
Halo teman-teman pembaca setia! Pernahkah kalian merasa butuh banget sebuah printer yang bisa diandalkan, tidak rewel, dan tentunya ramah di kantong, baik saat beli maupun saat operasional? Nah, kalau jawaban kalian "iya", berarti kalian berada di tempat yang tepat. Kali ini, saya ingin mengajak kalian menyelami pengalaman saya menggunakan salah satu printer laser monokrom multifungsi dari HP yang cukup populer di kalangan pengguna rumahan dan perkantoran kecil: HP LaserJet MFP 135a.
Sebelum kita bahas lebih jauh, izinkan saya sedikit bercerita. Sebagai seseorang yang sehari-hari berkutat dengan dokumen, baik itu laporan kerja, materi presentasi, atau sekadar mencetak tugas anak, kebutuhan akan printer yang efisien itu mutlak. Dulu, saya sempat tergoda dengan printer inkjet berwarna yang harganya murah meriah di awal. Tapi, lama-lama kok ya boros tinta, sering mampet kalau jarang dipakai, dan kecepatan cetaknya kadang bikin emosi. Akhirnya, saya memutuskan untuk "move on" ke dunia printer laser, dan pilihan saya jatuh pada si mungil nan perkasa ini. Kenapa? Mari kita bedah satu per satu!
Mengapa Memilih HP LaserJet MFP 135a?
Keputusan untuk meminang HP LaserJet MFP 135a ini bukan tanpa alasan, lho. Ada beberapa pertimbangan krusial yang membuat saya akhirnya yakin untuk menjatuhkan pilihan pada printer ini, terutama setelah pengalaman kurang menyenangkan dengan printer inkjet sebelumnya. Pertama dan yang paling utama, saya butuh efisiensi. Sebagai pengguna yang cukup sering mencetak dokumen teks hitam-putih, biaya per halaman itu jadi perhatian utama. Printer inkjet, meski murah di muka, biaya tintanya bisa bikin kepala pusing dalam jangka panjang. Toner laser, meski harga awalnya lebih tinggi, tapi kapasitas cetaknya jauh lebih banyak dan tidak mudah kering meski jarang dipakai. Ini adalah poin plus yang sangat besar bagi saya, karena saya tidak perlu khawatir toner akan rusak atau mampet hanya karena printer tidak digunakan dalam beberapa minggu.
Kedua, saya butuh kecepatan. Jujur saja, menunggu satu halaman teks keluar dari printer inkjet yang lambat itu rasanya seperti menunggu antrean panjang di hari libur. Dengan printer laser, terutama HP LaserJet MFP 135a, kecepatan cetak yang ditawarkan jauh di atas rata-rata printer inkjet di kelas harga yang sama. Ini sangat membantu ketika saya harus mencetak tumpukan dokumen dalam waktu singkat. Bayangkan, dikejar deadline laporan, lalu printer bisa mencetak dengan cepat dan stabil? Itu adalah anugerah!
Ketiga, fungsi multifungsi. Nama "MFP" di belakang 135a itu sendiri sudah menjelaskan segalanya: Multi-Function Printer. Artinya, dia tidak hanya bisa mencetak, tapi juga bisa melakukan scanning dan photocopying. Bagi saya yang sering perlu mendigitalkan dokumen fisik atau sekadar menggandakan KTP, fitur ini sangat vital. Tidak perlu lagi punya dua atau tiga perangkat terpisah, cukup satu ini saja sudah mencakup semua kebutuhan dasar. Praktis, bukan?
Terakhir, dan ini mungkin terdengar sepele tapi penting, adalah reputasi merek. HP sudah dikenal luas sebagai salah satu pemain besar di industri printer. Ketersediaan suku cadang, layanan purna jual, dan dukungan driver yang stabil adalah beberapa hal yang membuat saya merasa aman memilih HP. Jadi, secara keseluruhan, kombinasi antara efisiensi biaya, kecepatan, multifungsi, dan dukungan merek yang solid membuat HP LaserJet MFP 135a menjadi pilihan yang sangat logis dan bijaksana untuk kebutuhan saya.
Build Quality dan Tampilan HP LaserJet MFP 135a
Saat pertama kali mengeluarkan HP LaserJet MFP 135a dari kotaknya, kesan pertama yang saya dapatkan adalah "solid" dan "kompak". Desainnya didominasi warna putih gading dan abu-abu gelap, yang menurut saya cukup elegan dan minimalis. Tidak ada lekukan atau ornamen yang aneh-aneh, membuatnya mudah menyatu dengan dekorasi ruangan apa pun, baik di meja kerja yang rapi maupun di sudut ruangan yang lebih kasual. Dimensinya yang relatif kecil (sekitar 406 x 359.6 x 253 mm) menjadikannya pilihan ideal untuk ruang terbatas, seperti meja kerja di apartemen atau kantor rumahan yang tidak terlalu luas. Jujur saja, ini adalah salah satu faktor penting bagi saya karena space di meja kerja saya tidak terlalu lega.
Meskipun ukurannya kompak, material yang digunakan terasa kokoh. Tidak ada kesan murahan atau ringkih saat membuka penutup scanner atau menarik tray kertasnya. Semua bagian terasa pas dan presisi. Bagian atasnya terdapat flatbed scanner yang ukurannya standar A4, dengan penutup yang cukup tebal untuk melindungi sensor dari debu. Di bagian depan, ada panel kontrol yang cukup intuitif dengan layar LCD dua baris yang kecil namun informatif, serta beberapa tombol fisik untuk fungsi print, copy, scan, dan pengaturan lainnya. Tombol-tombolnya empuk dan responsif, tidak terasa keras atau "klik" yang berlebihan.
Paper tray input-nya berada di bagian bawah depan, mampu menampung hingga 150 lembar kertas. Ini cukup standar untuk kelasnya dan lebih dari cukup untuk kebutuhan harian saya. Sementara itu, output tray berada di bagian tengah, di atas paper input, dengan kapasitas hingga 100 lembar. Desain seperti ini cukup efisien dan meminimalkan jejak footprint printer di meja.
Secara keseluruhan, HP LaserJet MFP 135a berhasil memberikan kesan positif dari segi build quality dan tampilan. Desainnya yang fungsional, material yang kokoh, dan ukurannya yang ringkas membuatnya menjadi perangkat yang tidak hanya andal tapi juga enak dipandang dan tidak memakan banyak tempat. Ini adalah bukti bahwa HP tidak hanya fokus pada performa, tapi juga memperhatikan estetika dan kepraktisan penggunaan sehari-hari.
Fitur UTAMA DARI HP LaserJet MFP 135a
Sebagai printer multifungsi, HP LaserJet MFP 135a ini memang didesain untuk menjadi "all-in-one" solution untuk kebutuhan dokumen dasar. Fitur utamanya tentu saja mencakup tiga pilar utama: print, scan, dan copy. Mari kita bedah lebih lanjut apa saja yang ditawarkan oleh ketiga fungsi ini, serta fitur pendukung lainnya yang membuat printer ini menarik.
Pertama, fungsi cetak (print). Ini adalah inti dari sebuah printer, dan HP LaserJet MFP 135a melakukannya dengan sangat baik, terutama untuk dokumen teks. Kecepatan cetaknya mencapai 20 halaman per menit (ppm) untuk ukuran A4, yang mana ini adalah angka yang sangat impresif untuk printer di segmen harganya. Waktu cetak halaman pertama (First Page Out Time) juga sangat cepat, sekitar 8.3 detik, yang berarti Anda tidak perlu menunggu lama setelah mengirim perintah cetak. Resolusi cetaknya mencapai 1200 x 1200 dpi (dots per inch) yang di-enhanced, menghasilkan teks yang sangat tajam, hitam pekat, dan mudah dibaca, bahkan pada font kecil sekalipun. Untuk kebutuhan dokumen kantor, laporan, atau tugas sekolah, kualitas ini sudah lebih dari cukup dan sangat memuaskan.
Kedua, fungsi pindai (scan). Flatbed scanner di bagian atas memungkinkan Anda memindai berbagai jenis dokumen, mulai dari kertas biasa, buku, hingga kartu identitas. Resolusi optik scannernya mencapai 600 x 600 dpi, dan bisa di-enhanced hingga 4800 x 4800 dpi. Ini berarti hasil scan akan cukup detail dan jernih, cocok untuk keperluan arsip digital atau mengirim dokumen via email. Software bawaan HP juga cukup intuitif, memudahkan proses scanning ke berbagai format file seperti PDF, JPEG, TIFF, atau bahkan ke cloud service jika terhubung ke PC yang memiliki koneksi internet.
Ketiga, fungsi salin (copy). Fitur copy ini sangat praktis, terutama saat Anda perlu menggandakan dokumen secara cepat tanpa perlu menyalakan komputer. Anda bisa mengatur jumlah salinan (hingga 99 salinan), melakukan zoom (25% hingga 400%), dan bahkan mengatur kontras langsung dari panel kontrol printer. Kecepatan copy-nya juga sama dengan kecepatan cetak, yaitu 20 cpm (copies per minute), menjadikannya sangat efisien untuk kebutuhan penggandaan dokumen sehari-hari.
Selain ketiga fungsi utama tersebut, ada beberapa fitur lain yang patut disebut:
- Konektivitas USB 2.0 High Speed: Ini adalah satu-satunya pilihan konektivitas pada HP LaserJet MFP 135a. Meskipun tidak ada Wi-Fi, koneksi USB ini sangat stabil dan cepat. Cukup colokkan kabel USB dari printer ke komputer, install driver, dan printer siap digunakan. Untuk penggunaan personal atau home office dengan satu komputer, ini sudah sangat memadai.
- Panel Kontrol Intuitif: Seperti yang sudah saya singgung, panel kontrol dengan layar LCD dua baris dan tombol-tombol fisik memudahkan navigasi dan pengaturan tanpa perlu repot membuka software di komputer.
- Kapasitas Kertas: Input tray mampu menampung 150 lembar dan output tray 100 lembar, cukup untuk penggunaan harian tanpa perlu sering mengisi ulang kertas.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa HP LaserJet MFP 135a adalah printer monokrom. Artinya, dia hanya bisa mencetak dalam warna hitam-putih. Jadi, jika kebutuhan Anda adalah mencetak foto berwarna atau dokumen dengan grafis berwarna yang dominan, printer ini jelas bukan pilihan yang tepat. Namun, untuk dokumen teks murni, fungsionalitas yang ditawarkannya sangat powerful dan efisien.
Performa HP LaserJet MFP 135a
Nah, ini dia bagian yang paling menarik dan krusial dari sebuah printer: performanya di dunia nyata. Saya bisa bilang, HP LaserJet MFP 135a ini benar-benar melebihi ekspektasi saya, terutama mengingat harganya yang sangat terjangkau.
Mari kita bicara soal kecepatan cetak. HP mengklaim 20 ppm untuk A4, dan dalam pengalaman saya, angka itu sangat akurat. Begitu saya menekan tombol "print", printer ini langsung merespons dengan cepat. Tidak ada lagi jeda panjang yang menjengkelkan seperti yang sering saya alami dengan printer inkjet. Untuk dokumen dengan beberapa halaman, dia melaju tanpa hambatan. Waktu cetak halaman pertama yang hanya sekitar 8.3 detik itu sangat terasa manfaatnya ketika saya hanya perlu mencetak satu atau dua halaman penting. Begitu perintah masuk, "whiz!", halaman sudah keluar dengan cepat. Ini sangat meningkatkan alur kerja saya, terutama di saat-saat genting.
Kemudian, soal kualitas cetak. Ini adalah salah satu kekuatan utama HP LaserJet MFP 135a. Teks yang dihasilkan sangat tajam, hitam pekat, dan jelas. Bahkan font berukuran kecil sekalipun (misalnya font 8 atau 9) tetap terbaca dengan sempurna tanpa ada bleeding atau blur. Garis-garis grafis sederhana (seperti tabel atau grafik hitam-putih) juga tercetak dengan presisi. Ini karena teknologi laser memang unggul dalam menghasilkan detail yang presisi dan konsisten. Untuk kebutuhan cetak dokumen kantor, laporan, surat, atau materi akademik, kualitas ini sudah sangat profesional. Saya pribadi sangat puas dengan hasil cetaknya yang konsisten, dari halaman pertama hingga terakhir.
Performa scanning juga patut diacungi jempol. Dengan resolusi optik 600 dpi, hasil scan dokumen teks sangat jelas dan mudah dikenali oleh software OCR (Optical Character Recognition) jika Anda menggunakannya. Warna di dokumen asli (jika ada, walau hasil scan akan monokrom) juga cukup akurat dalam skala keabuan. Proses scanning juga relatif cepat, dan software HP Scan yang disertakan sangat user-friendly. Saya sering menggunakannya untuk mendigitalkan kuitansi atau dokumen penting, dan hasilnya selalu memuaskan.
Terakhir, performa copy. Ini adalah fitur yang sering saya gunakan untuk menggandakan dokumen penting secara instan. Kecepatan copy yang sama dengan cetak (20 cpm) membuat prosesnya sangat efisien. Hasil copy juga sama tajamnya dengan hasil cetak, dan pengaturan seperti jumlah salinan atau zoom bisa dilakukan langsung dari panel kontrol tanpa perlu komputer, menjadikannya sangat praktis.
Secara keseluruhan, HP LaserJet MFP 135a ini adalah pekerja keras yang andal. Dia cepat, hasil cetaknya konsisten dan berkualitas tinggi untuk teks, serta fungsi scan dan copy-nya sangat fungsional. Performanya jauh melampaui harganya, memberikan nilai lebih yang signifikan bagi penggunanya. Tidak heran jika banyak yang merekomendasikan printer ini untuk kebutuhan personal atau home office yang intensif dokumen.
Daya Listrik DAN KEHEMATAN Toner HP LaserJet MFP 135a
Salah satu kekhawatiran terbesar saat memilih perangkat elektronik, terutama yang akan dipakai sehari-hari, adalah konsumsi daya listriknya. Untungnya, HP LaserJet MFP 135a ini cukup efisien dalam hal penggunaan daya. Menurut spesifikasi resminya, printer ini mengonsumsi sekitar 300 watt saat aktif mencetak, 38 watt saat mode "ready" (siap mencetak), dan hanya 1.9 watt saat mode "sleep" atau hemat daya. Angka-angka ini cukup standar untuk printer laser monokrom di kelasnya, dan tidak akan membuat tagihan listrik Anda melonjak drastis, terutama jika Anda sering membiarkannya dalam mode standby. Fitur auto-off atau sleep mode yang otomatis aktif setelah beberapa waktu tidak digunakan juga sangat membantu dalam menghemat energi.
Namun, daya listrik hanyalah satu bagian dari cerita efisiensi. Bagian yang jauh lebih penting, terutama untuk printer laser, adalah kehematan toner. Di sinilah HP LaserJet MFP 135a benar-benar bersinar dan menunjukkan mengapa printer laser adalah investasi yang cerdas dalam jangka panjang. Printer ini menggunakan toner cartridge HP 107A. Toner bawaan biasanya memiliki kapasitas cetak sekitar 500 halaman, sementara toner pengganti (original) bisa mencetak hingga 1.000 halaman (ISO/IEC 19752).
Mari kita hitung-hitungan kasar. Jika harga toner original HP 107A di pasaran sekitar Rp300.000-an (ini perkiraan saja, harga bisa bervariasi), maka biaya per halaman yang Anda keluarkan adalah sekitar Rp300 per halaman. Bandingkan ini dengan printer inkjet yang seringkali biaya per halamannya bisa mencapai Rp500 hingga Rp1.000 atau bahkan lebih, terutama jika Anda menggunakan tinta original dan sering mencetak. Perbedaan ini akan sangat terasa jika Anda mencetak ratusan atau ribuan halaman per bulan.
Yang lebih menarik lagi, karena printer ini adalah laser, Anda tidak perlu khawatir toner akan mengering atau mampet jika printer jarang digunakan, seperti yang sering terjadi pada tinta inkjet. Ini adalah benefit besar bagi pengguna rumahan yang mungkin tidak mencetak setiap hari. Toner akan tetap siap sedia kapan pun Anda membutuhkannya, tanpa perlu proses cleaning yang membuang-buang tinta atau waktu.
Selain itu, di pasaran juga tersedia banyak toner kompatibel atau remanufactured dengan harga yang jauh lebih terjangkau, meskipun kualitas dan konsistensinya mungkin tidak seoptimal toner original. Namun, opsi ini memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna yang ingin menekan biaya operasional seminimal mungkin. Saya pribadi sesekali menggunakan toner kompatibel untuk dokumen yang tidak terlalu penting, dan hasilnya masih cukup memuaskan.
Singkatnya, HP LaserJet MFP 135a bukan hanya efisien dalam penggunaan daya listriknya, tapi juga sangat ekonomis dalam hal konsumsi toner. Ini menjadikannya pilihan yang sangat hemat biaya untuk jangka panjang, terutama bagi mereka yang memiliki volume cetak dokumen monokrom yang cukup tinggi. Ini adalah salah satu alasan terkuat mengapa saya sangat merekomendasikan printer ini.
Garansi YANG DIDUKUNG OLEH PABRIKAN DAN DISTRIBUTOR
Membeli perangkat elektronik, apalagi yang harganya tidak murah seperti printer, tentu saja perlu mempertimbangkan aspek garansi. Untungnya, HP LaserJet MFP 135a ini didukung penuh oleh garansi resmi dari HP Indonesia, yang biasanya berupa garansi terbatas selama satu tahun. Garansi ini mencakup kerusakan atau cacat produksi yang bukan disebabkan oleh kelalaian pengguna.
Pengalaman saya pribadi dengan layanan purna jual HP cukup positif. HP memiliki jaringan service center yang luas di kota-kota besar di Indonesia. Jika terjadi masalah pada unit, kita bisa membawa langsung ke service center resmi atau menghubungi call center mereka untuk mendapatkan panduan. Proses klaim garansi biasanya cukup straightforward, asalkan Anda menyimpan bukti pembelian dan kartu garansi.
Selain garansi pabrikan, penting juga untuk memperhatikan reputasi distributor tempat Anda membeli printer. Membeli dari distributor resmi atau toko-toko besar yang terpercaya akan memastikan bahwa unit yang Anda dapatkan adalah produk asli, bukan barang refurbished yang tidak jelas, dan proses klaim garansi juga akan lebih mudah jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Saya selalu menekankan pentingnya garansi karena ini adalah bentuk jaminan dari produsen terhadap kualitas produk mereka. Meskipun HP LaserJet MFP 135a dikenal sebagai printer yang bandel dan jarang bermasalah, memiliki garansi memberikan ketenangan pikiran. Anda tahu bahwa jika ada sesuatu yang tidak beres, Anda tidak akan sendirian menghadapinya dan ada dukungan resmi yang siap membantu. Ini adalah salah satu keunggulan membeli produk dari merek besar seperti HP, yang sudah memiliki ekosistem layanan purna jual yang matang.
Pengalaman Penggunaan Dibanding Merek Sebelumnya
Dulu, saya adalah pengguna setia printer inkjet dari merek lain (sebut saja "Merek X"). Saya tergoda karena harganya yang sangat murah, dan kemampuan cetak warnanya. Awalnya memang menyenangkan, bisa cetak foto keluarga atau grafik berwarna untuk presentasi. Tapi, seiring berjalannya waktu, pengalaman saya berubah jadi sedikit frustrasi.
Masalah utama Merek X adalah biaya operasionalnya. Tinta originalnya mahal sekali, dan rasanya cepat habis. Jika pakai tinta refill non-original, seringkali warnanya jadi tidak akurat, atau parahnya, head print-nya jadi mampet. Kalau sudah mampet, proses cleaning-nya membuang-buang tinta, dan kadang harus diulang berkali-kali. Belum lagi, kalau printer jarang dipakai, tinta bisa kering di head, dan itu artinya harus siap-siap ganti cartridge baru atau bahkan service. Kecepatan cetaknya juga jauh lebih lambat, apalagi kalau cetak full color. Rasanya seperti setiap halaman butuh waktu berabad-abad.
Ketika saya beralih ke HP LaserJet MFP 135a, rasanya seperti menemukan oase di tengah gurun. Perbedaan paling mencolok tentu saja adalah kecepatan dan konsistensi. Saya tidak perlu lagi menunggu lama untuk mencetak dokumen. Tekan tombol print, dan dalam hitungan detik, halaman pertama sudah keluar. Untuk tumpukan laporan, dia melaju tanpa hambatan. Tidak ada lagi drama tinta mampet atau warna yang tidak akurat. Setiap cetakan teks selalu tajam, hitam pekat, dan profesional.
Biaya operasional juga jauh lebih rendah. Meskipun harga toner HP 107A terasa lebih mahal di awal dibandingkan tinta inkjet, tapi kapasitas cetaknya yang jauh lebih banyak membuat biaya per halaman jadi sangat ekonomis. Saya tidak lagi stres setiap kali melihat notifikasi "low ink", karena saya tahu toner akan bertahan sangat lama. Dan yang paling penting, tidak ada kekhawatiran toner akan kering atau rusak karena printer jarang dipakai. Ini sangat melegakan bagi saya yang kadang tidak mencetak setiap hari.
Fungsi scan dan copy di HP LaserJet MFP 135a juga terasa lebih responsif dan mudah digunakan dibandingkan Merek X saya sebelumnya. Panel kontrol yang intuitif membuat saya bisa melakukan copy dokumen tanpa perlu menyalakan komputer, sebuah fitur yang sangat saya hargai untuk kepraktisan.
Tentu saja, ada satu hal yang hilang: kemampuan cetak warna. Namun, bagi saya yang 90% kebutuhannya adalah cetak dokumen teks hitam-putih, itu bukan masalah besar. Jika saya memang butuh cetak warna sesekali, saya bisa pergi ke percetakan terdekat. Prioritas saya adalah efisiensi, kecepatan, dan keandalan untuk dokumen sehari-hari, dan dalam hal ini, HP LaserJet MFP 135a jauh melampaui pengalaman saya dengan printer inkjet Merek X sebelumnya. Ini adalah upgrade yang sangat worth it dan saya tidak pernah menyesalinya.
Kelebihan dan Kekurangan HP LaserJet MFP 135a
Setiap produk pasti punya sisi terang dan sisi gelapnya, tidak terkecuali HP LaserJet MFP 135a. Sebagai pengguna yang sudah cukup lama memakainya, saya bisa merangkum beberapa kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan HP LaserJet MFP 135a:
- Ekonomis dalam Jangka Panjang: Ini adalah poin terbesar. Biaya per halaman yang sangat rendah berkat efisiensi toner laser. Toner HP 107A bisa mencetak ribuan halaman, jauh lebih hemat dibanding tinta inkjet.
- Kecepatan Cetak yang Impresif: Dengan 20 ppm, printer ini sangat cepat untuk kelasnya. Cocok untuk kebutuhan cetak dokumen dalam volume sedang hingga tinggi. Waktu cetak halaman pertama juga sangat singkat.
- Kualitas Cetak Teks Sangat Baik: Hasil cetakan teks hitam-putih sangat tajam, jelas, dan profesional. Cocok untuk laporan, dokumen resmi, surat, dan materi akademik.
- Multifungsi (Print, Scan, Copy): Semua kebutuhan dasar kantor atau rumah tercakup dalam satu perangkat. Praktis dan menghemat ruang serta biaya.
- Build Quality Kokoh dan Desain Kompak: Material yang digunakan terasa solid dan tidak murahan. Desainnya minimalis dan ukurannya ringkas, mudah ditempatkan di mana saja.
- Toner Tidak Mudah Kering: Berbeda dengan tinta inkjet, toner tidak akan mengering atau mampet jika printer jarang digunakan. Selalu siap sedia.
- Setup Mudah: Instalasi driver dan penggunaan awal sangat straightforward.
- Harga Terjangkau: Untuk printer laser multifungsi, harganya sangat kompetitif dan memberikan nilai yang luar biasa.
Kekurangan HP LaserJet MFP 135a:
- Tidak Ada Konektivitas Wi-Fi: Ini mungkin kekurangan terbesar bagi banyak orang di era nirkabel ini. Printer ini hanya mengandalkan koneksi USB, artinya harus terhubung langsung ke komputer. Tidak bisa cetak dari smartphone atau tablet secara langsung, atau berbagi printer di jaringan rumah tanpa PC yang selalu menyala.
- Monokrom Saja: Hanya bisa mencetak hitam-putih. Jika Anda sering membutuhkan cetakan berwarna (foto, grafis berwarna), printer ini jelas bukan pilihan.
- Tidak Ada Fitur Auto Duplex Printing: Anda harus membalik kertas secara manual jika ingin mencetak dua sisi. Ini bisa sedikit merepotkan untuk dokumen banyak halaman yang dicetak bolak-balik.
- Kapasitas Tray Kertas Standar: Input tray 150 lembar dan output tray 100 lembar mungkin kurang jika Anda mencetak dalam volume sangat tinggi secara terus-menerus.
- Layar LCD Kecil: Layar dua baris memang informatif, tapi ukurannya kecil dan tidak backlit, bisa agak sulit dilihat di kondisi minim cahaya.
- Bukan untuk Cetak Grafis/Gambar Detail: Meskipun bisa mencetak gambar hitam-putih, kualitasnya tidak sehalus printer inkjet yang didesain untuk grafis atau foto. Ada sedikit "dithering" atau pola titik-titik yang terlihat.
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, jelas bahwa HP LaserJet MFP 135a ditujukan untuk segmen pasar yang spesifik: mereka yang membutuhkan printer yang efisien, cepat, dan andal untuk cetak dokumen teks hitam-putih dalam volume cukup sering, dengan fungsi scan dan copy sebagai bonus. Jika kebutuhan Anda sesuai dengan profil ini, kekurangan yang ada akan terasa minor dibandingkan kelebihannya.
Service dan Ketersediaan Suku Cadang
Salah satu hal yang sering terlupakan saat membeli printer adalah bagaimana dengan ketersediaan layanan purna jual dan suku cadang? Nah, untuk HP LaserJet MFP 135a, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Sebagai produk dari merek sekelas HP, dukungan service dan ketersediaan suku cadang atau consumable-nya tergolong sangat baik.
HP memiliki jaringan service center yang tersebar di banyak kota besar di Indonesia. Jika terjadi masalah teknis yang tidak bisa diatasi sendiri, Anda bisa membawa unit ke service center resmi mereka. Teknisi yang terlatih akan membantu mendiagnosis dan memperbaiki masalah. Selain itu, HP juga menyediakan dukungan online melalui website mereka, termasuk driver terbaru, firmware update, dan panduan troubleshooting yang komprehensif. Ada juga call center yang bisa dihubungi untuk konsultasi awal.
Untuk ketersediaan suku cadang, yang paling sering dibutuhkan oleh pengguna printer laser adalah toner cartridge. Toner HP 107A (W1107A) yang digunakan oleh HP LaserJet MFP 135a ini sangat mudah ditemukan di pasaran. Hampir semua toko komputer atau toko elektronik besar, baik offline maupun online, pasti menjual toner ini. Anda bisa memilih antara toner original HP untuk kualitas dan konsistensi terbaik, atau toner kompatibel dari pihak ketiga yang harganya jauh lebih terjangkau. Pilihan yang melimpah ini memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk mengelola biaya operasional sesuai budget mereka.
Selain toner, komponen lain seperti drum unit (yang kadang terpisah dari toner cartridge di beberapa model lain, tapi di 135a sudah terintegrasi dengan toner), atau spare part minor lainnya, juga relatif mudah didapatkan melalui service center atau distributor resmi jika memang diperlukan. Namun, jujur saja, untuk printer laser seperti ini, jarang sekali ada kerusakan serius pada hardware utama jika digunakan secara normal dan dirawat dengan baik. Kebanyakan masalah bisa diselesaikan dengan penggantian toner atau update driver.
Ketersediaan dukungan service dan suku cadang yang baik ini memberikan rasa aman bagi saya sebagai pengguna. Saya tahu bahwa investasi saya pada HP LaserJet MFP 135a ini tidak akan sia-sia karena ada ekosistem pendukung yang kuat dari HP. Ini adalah nilai tambah yang seringkali terabaikan namun sangat penting dalam jangka panjang.
Perbandingan HP LaserJet MFP 135a dengan MEREK lain di kelasnya
Ketika memutuskan untuk membeli printer, wajar jika kita membanding-bandingkan dengan merek lain yang menawarkan fitur serupa di kelas harga yang sama. Di segmen printer laser monokrom multifungsi entry-level, HP LaserJet MFP 135a memiliki beberapa pesaing utama, seperti Brother MFC-L2700D series, Canon imageCLASS MF232w, atau bahkan seri lain dari HP sendiri seperti HP LaserJet Pro MFP M28w.
Mari kita lihat bagaimana HP LaserJet MFP 135a berdiri di antara mereka:
-
Melawan Brother (misal, Brother MFC-L2700D series): Printer Brother seringkali dikenal dengan biaya toner yang sangat efisien dan drum unit yang terpisah, yang bisa menekan biaya operasional lebih lanjut. Model Brother di kelas ini seringkali sudah dilengkapi Wi-Fi dan bahkan auto-duplex printing, sesuatu yang tidak ada di 135a. Namun, HP LaserJet MFP 135a seringkali unggul dalam hal harga awal yang lebih terjangkau dan footprint yang lebih kompak. Kecepatan cetak mungkin tidak jauh berbeda. Jika Wi-Fi dan auto-duplex adalah prioritas utama, Brother bisa jadi pilihan. Tapi jika budget dan ukuran adalah pertimbangan utama, HP 135a lebih menarik.
-
Melawan Canon (misal, Canon imageCLASS MF232w): Printer Canon di kelas ini juga menawarkan fitur multifungsi dan kualitas cetak laser yang baik. Beberapa model Canon sudah dilengkapi Wi-Fi dan Mobile Printing. Dari segi kecepatan, Canon dan HP 135a cukup bersaing. Harga toner Canon mungkin sedikit lebih mahal dari HP 107A, atau setidaknya sebanding. Keunggulan HP 135a tetap pada kesederhanaan operasional dan harga awal yang sangat kompetitif. Jika mobilitas cetak dari smartphone penting, Canon dengan Wi-Fi-nya akan lebih unggul.
-
Melawan HP LaserJet Pro MFP M28w: Ini adalah "saudara" dari HP sendiri. HP M28w seringkali menawarkan desain yang lebih modern dan yang terpenting, sudah dilengkapi Wi-Fi. Ini adalah upgrade signifikan dari 135a. Namun, M28w biasanya memiliki harga yang sedikit lebih tinggi dari 135a. Kapasitas toner dan kecepatan cetak kemungkinan serupa. Jadi, jika budget Anda memungkinkan dan Wi-Fi adalah keharusan, M28w bisa jadi pilihan yang lebih baik dari HP sendiri. Tapi jika Anda ingin menghemat dan tidak keberatan dengan koneksi USB, 135a adalah pilihan yang lebih ekonomis.
Kesimpulan Perbandingan:
HP LaserJet MFP 135a menempatkan dirinya sebagai pilihan "value for money" yang sangat kuat. Dia mungkin tidak memiliki semua fitur canggih seperti Wi-Fi atau auto-duplex yang ditawarkan beberapa pesaing atau saudaranya yang lebih mahal. Namun, dia unggul dalam hal harga awal yang sangat terjangkau, biaya operasional yang rendah (toner), kualitas cetak teks yang luar biasa, dan kecepatan yang memadai. Dia adalah pilihan ideal bagi mereka yang fokus pada fungsi inti cetak, scan, dan copy monokrom dengan efisiensi maksimal, dan tidak terlalu membutuhkan fitur konektivitas nirkabel atau cetak bolak-balik otomatis. Dia adalah "workhorse" yang jujur dan andal di segmen entry-level.
Kesimpulan, TIPS DAN Rekomendasi Penggunaan
Setelah sekian lama menggunakan HP LaserJet MFP 135a, saya bisa menyimpulkan bahwa printer ini adalah sebuah investasi yang sangat cerdas, terutama bagi segmen penggunanya. Dia bukan printer yang paling canggih dengan fitur segudang, tapi dia melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebuah printer multifungsi monokrom dengan sangat baik: cepat, efisien, dan andal.
Untuk siapa printer ini cocok?
- Pelajar/Mahasiswa: Untuk mencetak tugas, makalah, atau materi kuliah dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir biaya tinta membengkak.
- Pengguna Rumahan: Yang sesekali mencetak dokumen penting, tiket, atau resep. Tidak perlu khawatir tinta kering.
- Pekerja Remote/Home Office: Yang banyak berurusan dengan dokumen teks, laporan, atau perlu scan/copy sesekali. Efisiensi biaya operasional sangat