Posted on Leave a comment

Menguak Inovasi: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Fold 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Advertisement

Selamat datang, para pencinta teknologi! Hari ini, gue mau ajak kalian menyelami salah satu inovasi paling ambisius dari Samsung yang pernah ada, yaitu Samsung Galaxy Z Fold 4. Jujur saja, sejak pertama kali Samsung memperkenalkan lini Galaxy Fold, gue selalu terpesona dengan ide ponsel yang bisa bertransformasi menjadi tablet. Ini bukan sekadar gadget, ini adalah sebuah pernyataan, sebuah visi tentang masa depan komputasi mobile. Dan setelah berkesempatan menjajal Galaxy Z Fold 4 ini dalam waktu yang cukup lama, gue merasa punya banyak cerita untuk dibagikan.

Bukan rahasia lagi kalau pasar smartphone sudah sangat jenuh dengan desain yang itu-itu saja. Setiap tahun, kita melihat peningkatan spesifikasi yang inkremental, kamera yang sedikit lebih baik, atau baterai yang sedikit lebih awet. Tapi, Samsung Galaxy Z Fold 4 menawarkan sesuatu yang fundamental berbeda. Ia bukan hanya sebuah evolusi, melainkan sebuah revolusi kecil di kantong kita. Ia mencoba mendefinisikan ulang apa itu sebuah "ponsel" dan "tablet" dalam satu perangkat.

Dalam review mendalam ini, gue akan membahas semua aspek dari Samsung Galaxy Z Fold 4, mulai dari impresi pertama saat menggenggamnya, bagaimana layarnya memukau mata, performanya yang ngebut, kemampuan kameranya yang makin matang, sampai fitur-fitur software yang bikin hidup lebih produktif. Gue akan coba kupas tuntas, apa saja kelebihan dan kekurangannya, dan siapa sih sebenarnya yang cocok banget pakai ponsel futuristik ini. Jadi, siap-siap ya, karena ini bukan sekadar review spesifikasi, tapi sebuah cerita pengalaman pribadi yang mungkin bisa jadi panduan buat kalian yang lagi mempertimbangkan untuk lompat ke dunia foldable phone.

Desain & Build Quality: Kokoh Tapi Tetap Elegan

Oke, mari kita mulai dari hal pertama yang akan kalian perhatikan saat menggenggam Samsung Galaxy Z Fold 4: desain dan kualitas bangunannya. Kesan pertama? Premium, kokoh, dan terasa sangat solid di tangan. Samsung memang tidak main-main dalam hal ini. Bahan yang digunakan adalah Armor Aluminum untuk frame dan engsel, yang diklaim 10% lebih kuat dari aluminium biasa, serta lapisan Gorilla Glass Victus+ di layar depan (cover screen) dan panel belakang. Ini memberikan rasa aman ekstra, setidaknya dari goresan dan benturan ringan.

Dibandingkan dengan pendahulunya, Z Fold 3, Z Fold 4 ini terasa lebih ramping dan ringan. Perubahan dimensinya mungkin terlihat kecil di atas kertas, tapi secara ergonomi, ini sangat terasa. Saat dilipat, bodinya sedikit lebih lebar namun lebih pendek, dan yang paling penting, lebih tipis di bagian engsel. Rasanya seperti menggenggam dua smartphone tipis yang ditumpuk, bukan lagi sebuah batu bata. Desain engselnya juga diperbarui, membuatnya lebih tahan lama dan terasa lebih rapat saat dilipat. Meskipun begitu, celah antara kedua sisi layar saat dilipat masih ada, meskipun sudah diminimalisir. Ini penting untuk mencegah debu masuk, tapi belum sempurna tertutup rapat seperti beberapa kompetitor.

Salah satu fitur yang patut diacungi jempol adalah rating IPX8-nya. Ya, ini ponsel lipat pertama yang punya sertifikasi tahan air! Artinya, kalian gak perlu khawatir kalau kehujanan atau gak sengaja kecemplung air tawar (sampai kedalaman 1,5 meter selama 30 menit). Tapi ingat, ini tahan air, bukan tahan debu. Jadi, hati-hati ya sama pasir atau partikel kecil lainnya yang bisa nyangkut di engsel.

Warna yang ditawarkan juga elegan dan premium, seperti Phantom Black, Graygreen, dan Beige. Warna Graygreen yang gue coba ini punya nuansa kalem tapi tetap menonjol. Finishing matte di bagian belakang juga mengurangi jejak sidik jari, yang selalu jadi nilai plus buat gue.

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy Z Fold 4 berhasil menciptakan keseimbangan antara inovasi desain dengan kepraktisan. Meskipun masih terasa tebal dan berat dibandingkan smartphone biasa saat dilipat, begitu dibuka, ia berubah menjadi tablet yang tipis dan ringan. Perasaan transformasi ini adalah inti dari pengalaman Fold, dan Z Fold 4 menyajikannya dengan sangat baik.

Menguak Inovasi: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Fold 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Advertisement

Layar: Dua Dunia Dalam Satu Genggaman

Ini dia jantung dari pengalaman Samsung Galaxy Z Fold 4: layarnya. Ada dua layar yang harus kita bahas di sini, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri yang unik.

Pertama, ada Cover Screen atau layar depan. Ini adalah layar 6.2 inci Dynamic AMOLED 2X dengan resolusi HD+ (2316 x 904 piksel) dan refresh rate adaptif 120Hz. Yang paling signifikan dari Z Fold 4 adalah rasio aspek layarnya yang lebih lebar. Sebelumnya, di Z Fold 3, cover screen terasa terlalu sempit dan memanjang, membuat mengetik atau browsing terasa sedikit canggung. Di Z Fold 4, layarnya terasa lebih "normal" dan nyaman digunakan layaknya smartphone pada umumnya. Ini penting banget, karena banyak orang akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka menggunakan ponsel dalam keadaan terlipat. Kecerahan maksimalnya juga sangat baik, sekitar 1000 nits dengan puncak hingga 1300 nits, jadi di bawah terik matahari pun tetap terlihat jelas.

Kemudian, ada Main Display atau layar utama. Ini adalah mahkota dari Samsung Galaxy Z Fold 4. Bentang layarnya 7.6 inci Dynamic AMOLED 2X dengan resolusi QXGA+ (2176 x 1812 piksel) dan refresh rate adaptif 120Hz. Begitu dibuka, layar ini langsung memukau mata dengan warnanya yang vibrant, kontras yang mendalam, dan tingkat kecerahan yang luar biasa (puncak 1200 nits, bahkan bisa sampai 1000 nits secara stabil). Menonton film, bermain game, atau sekadar browsing media sosial di layar selebar ini adalah pengalaman yang imersif banget.

Tentu saja, ada satu hal yang selalu jadi pertanyaan besar: lipatan atau crease di layar utama. Ya, lipatan itu masih ada. Gue gak akan bohong. Tapi, sejujurnya, dalam penggunaan sehari-hari, gue cenderung melupakannya. Saat layar menyala dan kita fokus pada konten, lipatan itu hampir tidak terlihat, terutama jika dilihat lurus dari depan. Baru terasa saat disentuh atau jika ada pantulan cahaya yang pas di atasnya. Samsung sudah bekerja keras untuk meminimalkan ini, dan hasilnya cukup memuaskan.

Yang juga menarik adalah Under-Display Camera (UDC) di layar utama. Dibandingkan Z Fold 3, UDC di Z Fold 4 ini sudah lebih baik, area piksel di atas kameranya jadi lebih rapat, sehingga kamuflase-nya jauh lebih halus. Meskipun begitu, di latar belakang putih atau dengan sudut pandang tertentu, kalian masih bisa melihat area kamera di bawah layar. Tapi ini bukan masalah besar, toh kamera UDC ini memang ditujukan untuk video call, bukan selfie berkualitas tinggi.

Baca juga:  Menjelajah Dunia dengan Vivo V100: Sebuah Pengalaman Pribadi yang Memukau

Dan yang paling penting, layar utama ini mendukung S Pen! Ini adalah fitur yang sangat powerful, terutama bagi mereka yang suka mencatat, menggambar, atau sekadar melakukan navigasi presisi. Sayangnya, S Pen ini tidak disertakan dalam paket penjualan dan tidak ada slot khusus di bodi ponsel. Jadi, kalian harus membeli S Pen Fold Edition secara terpisah dan mungkin juga case khusus untuk menyimpannya. Tapi, kalau kalian niat memanfaatkan produktivitasnya, S Pen adalah investasi yang worth it.

Secara keseluruhan, pengalaman visual di Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah salah satu yang terbaik di kelasnya. Dua layar yang berfungsi optimal, dengan peningkatan signifikan di cover screen, menjadikan perangkat ini sangat fleksibel untuk berbagai skenario penggunaan.

Performa & Hardware: Sang Monster Multitasking

Kalau bicara soal performa, Samsung Galaxy Z Fold 4 ini adalah sebuah monster. Di balik layarnya yang bisa dilipat, tersembunyi dapur pacu kelas kakap yang siap melibas segala tugas berat. Chipset yang digunakannya adalah Qualcomm Snapdragon 8+ Gen 1, yang kala itu merupakan prosesor Android paling kencang. Ini adalah peningkatan yang signifikan dari Snapdragon 888 di Z Fold 3, terutama dalam hal efisiensi daya dan manajemen panas.

Advertisement

Menguak Inovasi: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Fold 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Dipadukan dengan RAM LPDDR5 berkapasitas 12GB dan pilihan penyimpanan internal UFS 3.1 mulai dari 256GB hingga 1TB, pengalaman menggunakan Samsung Galaxy Z Fold 4 ini terasa sangat snappy dan seamless. Buka tutup aplikasi? Cepat. Multitasking dengan tiga aplikasi sekaligus? Lancar jaya. Bermain game-game berat seperti Genshin Impact atau Asphalt 9 dengan setting grafis tertinggi? No problem, frame rate tetap stabil dan pengalaman gaming sangat imersif di layar 7.6 inci. Prosesor ini juga sangat efisien, sehingga meskipun performanya tinggi, konsumsi dayanya lebih terkontrol.

Salah satu kekuatan utama dari Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah kemampuannya dalam multitasking. Dengan layar utama yang luas, kalian bisa menjalankan hingga tiga aplikasi secara bersamaan dengan mode Multi-Active Window. Gue sering banget pakai ini buat balas email sambil ngecek timeline Twitter dan nonton YouTube. Kombinasi Snapdragon 8+ Gen 1 dan RAM 12GB memastikan transisi antar aplikasi dan responsivitasnya selalu instan.

Untuk konektivitas, Samsung Galaxy Z Fold 4 sudah dilengkapi dengan 5G, Wi-Fi 6E untuk koneksi internet super cepat, dan Bluetooth 5.2. Semua standar konektivitas terbaru hadir untuk memastikan kalian selalu terhubung dengan kecepatan maksimal.

Sektor audio juga gak kalah penting. Z Fold 4 dilengkapi dengan speaker stereo yang menghasilkan suara lantang, jernih, dan punya spatial audio yang baik. Nonton film atau dengerin musik tanpa earphone tetap asyik. Getaran haptiknya juga terasa presisi dan memuaskan saat mengetik atau menerima notifikasi.

Singkatnya, Samsung Galaxy Z Fold 4 bukan hanya tentang faktor bentuk yang unik, tapi juga tentang performa yang benar-benar flagship. Kalian gak perlu khawatir soal lag atau stutter di perangkat ini. Ia dirancang untuk bekerja keras dan memberikan pengalaman yang mulus dalam setiap skenario penggunaan, terutama saat kalian memanfaatkan kekuatan multitaskingnya.

Kamera: Peningkatan yang Signifikan

Salah satu area yang sering jadi sorotan di ponsel lipat generasi sebelumnya adalah kualitas kamera. Nah, di Samsung Galaxy Z Fold 4, Samsung memberikan peningkatan yang cukup signifikan di sektor ini, membawa kemampuannya mendekati standar flagship non-lipat mereka.

Konfigurasi kamera belakangnya terdiri dari:

  1. Kamera Utama 50MP dengan OIS (Optical Image Stabilization) dan bukaan f/1.8. Ini adalah sensor yang sama dengan yang digunakan di Galaxy S22 dan S22+, yang artinya kualitas gambar dijamin bagus.
  2. Kamera Ultra-Wide 12MP dengan bukaan f/2.2 dan sudut pandang 123 derajat. Cocok untuk memotret pemandangan luas atau arsitektur.
  3. Kamera Telefoto 10MP dengan OIS, bukaan f/2.4, dan kemampuan 3x optical zoom, serta 30x Space Zoom (digital zoom).

Di siang hari dengan pencahayaan yang cukup, kamera utama 50MP ini menghasilkan foto-foto yang tajam, detail, dengan rentang dinamis yang luas, dan warna khas Samsung yang sedikit saturasi tapi tetap menarik. Kualitasnya setara dengan ponsel flagship lainnya. Peningkatan paling terasa ada di kondisi low-light. Berkat sensor yang lebih besar, Z Fold 4 mampu menangkap lebih banyak cahaya, menghasilkan foto malam yang lebih cerah dengan noise yang minim. Mode malamnya juga bekerja dengan sangat baik.

Advertisement

Kamera ultra-wide-nya juga konsisten dengan kamera utama dalam hal reproduksi warna, meskipun detailnya sedikit menurun di kondisi cahaya yang kurang ideal. Sedangkan kamera telefoto 3x optical zoom sangat berguna untuk mengambil gambar objek yang jauh tanpa kehilangan terlalu banyak detail. Fitur 30x Space Zoom lebih untuk pamer atau kondisi darurat, karena kualitasnya akan sangat menurun.

Untuk kamera depan, ada dua:

  • Kamera Cover Screen 10MP dengan bukaan f/2.2. Ini adalah kamera selfie standar yang cukup baik untuk video call atau selfie cepat saat ponsel dilipat.
  • Kamera Under-Display Camera (UDC) 4MP dengan bukaan f/1.8 di layar utama. Nah, ini dia yang unik. Meskipun sudah ada peningkatan dari generasi sebelumnya, kamera UDC ini masih jauh dari kata sempurna. Resolusinya rendah dan kualitas gambarnya kurang tajam, bahkan di kondisi cahaya terang. Jadi, sebaiknya gunakan kamera cover screen atau bahkan kamera belakang utama untuk selfie berkualitas tinggi (dengan memanfaatkan layar luar sebagai viewfinder!).

Ya, itulah salah satu fitur unik Samsung Galaxy Z Fold 4: kalian bisa menggunakan kamera utama 50MP untuk selfie dengan memanfaatkan cover screen sebagai viewfinder. Ini menghasilkan selfie dengan kualitas terbaik yang bisa kalian dapatkan dari ponsel ini. Fitur seperti Dual Preview (memungkinkan subjek melihat diri mereka di cover screen saat difoto) dan Capture View (menampilkan foto yang baru diambil di separuh layar) juga sangat berguna.

Baca juga:  Realme GT 5: Menggali Potensi Sang Performa Monster dalam Genggaman

Untuk perekaman video, Samsung Galaxy Z Fold 4 mendukung hingga 8K pada 24fps, atau 4K pada 60fps dengan stabilisasi OIS dan EIS yang sangat baik. Kualitas videonya jernih, stabil, dan detail.

Secara keseluruhan, sektor kamera di Samsung Galaxy Z Fold 4 sudah jauh lebih kompetitif. Ia mungkin tidak mengalahkan flagship kamera terbaik di pasaran seperti Galaxy S Ultra Series atau iPhone Pro Max, tapi ia sudah sangat mumpuni untuk sebagian besar kebutuhan fotografi sehari-hari, bahkan di kondisi menantang.

Baterai & Pengisian Daya: Cukup untuk Seharian, Jika…

Salah satu pertanyaan besar yang selalu muncul dengan ponsel foldable adalah daya tahan baterai. Dengan dua layar dan performa flagship, bagaimana Samsung Galaxy Z Fold 4 bertahan?

Kapasitas baterai di Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah 4400 mAh, sama persis dengan Z Fold 3. Di atas kertas, ini mungkin terdengar biasa saja untuk ponsel flagship di tahun 2022/2023. Namun, berkat efisiensi daya yang jauh lebih baik dari chipset Snapdragon 8+ Gen 1, daya tahan baterainya terasa sedikit lebih baik dibandingkan pendahulunya.

Dalam penggunaan sehari-hari, gue menemukan bahwa Samsung Galaxy Z Fold 4 bisa bertahan dari pagi hingga malam dengan penggunaan moderat. Penggunaan moderat di sini berarti kombinasi browsing, media sosial, sedikit streaming video, dan beberapa panggilan telepon, dengan layar utama dibuka sesekali. Kalau kalian lebih sering menggunakan cover screen, baterai akan lebih awet. Namun, jika kalian sering membuka layar utama untuk bermain game berat atau multitasking intensif, bersiaplah untuk mencari charger di sore hari.

Advertisement

Rata-rata, gue mendapatkan sekitar 5-6 jam Screen-on Time (SoT) dengan kombinasi penggunaan kedua layar. Ini cukup untuk sebagian besar orang, tapi jelas bukan yang terbaik di kelas flagship. Ponsel-ponsel lain dengan baterai lebih besar dan satu layar datar tentu akan lebih unggul di sektor ini.

Untuk pengisian daya, Samsung Galaxy Z Fold 4 mendukung fast charging 25W. Ini terasa sedikit lambat jika dibandingkan dengan standar industri yang sudah mencapai 60W, 80W, bahkan 120W di beberapa ponsel Android. Mengisi daya dari 0% ke 50% membutuhkan waktu sekitar 30 menit, dan untuk mencapai 100% perlu waktu sekitar 80 menit. Gue berharap Samsung bisa meningkatkan kecepatan pengisian daya di generasi berikutnya.

Selain itu, Z Fold 4 juga mendukung pengisian daya nirkabel 15W dan reverse wireless charging 4.5W. Fitur reverse wireless charging ini sangat berguna untuk mengisi daya TWS atau smartwatch kalian di perjalanan.

Kesimpulannya, daya tahan baterai di Samsung Galaxy Z Fold 4 sudah lebih baik dari Z Fold 3 berkat efisiensi chipset, tapi masih belum jadi selling point utama. Ia cukup untuk penggunaan sehari penuh jika kalian bijak dalam mengelola penggunaan layar utamanya. Bagi para power user, membawa power bank mungkin masih jadi ide bagus.

Software & Fitur Tambahan: Optimalisasi untuk Layar Lipat

Inilah salah satu kekuatan terbesar dari Samsung Galaxy Z Fold 4: software-nya. Ponsel ini menjalankan Android 12L yang dioptimalkan khusus untuk perangkat layar besar dan foldable, dilapisi dengan One UI 4.1.1 dari Samsung. Kombinasi ini menghasilkan pengalaman pengguna yang sangat mulus dan intuitif, memanfaatkan sepenuhnya form factor unik Z Fold 4.

Fitur yang paling menonjol adalah Taskbar yang diperkenalkan di One UI 4.1.1. Ini adalah fitur game-changer untuk produktivitas. Saat layar utama terbuka, taskbar ini muncul di bagian bawah layar, mirip dengan taskbar di desktop komputer. Kalian bisa menyimpan aplikasi favorit di sana dan beralih antar aplikasi dengan sangat cepat. Yang lebih keren lagi, kalian bisa melakukan drag-and-drop aplikasi dari taskbar langsung ke layar untuk mengaktifkan mode Multi-Active Window. Ini membuat multitasking jadi sangat efisien dan terasa natural.

Multi-Active Window sendiri sudah ditingkatkan. Kalian bisa menjalankan hingga tiga aplikasi secara bersamaan di layar utama, dengan ukuran jendela yang bisa diatur sesuka hati. Ini sempurna untuk bekerja, belajar, atau sekadar hiburan. Misalnya, gue sering buka dokumen di satu sisi, referensi di sisi lain, dan chat di sisi ketiga. Pengalaman ini benar-benar mengubah cara gue berinteraksi dengan ponsel.

Flex Mode juga salah satu fitur unik yang hanya bisa dinikmati di perangkat foldable. Saat ponsel dilipat setengah (membentuk sudut 75-115 derajat), beberapa aplikasi akan otomatis menyesuaikan tampilannya. Misalnya, saat menonton YouTube, video akan muncul di bagian atas layar, sementara kontrol dan komentar ada di bagian bawah. Ini juga sangat berguna untuk video call atau mengambil foto dengan stabil tanpa tripod.

Dukungan S Pen (meskipun dijual terpisah) juga merupakan bagian integral dari pengalaman software. Dengan S Pen, kalian bisa mencatat ide dengan cepat, menandai dokumen, menggambar, atau bahkan melakukan navigasi yang lebih presisi di layar yang luas. Fitur Air Command yang khas S Pen juga hadir di sini.

Selain itu, Samsung Galaxy Z Fold 4 juga mendukung DeX Mode, yang memungkinkan kalian menghubungkan ponsel ke monitor eksternal untuk mendapatkan pengalaman layaknya desktop PC. Ini sangat berguna jika kalian perlu bekerja dengan keyboard dan mouse fisik.

Advertisement

Fitur keamanan juga lengkap, dengan sensor sidik jari di tombol power yang responsif dan Face Unlock. Samsung juga menjanjikan dukungan pembaruan software jangka panjang, yang penting untuk investasi ponsel seharga ini.

Secara keseluruhan, software di Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah salah satu yang terbaik yang pernah gue alami di perangkat foldable. Samsung telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mengoptimalkan Android dan One UI untuk layar lipat, menjadikan Samsung Galaxy Z Fold 4 bukan hanya gimmick tapi alat produktivitas yang sangat fungsional.

Kelebihan & Kekurangan: Jujur Apa Adanya

Tidak ada perangkat yang sempurna, begitu juga dengan Samsung Galaxy Z Fold 4. Setelah sekian lama menggunakannya, gue punya daftar kelebihan dan kekurangan yang bisa gue bagi.

Kelebihan Samsung Galaxy Z Fold 4:

  1. Form Factor Inovatif: Ini adalah tablet yang bisa masuk ke saku celana. Kemampuan bertransformasi dari ponsel ringkas menjadi tablet imersif adalah daya tarik utamanya.
  2. Layar Utama yang Menakjubkan: Layar Dynamic AMOLED 2X 7.6 inci dengan 120Hz adaptif sangat memukau untuk konsumsi media, gaming, dan multitasking. Lipatan sudah sangat minim terlihat.
  3. Performa Kelas Atas: Snapdragon 8+ Gen 1 dan RAM 12GB menjamin performa smooth dan cepat untuk segala tugas, termasuk gaming berat.
  4. Optimalisasi Software Luar Biasa: One UI dan Android 12L dioptimalkan dengan sangat baik untuk layar lipat, dengan fitur seperti Taskbar dan Multi-Active Window yang meningkatkan produktivitas secara drastis.
  5. Kamera yang Meningkat Drastis: Kamera utama 50MP menghasilkan foto dan video yang berkualitas tinggi, jauh lebih baik dari generasi sebelumnya dan mendekati flagship non-lipat.
  6. Build Quality Premium & Tahan Air: Desain Armor Aluminum yang kokoh, Gorilla Glass Victus+, dan sertifikasi IPX8 memberikan ketenangan pikiran.
  7. Dukungan S Pen: Menambah level produktivitas yang signifikan (meskipun dijual terpisah).
  8. Cover Screen yang Lebih Ergonomis: Rasio aspek yang lebih lebar membuat penggunaan saat dilipat jauh lebih nyaman.
Baca juga:  Menguak Keajaiban dalam Genggaman: Review Mendalam Vivo X100 Pro

Kekurangan Samsung Galaxy Z Fold 4:

  1. Harga yang Sangat Mahal: Ini adalah investasi besar, tidak semua orang mampu atau bersedia mengeluarkan uang sebanyak ini.
  2. Masih Tebal & Berat Saat Dilipat: Meskipun lebih ringan dari Z Fold 3, ia masih terasa bulky di saku, terutama dibandingkan smartphone biasa.
  3. Lipatan Layar Masih Ada: Meskipun minim, lipatan di layar utama masih terlihat dan terasa di jari.
  4. Daya Tahan Baterai Biasa Saja: Meskipun efisien, 4400 mAh masih belum bisa bersaing dengan flagship lain dalam hal daya tahan baterai seharian penuh untuk heavy user.
  5. Kecepatan Pengisian Daya yang Lambat: 25W terasa kurang cepat di era fast charging super kilat.
  6. Durabilitas Jangka Panjang yang Masih Jadi Pertanyaan: Meskipun ada peningkatan, kekhawatiran tentang daya tahan engsel dan layar fleksibel dalam jangka panjang (terutama dari debu) masih ada.
  7. Kamera UDC yang Kurang Memuaskan: Kamera di bawah layar utama masih berkualitas rendah untuk selfie, hanya cocok untuk video call.
  8. S Pen Dijual Terpisah dan Tanpa Slot: Harus membeli aksesori tambahan dan mencari tempat untuk menyimpannya.

Meskipun ada beberapa kekurangan, gue harus bilang bahwa kelebihan Samsung Galaxy Z Fold 4 jauh lebih menonjol dan memberikan pengalaman yang unik yang tidak bisa ditemukan di ponsel lain. Ini adalah perangkat yang tidak ditujukan untuk semua orang, tapi untuk ceruk pasar yang spesifik.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Siapa Lawannya?

Ketika kita bicara Samsung Galaxy Z Fold 4, kita tidak bisa membandingkannya dengan sembarang smartphone. Ini adalah perangkat di kelasnya sendiri, namun tetap menarik untuk melihat posisinya di antara flagship lain, baik sesama foldable maupun traditional slab phone.

Advertisement

Melawan Generasi Sebelumnya (Z Fold 3):
Z Fold 4 adalah upgrade yang signifikan dari Z Fold 3. Performa yang jauh lebih baik berkat Snapdragon 8+ Gen 1, kamera yang lebih mumpuni (terutama kamera utama 50MP), desain yang lebih ramping dan ringan, serta cover screen yang lebih ergonomis. Jika kalian punya Z Fold 3, upgrade ke Z Fold 4 ini sangat worth it jika dana kalian cukup. Z Fold 4 memperbaiki banyak kekurangan kecil dari Z Fold 3.

Melawan Sesama Foldable (Oppo Find N2, Google Pixel Fold, Huawei Mate X3):
Pasar foldable semakin ramai. Oppo Find N2 punya lipatan yang hampir tidak terlihat dan form factor yang lebih compact, membuatnya terasa seperti ponsel biasa saat dilipat. Google Pixel Fold menawarkan pengalaman Android murni yang dioptimalkan untuk layar lipat dan kamera Google yang khas, tapi harganya juga sangat premium. Huawei Mate X3 fokus pada desain yang super tipis dan ringan.
Namun, Samsung Galaxy Z Fold 4 masih memimpin dalam hal ekosistem software yang matang, dukungan S Pen, dan ketersediaan global. Samsung punya pengalaman paling panjang dalam mengembangkan foldable, dan itu terlihat dari One UI yang sangat dioptimalkan untuk perangkat ini. Meskipun kompetitor menawarkan beberapa keunggulan spesifik (misalnya lipatan yang lebih minim), Z Fold 4 menawarkan paket yang paling lengkap dan teruji.

Melawan Flagship Tradisional (Galaxy S23 Ultra, iPhone 14 Pro Max):
Ini adalah perbandingan yang lebih sulit karena mereka adalah dua jenis perangkat yang berbeda.

  • Kamera: Galaxy S23 Ultra dan iPhone 14 Pro Max umumnya masih unggul dalam kualitas kamera secara keseluruhan, terutama di sektor zoom dan konsistensi semua lensa. Z Fold 4 sudah sangat baik, tapi belum di level teratas.
  • Baterai: Flagship tradisional dengan satu layar besar biasanya punya daya tahan baterai yang jauh lebih baik daripada Z Fold 4.
  • Durabilitas: Ponsel non-lipat secara intrinsik lebih tangguh dan tahan banting.
  • Harga: Meskipun flagship tradisional juga mahal, Z Fold 4 masih jauh lebih mahal.

Jadi, mengapa memilih Samsung Galaxy Z Fold 4 dibandingkan flagship tradisional? Jawabannya adalah produktivitas dan pengalaman unik. Tidak ada ponsel lain yang bisa memberikan layar sebesar tablet di saku kalian, dengan fitur multitasking sekuat Z Fold 4. Jika prioritas kalian adalah layar besar, multitasking, dan faktor wow, maka Z Fold 4 adalah pilihan yang tepat. Jika prioritas kalian adalah kamera terbaik, baterai super awet, atau harga yang lebih terjangkau, mungkin flagship tradisional lebih cocok.

Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah pilihan bagi mereka yang berani berinvestasi pada teknologi masa depan dan membutuhkan perangkat yang bisa beradaptasi dengan berbagai kebutuhan, dari hiburan hingga produktivitas tinggi.

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Untuk Siapa Z Fold 4 Ini?

Setelah mengulik semua aspek dari Samsung Galaxy Z Fold 4, sampailah kita pada kesimpulan. Ini bukan sekadar smartphone, ini adalah sebuah perangkat yang mendefinisikan ulang batas-batas komputasi mobile. Ia adalah hasil dari evolusi yang panjang dan dedikasi Samsung untuk menyempurnakan kategori foldable phone.

Samsung Galaxy Z Fold 4 adalah perangkat yang sangat matang dan canggih di lini foldable. Peningkatan di sektor desain, layar, performa, dan kamera membuat pengalaman pengguna jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Fitur software yang dioptimalkan seperti Taskbar dan Multi-Active

Menguak Inovasi: Review Mendalam Samsung Galaxy Z Fold 4 Setelah Sekian Lama Menggunakannya

Advertisement
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement