa begitu lengkap. Z Flip 4 menjalankan One UI khas Samsung di atas Android, dan pada saat peluncurannya, ia hadir dengan Android 12 (kemudian mendapatkan update ke Android 13 dan seterusnya). One UI dikenal dengan antarmukanya yang bersih, intuitif, dan kaya fitur. Samsung juga memiliki reputasi yang baik dalam memberikan update Android dan security patch yang konsisten untuk perangkat flagship mereka, yang berarti Z Flip 4 akan terus mendapatkan dukungan software dalam jangka panjang.

Yang membuat pengalaman software di Z Flip 4 unik adalah bagaimana One UI dioptimalkan untuk form factor lipatnya. Fitur "Flex Mode" adalah contoh terbaiknya. Saat ponsel dilipat sebagian, banyak aplikasi yang secara otomatis menyesuaikan antarmukanya. Misalnya, saat menonton YouTube, video akan muncul di bagian atas layar, sementara kontrol dan komentar berada di bagian bawah. Hal serupa berlaku untuk aplikasi kamera, galeri, dan bahkan video call. Ini adalah pengalaman yang benar-benar seamless dan meningkatkan produktivitas serta kenyamanan.

Kustomisasi Cover Screen juga menjadi daya tarik tersendiri. Anda bisa mengubah tampilan jam, menambahkan widget yang berbeda, bahkan menggunakan foto atau GIF sebagai wallpaper. Ini memungkinkan Anda mengekspresikan kepribadian dan membuat ponsel terasa lebih personal. Samsung juga menyertakan berbagai fitur tambahan seperti Samsung Pay, Samsung Health, dan ekosistem SmartThings yang memungkinkan integrasi dengan perangkat Samsung lainnya. Fitur-fitur ini, meskipun tidak eksklusif untuk Z Flip 4, tetap menambah nilai dan kenyamanan bagi pengguna yang sudah akrab dengan ekosistem Samsung.

Fitur multitasking juga sangat kuat di Z Flip 4. Anda bisa menjalankan dua aplikasi sekaligus dalam mode split-screen, atau menggunakan jendela pop-up untuk aplikasi tambahan. Kombinasi layar yang lapang saat terbuka dan chipset yang bertenaga membuat pengalaman multitasking terasa sangat lancar. Secara keseluruhan, software Samsung Galaxy Z Flip 4 tidak hanya fungsional tetapi juga cerdas, adaptif, dan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan desain lipatnya secara maksimal.

Kelebihan & Kekurangan: Jujur dan Objektif

Setelah berbulan-bulan menggunakan Samsung Galaxy Z Flip 4, saya telah mengumpulkan daftar pro dan con yang mungkin berguna bagi Anda yang sedang mempertimbangkan ponsel ini.

Kelebihan Samsung Galaxy Z Flip 4:

  • Desain yang Sangat Ringkas dan Portabel: Ini adalah selling point utama. Kemampuannya dilipat menjadi dua sangat memudahkan dibawa kemana-mana.
  • Build Quality Premium dan Tangguh: Material Armor Aluminum dan Gorilla Glass Victus+ memberikan rasa solid, ditambah sertifikasi IPX8 untuk ketahanan air.
  • Layar Dynamic AMOLED 2X yang Indah: Kualitas visual yang luar biasa dengan refresh rate 120Hz yang mulus.
  • Cover Screen yang Fungsional: Sangat berguna untuk notifikasi cepat, widget, dan sebagai viewfinder kamera utama.
  • Performa Unggul: Snapdragon 8+ Gen 1 memastikan segala aplikasi dan game berjalan lancar tanpa hambatan.
  • Kamera yang Fleksibel: Flex Mode membuka banyak kemungkinan kreatif untuk fotografi dan videografi, dan hasil fotonya sangat baik di berbagai kondisi.
  • Peningkatan Baterai yang Signifikan: Daya tahan baterai yang lebih baik membuat ponsel ini lebih andal untuk penggunaan sehari-hari.
  • Software One UI yang Cerdas dan Adaptif: Dioptimalkan dengan baik untuk form factor lipat, dengan dukungan update jangka panjang.

Kekurangan Samsung Galaxy Z Flip 4:

  • Lipatan Layar Masih Terlihat: Meskipun tidak mengganggu dalam penggunaan normal, lipatan fisik masih ada.
  • Daya Tahan Baterai Bukan yang Terbaik di Kelasnya: Meskipun ada peningkatan, ia masih tidak sebanding dengan ponsel flagship non-lipat dengan baterai yang lebih besar.
  • Kamera Tanpa Lensa Telefoto: Keterbatasan dalam kemampuan optical zoom dibandingkan flagship lain.
  • Harga yang Masih Premium: Meskipun turun setelah peluncuran model baru, harga awal Z Flip 4 masih tergolong tinggi.
  • Ketahanan Terhadap Debu Belum Optimal: Meskipun tahan air, partikel debu masih bisa menjadi masalah bagi engsel.
  • Layar Ultra Thin Glass (UTG) Lebih Rentan: Meskipun sudah lebih baik, layar lipat tetap membutuhkan perhatian ekstra dibandingkan layar kaca konvensional.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Apakah Z Flip 4 Layak?

Ketika berbicara tentang Samsung Galaxy Z Flip 4, penting untuk menempatkannya dalam konteks pasar smartphone yang luas, terutama di segmen ponsel lipat dan flagship secara umum.

Vs. Samsung Galaxy Z Flip 3:
Z Flip 4 adalah evolusi yang solid dari Z Flip 3. Peningkatan terbesar ada pada chipset yang lebih bertenaga (Snapdragon 8+ Gen 1 vs Snapdragon 888) dan kapasitas baterai yang lebih besar (3700 mAh vs 3300 mAh). Desainnya juga sedikit lebih sleek dengan bezel yang lebih tipis. Jika Anda memiliki Z Flip 3, upgrade ke Z Flip 4 mungkin tidak terasa revolusioner, tapi peningkatan performa dan baterai sangat terasa. Namun, jika Anda mencari Z Flip dengan harga yang lebih terjangkau, Z Flip 3 yang kini lebih murah bisa jadi pilihan menarik, meskipun Anda akan mengorbankan sedikit daya tahan baterai dan performa.

Vs. Samsung Galaxy Z Flip 5:
Tentu saja, setelah Z Flip 5 diluncurkan, Z Flip 4 tidak lagi menjadi yang terbaru. Z Flip 5 membawa Cover Screen yang jauh lebih besar dan fungsional, serta engsel yang melipat tanpa celah. Namun, Z Flip 4 masih sangat relevan. Dengan harga yang kini lebih terjangkau, Z Flip 4 menawarkan value for money yang sangat baik. Anda masih mendapatkan chipset yang sangat bertenaga, desain lipat yang ikonik, dan fitur kamera yang fleksibel. Jika budget menjadi pertimbangan utama dan Anda tidak terlalu membutuhkan Cover Screen yang super besar, Z Flip 4 adalah pilihan yang cerdas.

Vs. Kompetitor Lain (Motorola Razr, Oppo Find N2 Flip):
Di segmen ponsel lipat clamshell, Z Flip 4 memiliki kompetitor seperti Motorola Razr atau Oppo Find N2 Flip. Masing-masing memiliki kelebihan, misalnya Razr dengan desain ikonik atau Find N2 Flip dengan baterai yang lebih besar. Namun, Samsung memiliki keunggulan dalam ekosistem software yang matang (One UI), update yang konsisten, dan ketersediaan yang lebih luas. Samsung juga telah memiliki lebih banyak pengalaman dalam memproduksi ponsel lipat, yang tercermin dalam ketahanan dan keandalan produk mereka.

Vs. Smartphone Flagship Non-Lipat (Galaxy S Series, iPhone):
Membandingkan Z Flip 4 dengan flagship konvensional seperti Galaxy S23 atau iPhone 15 series adalah soal prioritas. Z Flip 4 menang telak dalam hal portabilitas dan faktor "wow" dari desain lipatnya. Namun, flagship konvensional biasanya menawarkan kamera yang lebih lengkap (misalnya lensa telephoto), daya tahan baterai yang lebih panjang, dan mungkin ketahanan fisik yang lebih superior (terutama dari debu). Jadi, jika Anda adalah seseorang yang mengutamakan desain unik dan portabilitas di atas segalanya, Z Flip 4 adalah pilihan yang menarik. Namun, jika Anda mencari ultimate camera phone atau daya tahan baterai dua hari penuh, Anda mungkin perlu mempertimbangkan flagship non-lipat.

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy Z Flip 4 adalah pilihan yang sangat kompetitif di pasarnya. Ia menawarkan kombinasi unik antara gaya, performa, dan fitur yang tidak bisa ditawarkan oleh ponsel lain di kelasnya.

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Untuk Siapa Z Flip 4 Ini?

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama dengan Samsung Galaxy Z Flip 4, saya bisa mengatakan bahwa ponsel ini adalah sebuah mahakarya teknis yang berhasil menggabungkan estetika, inovasi, dan fungsionalitas. Ia adalah bukti bahwa ponsel lipat tidak lagi hanya sekadar gimmick, melainkan sebuah form factor yang matang dan layak menjadi daily driver.

Jadi, untuk siapa ponsel ini cocok?

  1. Penggemar Gaya dan Fashion: Jika Anda menganggap ponsel sebagai bagian dari fashion statement Anda, Z Flip 4 adalah pilihan yang sempurna. Desainnya yang unik, ringkas, dan premium akan membuat Anda menonjol dari keramaian.
  2. Pencari Portabilitas Maksimal: Bagi Anda yang sering bepergian, tidak suka ponsel besar di saku, atau ingin tas tangan tetap ringkas, kemampuan Z Flip 4 untuk dilipat menjadi mungil adalah nilai jual yang tak tertandingi.
  3. Pengguna Media Sosial dan Vlogger Kasual: Fitur Flex Mode untuk kamera dan Cover Screen sebagai viewfinder sangat memudahkan dalam membuat konten atau selfie grup tanpa tripod.
  4. Tech Enthusiast yang Ingin Pengalaman Berbeda: Jika Anda bosan dengan smartphone yang itu-itu saja dan ingin mencoba inovasi terbaru tanpa mengorbankan performa, Z Flip 4 menawarkan pengalaman yang segar dan menyenangkan.

Apakah price-to-value HP ini worth it?
Pada saat peluncurannya, harganya memang premium. Namun, dengan hadirnya Z Flip 5, harga Samsung Galaxy Z Flip 4 di pasaran kini menjadi jauh lebih menarik. Dengan performa Snapdragon 8+ Gen 1 yang masih sangat mumpuni, desain yang ikonik, dan peningkatan signifikan pada baterai serta ketahanan air, saya berani bilang bahwa Z Flip 4 menawarkan value yang sangat baik, terutama jika Anda bisa mendapatkannya dengan harga diskon. Ini adalah cara yang lebih terjangkau untuk masuk ke dunia ponsel lipat premium tanpa mengorbankan terlalu banyak fitur esensial.

Kesimpulan akhir saya:
Samsung Galaxy Z Flip 4 adalah ponsel lipat yang berhasil. Ia memperbaiki kelemahan pendahulunya dan menawarkan pengalaman yang seamless dan menyenangkan. Meskipun ada beberapa kompromi (seperti lipatan yang masih ada atau ketiadaan lensa telephoto), kelebihan yang ditawarkannya jauh melebihi kekurangannya. Ia bukan hanya sekadar ponsel, melainkan sebuah perangkat yang mampu mengubah cara Anda berinteraksi dengan teknologi, membuat setiap lipatan menjadi sebuah pengalaman baru.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda juga tertarik dengan pesona lipatan dari Samsung Galaxy Z Flip 4 ini? Atau mungkin Anda sudah punya pengalaman menggunakannya? Jangan ragu untuk berbagi opini dan cerita Anda di kolom komentar di bawah. Saya sangat penasaran ingin mendengar perspektif Anda!

Mengungkap Pesona Lipatan: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Flip 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Posted on Leave a comment

Menguak Inovasi: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Fold 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Selamat datang, para pencinta teknologi! Hari ini, gue mau ajak kalian menyelami salah satu inovasi paling ambisius dari Samsung yang pernah ada, yaitu Samsung Galaxy Z Fold 4. Jujur saja, sejak pertama kali Samsung memperkenalkan lini Galaxy Fold, gue selalu terpesona dengan ide ponsel yang bisa bertransformasi menjadi tablet. Ini bukan sekadar gadget, ini adalah sebuah pernyataan, sebuah visi tentang masa depan komputasi mobile. Dan setelah berkesempatan menjajal Galaxy Z Fold 4 ini dalam waktu yang cukup lama, gue merasa punya banyak cerita untuk dibagikan.

Bukan rahasia lagi kalau pasar smartphone sudah sangat jenuh dengan desain yang itu-itu saja. Setiap tahun, kita melihat peningkatan spesifikasi yang inkremental, kamera yang sedikit lebih baik, atau baterai yang sedikit lebih awet. Tapi, Samsung Galaxy Z Fold 4 menawarkan sesuatu yang fundamental berbeda. Ia bukan hanya sebuah evolusi, melainkan sebuah revolusi kecil di kantong kita. Ia mencoba mendefinisikan ulang apa itu sebuah "ponsel" dan "tablet" dalam satu perangkat.

Dalam review mendalam ini, gue akan membahas semua aspek dari Samsung Galaxy Z Fold 4, mulai dari impresi pertama saat menggenggamnya, bagaimana layarnya memukau mata, performanya yang ngebut, kemampuan kameranya yang makin matang, sampai fitur-fitur software yang bikin hidup lebih produktif. Gue akan coba kupas tuntas, apa saja kelebihan dan kekurangannya, dan siapa sih sebenarnya yang cocok banget pakai ponsel futuristik ini. Jadi, siap-siap ya, karena ini bukan sekadar review spesifikasi, tapi sebuah cerita pengalaman pribadi yang mungkin bisa jadi panduan buat kalian yang lagi mempertimbangkan untuk lompat ke dunia foldable phone.

Desain & Build Quality: Kokoh Tapi Tetap Elegan

Oke, mari kita mulai dari hal pertama yang akan kalian perhatikan saat menggenggam Samsung Galaxy Z Fold 4: desain dan kualitas bangunannya. Kesan pertama? Premium, kokoh, dan terasa sangat solid di tangan. Samsung memang tidak main-main dalam hal ini. Bahan yang digunakan adalah Armor Aluminum untuk frame dan engsel, yang diklaim 10% lebih kuat dari aluminium biasa, serta lapisan Gorilla Glass Victus+ di layar depan (cover screen) dan panel belakang. Ini memberikan rasa aman ekstra, setidaknya dari goresan dan benturan ringan.

Dibandingkan dengan pendahulunya, Z Fold 3, Z Fold 4 ini terasa lebih ramping dan ringan. Perubahan dimensinya mungkin terlihat kecil di atas kertas, tapi secara ergonomi, ini sangat terasa. Saat dilipat, bodinya sedikit lebih lebar namun lebih pendek, dan yang paling penting, lebih tipis di bagian engsel. Rasanya seperti menggenggam dua smartphone tipis yang ditumpuk, bukan lagi sebuah batu bata. Desain engselnya juga diperbarui, membuatnya lebih tahan lama dan terasa lebih rapat saat dilipat. Meskipun begitu, celah antara kedua sisi layar saat dilipat masih ada, meskipun sudah diminimalisir. Ini penting untuk mencegah debu masuk, tapi belum sempurna tertutup rapat seperti beberapa kompetitor.

Salah satu fitur yang patut diacungi jempol adalah rating IPX8-nya. Ya, ini ponsel lipat pertama yang punya sertifikasi tahan air! Artinya, kalian gak perlu khawatir kalau kehujanan atau gak sengaja kecemplung air tawar (sampai kedalaman 1,5 meter selama 30 menit). Tapi ingat, ini tahan air, bukan tahan debu. Jadi, hati-hati ya sama pasir atau partikel kecil lainnya yang bisa nyangkut di engsel.

Warna yang ditawarkan juga elegan dan premium, seperti Phantom Black, Graygreen, dan Beige. Warna Graygreen yang gue coba ini punya nuansa kalem tapi tetap menonjol. Finishing matte di bagian belakang juga mengurangi jejak sidik jari, yang selalu jadi nilai plus buat gue.

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy Z Fold 4 berhasil menciptakan keseimbangan antara inovasi desain dengan kepraktisan. Meskipun masih terasa tebal dan berat dibandingkan smartphone biasa saat dilipat, begitu dibuka, ia berubah menjadi tablet yang tipis dan ringan. Perasaan transformasi ini adalah inti dari pengalaman Fold, dan Z Fold 4 menyajikannya dengan sangat baik.

Menguak Inovasi: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Fold 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Layar: Dua Dunia Dalam Satu Genggaman

Ini dia jantung dari pengalaman Samsung Galaxy Z Fold 4: layarnya. Ada dua layar yang harus kita bahas di sini, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri yang unik.

Pertama, ada Cover Screen atau layar depan. Ini adalah layar 6.2 inci Dynamic AMOLED 2X dengan resolusi HD+ (2316 x 904 piksel) dan refresh rate adaptif 120Hz. Yang paling signifikan dari Z Fold 4 adalah rasio aspek layarnya yang lebih lebar. Sebelumnya, di Z Fold 3, cover screen terasa terlalu sempit dan memanjang, membuat mengetik atau browsing terasa sedikit canggung. Di Z Fold 4, layarnya terasa lebih "normal" dan nyaman digunakan layaknya smartphone pada umumnya. Ini penting banget, karena banyak orang akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka menggunakan ponsel dalam keadaan terlipat. Kecerahan maksimalnya juga sangat baik, sekitar 1000 nits dengan puncak hingga 1300 nits, jadi di bawah terik matahari pun tetap terlihat jelas.

Kemudian, ada Main Display atau layar utama. Ini adalah mahkota dari Samsung Galaxy Z Fold 4. Bentang layarnya 7.6 inci Dynamic AMOLED 2X dengan resolusi QXGA+ (2176 x 1812 piksel) dan refresh rate adaptif 120Hz. Begitu dibuka, layar ini langsung memukau mata dengan warnanya yang vibrant, kontras yang mendalam, dan tingkat kecerahan yang luar biasa (puncak 1200 nits, bahkan bisa sampai 1000 nits secara stabil). Menonton film, bermain game, atau sekadar browsing media sosial di layar selebar ini adalah pengalaman yang imersif banget.

Tentu saja, ada satu hal yang selalu jadi pertanyaan besar: lipatan atau crease di layar utama. Ya, lipatan itu masih ada. Gue gak akan bohong. Tapi, sejujurnya, dalam penggunaan sehari-hari, gue cenderung melupakannya. Saat layar menyala dan kita fokus pada konten, lipatan itu hampir tidak terlihat, terutama jika dilihat lurus dari depan. Baru terasa saat disentuh atau jika ada pantulan cahaya yang pas di atasnya. Samsung sudah bekerja keras untuk meminimalkan ini, dan hasilnya cukup memuaskan.

Yang juga menarik adalah Under-Display Camera (UDC) di layar utama. Dibandingkan Z Fold 3, UDC di Z Fold 4 ini sudah lebih baik, area piksel di atas kameranya jadi lebih rapat, sehingga kamuflase-nya jauh lebih halus. Meskipun begitu, di latar belakang putih atau dengan sudut pandang tertentu, kalian masih bisa melihat area kamera di bawah layar. Tapi ini bukan masalah besar, toh kamera UDC ini memang ditujukan untuk video call, bukan selfie berkualitas tinggi.

Dan yang paling penting, layar utama ini mendukung S Pen! Ini adalah fitur yang sangat powerful, terutama bagi mereka yang suka mencatat, menggambar, atau sekadar melakukan navigasi presisi. Sayangnya, S Pen ini tidak disertakan dalam paket penjualan dan tidak ada slot khusus di bodi ponsel. Jadi, kalian harus membeli S Pen Fold Edition secara terpisah dan mungkin juga case khusus untuk menyimpannya. Tapi, kalau kalian niat memanfaatkan produktivitasnya, S Pen adalah investasi yang worth it.

Secara keseluruhan, pengalaman visual di Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah salah satu yang terbaik di kelasnya. Dua layar yang berfungsi optimal, dengan peningkatan signifikan di cover screen, menjadikan perangkat ini sangat fleksibel untuk berbagai skenario penggunaan.

Performa & Hardware: Sang Monster Multitasking

Kalau bicara soal performa, Samsung Galaxy Z Fold 4 ini adalah sebuah monster. Di balik layarnya yang bisa dilipat, tersembunyi dapur pacu kelas kakap yang siap melibas segala tugas berat. Chipset yang digunakannya adalah Qualcomm Snapdragon 8+ Gen 1, yang kala itu merupakan prosesor Android paling kencang. Ini adalah peningkatan yang signifikan dari Snapdragon 888 di Z Fold 3, terutama dalam hal efisiensi daya dan manajemen panas.

Menguak Inovasi: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Fold 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Dipadukan dengan RAM LPDDR5 berkapasitas 12GB dan pilihan penyimpanan internal UFS 3.1 mulai dari 256GB hingga 1TB, pengalaman menggunakan Samsung Galaxy Z Fold 4 ini terasa sangat snappy dan seamless. Buka tutup aplikasi? Cepat. Multitasking dengan tiga aplikasi sekaligus? Lancar jaya. Bermain game-game berat seperti Genshin Impact atau Asphalt 9 dengan setting grafis tertinggi? No problem, frame rate tetap stabil dan pengalaman gaming sangat imersif di layar 7.6 inci. Prosesor ini juga sangat efisien, sehingga meskipun performanya tinggi, konsumsi dayanya lebih terkontrol.

Salah satu kekuatan utama dari Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah kemampuannya dalam multitasking. Dengan layar utama yang luas, kalian bisa menjalankan hingga tiga aplikasi secara bersamaan dengan mode Multi-Active Window. Gue sering banget pakai ini buat balas email sambil ngecek timeline Twitter dan nonton YouTube. Kombinasi Snapdragon 8+ Gen 1 dan RAM 12GB memastikan transisi antar aplikasi dan responsivitasnya selalu instan.

Untuk konektivitas, Samsung Galaxy Z Fold 4 sudah dilengkapi dengan 5G, Wi-Fi 6E untuk koneksi internet super cepat, dan Bluetooth 5.2. Semua standar konektivitas terbaru hadir untuk memastikan kalian selalu terhubung dengan kecepatan maksimal.

Sektor audio juga gak kalah penting. Z Fold 4 dilengkapi dengan speaker stereo yang menghasilkan suara lantang, jernih, dan punya spatial audio yang baik. Nonton film atau dengerin musik tanpa earphone tetap asyik. Getaran haptiknya juga terasa presisi dan memuaskan saat mengetik atau menerima notifikasi.

Singkatnya, Samsung Galaxy Z Fold 4 bukan hanya tentang faktor bentuk yang unik, tapi juga tentang performa yang benar-benar flagship. Kalian gak perlu khawatir soal lag atau stutter di perangkat ini. Ia dirancang untuk bekerja keras dan memberikan pengalaman yang mulus dalam setiap skenario penggunaan, terutama saat kalian memanfaatkan kekuatan multitaskingnya.

Kamera: Peningkatan yang Signifikan

Salah satu area yang sering jadi sorotan di ponsel lipat generasi sebelumnya adalah kualitas kamera. Nah, di Samsung Galaxy Z Fold 4, Samsung memberikan peningkatan yang cukup signifikan di sektor ini, membawa kemampuannya mendekati standar flagship non-lipat mereka.

Konfigurasi kamera belakangnya terdiri dari:

  1. Kamera Utama 50MP dengan OIS (Optical Image Stabilization) dan bukaan f/1.8. Ini adalah sensor yang sama dengan yang digunakan di Galaxy S22 dan S22+, yang artinya kualitas gambar dijamin bagus.
  2. Kamera Ultra-Wide 12MP dengan bukaan f/2.2 dan sudut pandang 123 derajat. Cocok untuk memotret pemandangan luas atau arsitektur.
  3. Kamera Telefoto 10MP dengan OIS, bukaan f/2.4, dan kemampuan 3x optical zoom, serta 30x Space Zoom (digital zoom).

Di siang hari dengan pencahayaan yang cukup, kamera utama 50MP ini menghasilkan foto-foto yang tajam, detail, dengan rentang dinamis yang luas, dan warna khas Samsung yang sedikit saturasi tapi tetap menarik. Kualitasnya setara dengan ponsel flagship lainnya. Peningkatan paling terasa ada di kondisi low-light. Berkat sensor yang lebih besar, Z Fold 4 mampu menangkap lebih banyak cahaya, menghasilkan foto malam yang lebih cerah dengan noise yang minim. Mode malamnya juga bekerja dengan sangat baik.

Kamera ultra-wide-nya juga konsisten dengan kamera utama dalam hal reproduksi warna, meskipun detailnya sedikit menurun di kondisi cahaya yang kurang ideal. Sedangkan kamera telefoto 3x optical zoom sangat berguna untuk mengambil gambar objek yang jauh tanpa kehilangan terlalu banyak detail. Fitur 30x Space Zoom lebih untuk pamer atau kondisi darurat, karena kualitasnya akan sangat menurun.

Untuk kamera depan, ada dua:

  • Kamera Cover Screen 10MP dengan bukaan f/2.2. Ini adalah kamera selfie standar yang cukup baik untuk video call atau selfie cepat saat ponsel dilipat.
  • Kamera Under-Display Camera (UDC) 4MP dengan bukaan f/1.8 di layar utama. Nah, ini dia yang unik. Meskipun sudah ada peningkatan dari generasi sebelumnya, kamera UDC ini masih jauh dari kata sempurna. Resolusinya rendah dan kualitas gambarnya kurang tajam, bahkan di kondisi cahaya terang. Jadi, sebaiknya gunakan kamera cover screen atau bahkan kamera belakang utama untuk selfie berkualitas tinggi (dengan memanfaatkan layar luar sebagai viewfinder!).

Ya, itulah salah satu fitur unik Samsung Galaxy Z Fold 4: kalian bisa menggunakan kamera utama 50MP untuk selfie dengan memanfaatkan cover screen sebagai viewfinder. Ini menghasilkan selfie dengan kualitas terbaik yang bisa kalian dapatkan dari ponsel ini. Fitur seperti Dual Preview (memungkinkan subjek melihat diri mereka di cover screen saat difoto) dan Capture View (menampilkan foto yang baru diambil di separuh layar) juga sangat berguna.

Untuk perekaman video, Samsung Galaxy Z Fold 4 mendukung hingga 8K pada 24fps, atau 4K pada 60fps dengan stabilisasi OIS dan EIS yang sangat baik. Kualitas videonya jernih, stabil, dan detail.

Secara keseluruhan, sektor kamera di Samsung Galaxy Z Fold 4 sudah jauh lebih kompetitif. Ia mungkin tidak mengalahkan flagship kamera terbaik di pasaran seperti Galaxy S Ultra Series atau iPhone Pro Max, tapi ia sudah sangat mumpuni untuk sebagian besar kebutuhan fotografi sehari-hari, bahkan di kondisi menantang.

Baterai & Pengisian Daya: Cukup untuk Seharian, Jika…

Salah satu pertanyaan besar yang selalu muncul dengan ponsel foldable adalah daya tahan baterai. Dengan dua layar dan performa flagship, bagaimana Samsung Galaxy Z Fold 4 bertahan?

Kapasitas baterai di Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah 4400 mAh, sama persis dengan Z Fold 3. Di atas kertas, ini mungkin terdengar biasa saja untuk ponsel flagship di tahun 2022/2023. Namun, berkat efisiensi daya yang jauh lebih baik dari chipset Snapdragon 8+ Gen 1, daya tahan baterainya terasa sedikit lebih baik dibandingkan pendahulunya.

Dalam penggunaan sehari-hari, gue menemukan bahwa Samsung Galaxy Z Fold 4 bisa bertahan dari pagi hingga malam dengan penggunaan moderat. Penggunaan moderat di sini berarti kombinasi browsing, media sosial, sedikit streaming video, dan beberapa panggilan telepon, dengan layar utama dibuka sesekali. Kalau kalian lebih sering menggunakan cover screen, baterai akan lebih awet. Namun, jika kalian sering membuka layar utama untuk bermain game berat atau multitasking intensif, bersiaplah untuk mencari charger di sore hari.

Rata-rata, gue mendapatkan sekitar 5-6 jam Screen-on Time (SoT) dengan kombinasi penggunaan kedua layar. Ini cukup untuk sebagian besar orang, tapi jelas bukan yang terbaik di kelas flagship. Ponsel-ponsel lain dengan baterai lebih besar dan satu layar datar tentu akan lebih unggul di sektor ini.

Untuk pengisian daya, Samsung Galaxy Z Fold 4 mendukung fast charging 25W. Ini terasa sedikit lambat jika dibandingkan dengan standar industri yang sudah mencapai 60W, 80W, bahkan 120W di beberapa ponsel Android. Mengisi daya dari 0% ke 50% membutuhkan waktu sekitar 30 menit, dan untuk mencapai 100% perlu waktu sekitar 80 menit. Gue berharap Samsung bisa meningkatkan kecepatan pengisian daya di generasi berikutnya.

Selain itu, Z Fold 4 juga mendukung pengisian daya nirkabel 15W dan reverse wireless charging 4.5W. Fitur reverse wireless charging ini sangat berguna untuk mengisi daya TWS atau smartwatch kalian di perjalanan.

Kesimpulannya, daya tahan baterai di Samsung Galaxy Z Fold 4 sudah lebih baik dari Z Fold 3 berkat efisiensi chipset, tapi masih belum jadi selling point utama. Ia cukup untuk penggunaan sehari penuh jika kalian bijak dalam mengelola penggunaan layar utamanya. Bagi para power user, membawa power bank mungkin masih jadi ide bagus.

Software & Fitur Tambahan: Optimalisasi untuk Layar Lipat

Inilah salah satu kekuatan terbesar dari Samsung Galaxy Z Fold 4: software-nya. Ponsel ini menjalankan Android 12L yang dioptimalkan khusus untuk perangkat layar besar dan foldable, dilapisi dengan One UI 4.1.1 dari Samsung. Kombinasi ini menghasilkan pengalaman pengguna yang sangat mulus dan intuitif, memanfaatkan sepenuhnya form factor unik Z Fold 4.

Fitur yang paling menonjol adalah Taskbar yang diperkenalkan di One UI 4.1.1. Ini adalah fitur game-changer untuk produktivitas. Saat layar utama terbuka, taskbar ini muncul di bagian bawah layar, mirip dengan taskbar di desktop komputer. Kalian bisa menyimpan aplikasi favorit di sana dan beralih antar aplikasi dengan sangat cepat. Yang lebih keren lagi, kalian bisa melakukan drag-and-drop aplikasi dari taskbar langsung ke layar untuk mengaktifkan mode Multi-Active Window. Ini membuat multitasking jadi sangat efisien dan terasa natural.

Multi-Active Window sendiri sudah ditingkatkan. Kalian bisa menjalankan hingga tiga aplikasi secara bersamaan di layar utama, dengan ukuran jendela yang bisa diatur sesuka hati. Ini sempurna untuk bekerja, belajar, atau sekadar hiburan. Misalnya, gue sering buka dokumen di satu sisi, referensi di sisi lain, dan chat di sisi ketiga. Pengalaman ini benar-benar mengubah cara gue berinteraksi dengan ponsel.

Flex Mode juga salah satu fitur unik yang hanya bisa dinikmati di perangkat foldable. Saat ponsel dilipat setengah (membentuk sudut 75-115 derajat), beberapa aplikasi akan otomatis menyesuaikan tampilannya. Misalnya, saat menonton YouTube, video akan muncul di bagian atas layar, sementara kontrol dan komentar ada di bagian bawah. Ini juga sangat berguna untuk video call atau mengambil foto dengan stabil tanpa tripod.

Dukungan S Pen (meskipun dijual terpisah) juga merupakan bagian integral dari pengalaman software. Dengan S Pen, kalian bisa mencatat ide dengan cepat, menandai dokumen, menggambar, atau bahkan melakukan navigasi yang lebih presisi di layar yang luas. Fitur Air Command yang khas S Pen juga hadir di sini.

Selain itu, Samsung Galaxy Z Fold 4 juga mendukung DeX Mode, yang memungkinkan kalian menghubungkan ponsel ke monitor eksternal untuk mendapatkan pengalaman layaknya desktop PC. Ini sangat berguna jika kalian perlu bekerja dengan keyboard dan mouse fisik.

Fitur keamanan juga lengkap, dengan sensor sidik jari di tombol power yang responsif dan Face Unlock. Samsung juga menjanjikan dukungan pembaruan software jangka panjang, yang penting untuk investasi ponsel seharga ini.

Secara keseluruhan, software di Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah salah satu yang terbaik yang pernah gue alami di perangkat foldable. Samsung telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mengoptimalkan Android dan One UI untuk layar lipat, menjadikan Samsung Galaxy Z Fold 4 bukan hanya gimmick tapi alat produktivitas yang sangat fungsional.

Kelebihan & Kekurangan: Jujur Apa Adanya

Tidak ada perangkat yang sempurna, begitu juga dengan Samsung Galaxy Z Fold 4. Setelah sekian lama menggunakannya, gue punya daftar kelebihan dan kekurangan yang bisa gue bagi.

Kelebihan Samsung Galaxy Z Fold 4:

  1. Form Factor Inovatif: Ini adalah tablet yang bisa masuk ke saku celana. Kemampuan bertransformasi dari ponsel ringkas menjadi tablet imersif adalah daya tarik utamanya.
  2. Layar Utama yang Menakjubkan: Layar Dynamic AMOLED 2X 7.6 inci dengan 120Hz adaptif sangat memukau untuk konsumsi media, gaming, dan multitasking. Lipatan sudah sangat minim terlihat.
  3. Performa Kelas Atas: Snapdragon 8+ Gen 1 dan RAM 12GB menjamin performa smooth dan cepat untuk segala tugas, termasuk gaming berat.
  4. Optimalisasi Software Luar Biasa: One UI dan Android 12L dioptimalkan dengan sangat baik untuk layar lipat, dengan fitur seperti Taskbar dan Multi-Active Window yang meningkatkan produktivitas secara drastis.
  5. Kamera yang Meningkat Drastis: Kamera utama 50MP menghasilkan foto dan video yang berkualitas tinggi, jauh lebih baik dari generasi sebelumnya dan mendekati flagship non-lipat.
  6. Build Quality Premium & Tahan Air: Desain Armor Aluminum yang kokoh, Gorilla Glass Victus+, dan sertifikasi IPX8 memberikan ketenangan pikiran.
  7. Dukungan S Pen: Menambah level produktivitas yang signifikan (meskipun dijual terpisah).
  8. Cover Screen yang Lebih Ergonomis: Rasio aspek yang lebih lebar membuat penggunaan saat dilipat jauh lebih nyaman.

Kekurangan Samsung Galaxy Z Fold 4:

  1. Harga yang Sangat Mahal: Ini adalah investasi besar, tidak semua orang mampu atau bersedia mengeluarkan uang sebanyak ini.
  2. Masih Tebal & Berat Saat Dilipat: Meskipun lebih ringan dari Z Fold 3, ia masih terasa bulky di saku, terutama dibandingkan smartphone biasa.
  3. Lipatan Layar Masih Ada: Meskipun minim, lipatan di layar utama masih terlihat dan terasa di jari.
  4. Daya Tahan Baterai Biasa Saja: Meskipun efisien, 4400 mAh masih belum bisa bersaing dengan flagship lain dalam hal daya tahan baterai seharian penuh untuk heavy user.
  5. Kecepatan Pengisian Daya yang Lambat: 25W terasa kurang cepat di era fast charging super kilat.
  6. Durabilitas Jangka Panjang yang Masih Jadi Pertanyaan: Meskipun ada peningkatan, kekhawatiran tentang daya tahan engsel dan layar fleksibel dalam jangka panjang (terutama dari debu) masih ada.
  7. Kamera UDC yang Kurang Memuaskan: Kamera di bawah layar utama masih berkualitas rendah untuk selfie, hanya cocok untuk video call.
  8. S Pen Dijual Terpisah dan Tanpa Slot: Harus membeli aksesori tambahan dan mencari tempat untuk menyimpannya.

Meskipun ada beberapa kekurangan, gue harus bilang bahwa kelebihan Samsung Galaxy Z Fold 4 jauh lebih menonjol dan memberikan pengalaman yang unik yang tidak bisa ditemukan di ponsel lain. Ini adalah perangkat yang tidak ditujukan untuk semua orang, tapi untuk ceruk pasar yang spesifik.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Siapa Lawannya?

Ketika kita bicara Samsung Galaxy Z Fold 4, kita tidak bisa membandingkannya dengan sembarang smartphone. Ini adalah perangkat di kelasnya sendiri, namun tetap menarik untuk melihat posisinya di antara flagship lain, baik sesama foldable maupun traditional slab phone.

Melawan Generasi Sebelumnya (Z Fold 3):
Z Fold 4 adalah upgrade yang signifikan dari Z Fold 3. Performa yang jauh lebih baik berkat Snapdragon 8+ Gen 1, kamera yang lebih mumpuni (terutama kamera utama 50MP), desain yang lebih ramping dan ringan, serta cover screen yang lebih ergonomis. Jika kalian punya Z Fold 3, upgrade ke Z Fold 4 ini sangat worth it jika dana kalian cukup. Z Fold 4 memperbaiki banyak kekurangan kecil dari Z Fold 3.

Melawan Sesama Foldable (Oppo Find N2, Google Pixel Fold, Huawei Mate X3):
Pasar foldable semakin ramai. Oppo Find N2 punya lipatan yang hampir tidak terlihat dan form factor yang lebih compact, membuatnya terasa seperti ponsel biasa saat dilipat. Google Pixel Fold menawarkan pengalaman Android murni yang dioptimalkan untuk layar lipat dan kamera Google yang khas, tapi harganya juga sangat premium. Huawei Mate X3 fokus pada desain yang super tipis dan ringan.
Namun, Samsung Galaxy Z Fold 4 masih memimpin dalam hal ekosistem software yang matang, dukungan S Pen, dan ketersediaan global. Samsung punya pengalaman paling panjang dalam mengembangkan foldable, dan itu terlihat dari One UI yang sangat dioptimalkan untuk perangkat ini. Meskipun kompetitor menawarkan beberapa keunggulan spesifik (misalnya lipatan yang lebih minim), Z Fold 4 menawarkan paket yang paling lengkap dan teruji.

Melawan Flagship Tradisional (Galaxy S23 Ultra, iPhone 14 Pro Max):
Ini adalah perbandingan yang lebih sulit karena mereka adalah dua jenis perangkat yang berbeda.

  • Kamera: Galaxy S23 Ultra dan iPhone 14 Pro Max umumnya masih unggul dalam kualitas kamera secara keseluruhan, terutama di sektor zoom dan konsistensi semua lensa. Z Fold 4 sudah sangat baik, tapi belum di level teratas.
  • Baterai: Flagship tradisional dengan satu layar besar biasanya punya daya tahan baterai yang jauh lebih baik daripada Z Fold 4.
  • Durabilitas: Ponsel non-lipat secara intrinsik lebih tangguh dan tahan banting.
  • Harga: Meskipun flagship tradisional juga mahal, Z Fold 4 masih jauh lebih mahal.

Jadi, mengapa memilih Samsung Galaxy Z Fold 4 dibandingkan flagship tradisional? Jawabannya adalah produktivitas dan pengalaman unik. Tidak ada ponsel lain yang bisa memberikan layar sebesar tablet di saku kalian, dengan fitur multitasking sekuat Z Fold 4. Jika prioritas kalian adalah layar besar, multitasking, dan faktor wow, maka Z Fold 4 adalah pilihan yang tepat. Jika prioritas kalian adalah kamera terbaik, baterai super awet, atau harga yang lebih terjangkau, mungkin flagship tradisional lebih cocok.

Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah pilihan bagi mereka yang berani berinvestasi pada teknologi masa depan dan membutuhkan perangkat yang bisa beradaptasi dengan berbagai kebutuhan, dari hiburan hingga produktivitas tinggi.

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Untuk Siapa Z Fold 4 Ini?

Setelah mengulik semua aspek dari Samsung Galaxy Z Fold 4, sampailah kita pada kesimpulan. Ini bukan sekadar smartphone, ini adalah sebuah perangkat yang mendefinisikan ulang batas-batas komputasi mobile. Ia adalah hasil dari evolusi yang panjang dan dedikasi Samsung untuk menyempurnakan kategori foldable phone.

Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah perangkat yang sangat matang dan canggih di lini foldable. Peningkatan di sektor desain, layar, performa, dan kamera membuat pengalaman pengguna jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Fitur software yang dioptimalkan seperti Taskbar dan Multi-Active

Menguak Inovasi: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Fold 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Advertisement