Posted on Leave a comment

Mengulik Lebih Dalam Vivo iQOO 12: Sang Monster Performa yang Siap Menggempur Pasar

Advertisement

Halo para tech enthusiast dan penggila gadget di seluruh Indonesia! Senang sekali rasanya bisa kembali berbagi pengalaman dan pandangan saya tentang salah satu bintang baru di jagat smartphone, yaitu Vivo iQOO 12. Jujur saja, sejak pertama kali mendengar kabar kehadirannya, saya sudah dibuat penasaran setengah mati. Bagaimana tidak? Brand iQOO selalu identik dengan performa buas dan inovasi di ranah gaming, dan iQOO 12 ini digadang-gadang membawa lompatan besar. Nah, dalam ulasan panjang ini, saya akan mencoba mengupas tuntas segala aspek dari smartphone ini, seolah-olah Anda sedang duduk di samping saya, mendengarkan cerita pengalaman pribadi saya menggunakannya. Siap? Mari kita mulai petualangan kita!

Pendahuluan: Sebuah Janji Performa yang Menggoda

Ketika pertama kali kotak Vivo iQOO 12 ini mendarat di meja saya, ada sensasi antusiasme yang tak bisa saya sembunyikan. Label "flagship killer" atau "gaming phone" memang sudah melekat erat pada lini iQOO, dan seri ke-12 ini datang dengan beban ekspektasi yang tinggi. Mengapa demikian? Karena ia menjadi salah satu smartphone pertama yang dibekali chipset paling gahar saat ini, Snapdragon 8 Gen 3. Bukan cuma itu, janji-janji lain seperti layar super responsif, kamera yang ditingkatkan, dan pengisian daya kilat juga turut meramaikan daftar fitur unggulannya.

Tentu saja, sebagai seorang yang selalu mencari kombinasi sempurna antara performa, desain, dan fungsionalitas, saya langsung tertarik. Apakah Vivo iQOO 12 benar-benar mampu memenuhi semua janji manisnya? Apakah ia layak menyandang predikat sebagai salah satu smartphone terbaik di kelasnya, atau bahkan di atasnya? Sepanjang artikel ini, saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan gaya yang santai, personal, dan tentu saja, seobjektif mungkin, berdasarkan pengalaman saya sendiri dan rangkuman dari berbagai sumber yang ada. Mari kita bedah satu per satu!

Desain & Build Quality: Perpaduan Estetika dan Ergonomi

Begitu saya mengeluarkan Vivo iQOO 12 dari kotaknya, kesan pertama yang langsung muncul adalah "premium". Saya mendapatkan varian warna Legend yang ikonik dengan strip tiga warna khas BMW M Motorsport. Desainnya sangat eye-catching, memberikan nuansa sporty namun tetap elegan. Bagian belakangnya terbuat dari material kaca dengan finishing matte yang terasa lembut di tangan, sekaligus efektif meminimalisir jejak sidik jari. Ini poin plus yang saya suka, karena HP jadi tidak gampang terlihat kotor.

Modul kameranya cukup besar dan menonjol, berbentuk persegi dengan sudut membulat, menampung tiga lensa dan flash. Meskipun menonjol, penempatannya terasa simetris dan tidak mengganggu estetika secara keseluruhan. Bingkainya menggunakan material aluminium yang kokoh, memberikan kesan solid saat digenggam. Tombol power dan volume terletak di sisi kanan dengan posisi yang mudah dijangkau jempol. Sensasi kliknya pun terasa responsif dan memuaskan.

Dengan dimensi 163.2 x 75.9 x 8.1 mm dan bobot sekitar 203 gram (untuk varian Legend), Vivo iQOO 12 terasa pas di tangan saya. Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil. Beratnya pun cukup seimbang, tidak terasa top-heavy atau bottom-heavy. Desainnya yang flat di bagian depan dan belakang dengan sedikit lengkungan di sisi bingkai membuat genggaman terasa nyaman, meskipun mungkin bagi sebagian orang yang terbiasa dengan desain melengkung akan sedikit butuh adaptasi. Saya pribadi sangat mengapresiasi perhatian iQOO terhadap detail build quality ini. Rasanya seperti memegang perangkat yang dibangun dengan niat serius, bukan sekadar asal jadi. Ada juga sertifikasi IP64 yang menjamin ketahanan terhadap debu dan cipratan air, menambah rasa tenang dalam penggunaan sehari-hari. Ini bukan level IP68 seperti flagship murni, tapi setidaknya ada perlindungan dasar yang cukup.

Layar: Visual yang Memanjakan Mata dan Jempol

Mengulik Lebih Dalam Vivo iQOO 12: Sang Monster Performa yang Siap Menggempur Pasar

Bicara soal layar, Vivo iQOO 12 ini menawarkan pengalaman visual yang benar-benar memanjakan mata. Ia dibekali panel LTPO AMOLED berukuran 6.78 inci dengan resolusi 1.5K (2800×1260 piksel). Yang paling menarik perhatian saya tentu saja adalah refresh rate adaptif 144Hz. Scrolling di media sosial, berpindah antar aplikasi, atau bermain game, semuanya terasa super mulus tanpa jeda sedikit pun. Transisi antar layar terasa begitu cair, membuat pengalaman pengguna secara keseluruhan jauh lebih menyenangkan. Teknologi LTPO-nya juga cerdas, bisa menyesuaikan refresh rate secara otomatis dari 1Hz hingga 144Hz tergantung konten yang ditampilkan, sehingga lebih hemat daya.

Kecerahan layarnya juga patut diacungi jempol. Dengan peak brightness hingga 3000 nits, layar ini tetap terlihat jelas bahkan di bawah terik matahari langsung. Saya coba bawa keluar saat siang bolong, dan tidak ada masalah sama sekali untuk melihat konten. Warna yang dihasilkan pun sangat vibrant dan akurat, berkat dukungan 10-bit color depth dan 100% DCI-P3 color gamut. Kontrasnya dalam, hitamnya pekat, khas panel AMOLED premium. Menonton film atau video di YouTube menjadi pengalaman yang imersif berkat bezel yang sangat tipis di keempat sisinya dan lubang punch-hole kecil di tengah atas untuk kamera depan.

Advertisement
Baca juga:  OnePlus 12: Sebuah Pengalaman Flagship yang Menggoda di Tahun 2024

Respons sentuh layarnya juga luar biasa, dengan touch sampling rate hingga 2160Hz di mode gaming. Ini sangat krusial bagi para gamer kompetitif, karena setiap sentuhan jari akan langsung diterjemahkan tanpa latensi. Bagi saya yang sering bermain game mobile, responsivitas ini benar-benar terasa perbedaannya. Layar ini juga sudah dilengkapi sensor sidik jari di dalam layar (in-display fingerprint sensor) yang sangat cepat dan akurat dalam membuka kunci. Secara keseluruhan, layar Vivo iQOO 12 adalah salah satu yang terbaik di kelasnya, memberikan pengalaman visual dan interaksi yang superior, baik untuk hiburan, produktivitas, maupun gaming.

Performa & Hardware: Sang Monster yang Tak Kenal Ampun

Nah, ini dia bagian yang paling dinanti-nantikan dan menjadi daya tarik utama Vivo iQOO 12: performanya! Seperti yang sudah saya singgung di awal, smartphone ini adalah salah satu yang pertama di dunia yang ditenagai oleh chipset terbaru dan terkuat dari Qualcomm, Snapdragon 8 Gen 3. Dipadukan dengan RAM LPDDR5X hingga 16GB dan penyimpanan internal UFS 4.0 hingga 512GB (bahkan ada varian 1TB di pasar global), kombinasi ini adalah resep sempurna untuk performa buas yang tak tertandingi.

Mari kita bahas lebih detail. Snapdragon 8 Gen 3 ini bukan sekadar peningkatan minor. Ia membawa arsitektur CPU dan GPU yang jauh lebih efisien dan bertenaga dibandingkan generasi sebelumnya. Dalam penggunaan sehari-hari, Anda tidak akan pernah menemukan lag, stutter, atau jeda. Membuka aplikasi, berpindah antar aplikasi berat, multitasking dengan puluhan tab browser, semua berjalan sangat lancar dan instan.

Namun, kekuatan sejati Vivo iQOO 12 baru benar-benar terlihat saat diajak bermain game. Saya sudah mencoba berbagai judul game berat seperti Genshin Impact, Honkai Star Rail, Call of Duty Mobile, dan PUBG Mobile dengan setting grafis tertinggi. Hasilnya? Luar biasa! Genshin Impact bisa berjalan stabil di 60 FPS dengan setting tertinggi, bahkan di area yang ramai sekalipun. Honkai Star Rail juga memberikan pengalaman gaming yang sangat mulus. Tidak ada frame drop yang berarti, dan pengalaman bermain terasa sangat imersif.

Tentu saja, performa tinggi juga membutuhkan sistem pendingin yang mumpuni. Vivo iQOO 12 dibekali sistem pendingin Liquid Cooling Vapor Chamber yang sangat besar, diklaim sebagai salah satu yang terbesar di smartphone. Dalam sesi gaming panjang, saya memang merasakan adanya peningkatan suhu, terutama di bagian atas dekat modul kamera, namun tidak sampai membuat tangan tidak nyaman atau terjadi thermal throttling yang parah. Performa tetap terjaga dengan baik, yang menunjukkan efektivitas sistem pendinginnya.

Selain itu, iQOO juga menyertakan chip gaming khusus bernama Q1. Chip ini berfungsi untuk mengoptimalkan visual dan frame rate dalam game, seperti fitur Game Super Resolution untuk meningkatkan resolusi game secara cerdas dan Game Frame Interpolation untuk menciptakan frame tambahan agar gameplay terasa lebih mulus di 144Hz. Ini adalah fitur yang sangat berguna bagi para gamer hardcore.

Hasil benchmark sintetis seperti AnTuTu dan Geekbench juga menunjukkan skor yang fantastis, menempatkan Vivo iQOO 12 di jajaran teratas. Namun, bagi saya, angka-angka itu hanyalah representasi. Yang lebih penting adalah pengalaman nyata dalam penggunaan sehari-hari, dan dalam hal ini, iQOO 12 benar-benar memenuhi ekspektasi sebagai monster performa. Ini adalah smartphone yang dirancang untuk mereka yang tidak mau berkompromi soal kecepatan dan kekuatan.

Mengulik Lebih Dalam Vivo iQOO 12: Sang Monster Performa yang Siap Menggempur Pasar

Kamera: Peningkatan Signifikan dari Generasi Sebelumnya

Meskipun dikenal sebagai "gaming phone", iQOO tampaknya tidak ingin mengabaikan sektor kamera pada Vivo iQOO 12. Smartphone ini membawa konfigurasi tiga kamera belakang yang cukup menjanjikan:

  1. Kamera Utama 50MP (OV50H): Menggunakan sensor OmniVision OV50H dengan aperture f/1.68 dan OIS (Optical Image Stabilization). Sensor ini lebih besar dari sebelumnya, menjanjikan tangkapan cahaya yang lebih baik dan detail yang lebih tajam.
  2. Kamera Ultra-Wide 50MP: Dengan sudut pandang 119 derajat dan aperture f/2.0. Resolusi tinggi ini cukup menarik, memungkinkan foto ultra-wide yang lebih detail.
  3. Kamera Telephoto Periskop 64MP: Ini adalah bintangnya! Dengan 3x optical zoom dan kemampuan hingga 100x digital zoom, serta OIS. Lensa telephoto periskop ini sangat berguna untuk mengambil gambar objek jarak jauh tanpa kehilangan detail.

Dalam pengalaman saya, kamera utama Vivo iQOO 12 menghasilkan foto yang sangat baik di kondisi cahaya terang. Detailnya kaya, warnanya akurat dan vibrant, serta dynamic range-nya luas. Foto portrait juga terlihat natural dengan bokeh yang creamy. Sensor OV50H ini memang menunjukkan performa yang solid.

Advertisement

Ketika beralih ke kondisi low light, kamera utama masih mampu menghasilkan gambar yang bagus berkat OIS dan aperture yang lebar. Noise terkontrol dengan baik, dan detail masih cukup terjaga. Mode malamnya juga efektif meningkatkan eksposur dan detail tanpa membuat gambar terlihat terlalu "artificial".

Baca juga:  Menjelajah Dunia Transsion Group: Sebuah Pengalaman Personal dengan Smartphone "Raja" Kelas Menengah-Bawah

Kamera ultra-wide 50MP juga performanya memuaskan. Foto yang dihasilkan detailnya bagus, dan distorsi di bagian tepi minim. Ini sangat cocok untuk memotret pemandangan atau arsitektur yang luas.

Yang paling membuat saya terkesan adalah lensa telephoto periskop 64MP-nya. Kemampuan 3x optical zoom-nya sangat berguna untuk mendapatkan close-up yang tajam. Bahkan, saya mencoba hingga 10x hybrid zoom, dan hasilnya masih sangat layak untuk diposting di media sosial. Kemampuan 100x digital zoom memang lebih ke arah gimmick, tapi sesekali bisa menghasilkan foto yang unik jika kondisi cahaya sangat mendukung.

Untuk perekaman video, Vivo iQOO 12 mampu merekam hingga resolusi 8K pada 30fps atau 4K pada 60fps dengan stabilisasi yang baik. Hasil videonya terlihat tajam, stabil, dan detail. Ada juga fitur-fitur seperti Cinematic Mode dan Pro Mode yang memberikan fleksibilitas lebih bagi para kreator konten.

Meskipun mungkin tidak sepenuhnya setara dengan kamera flagship murni yang harganya jauh lebih mahal, namun untuk smartphone di kelasnya yang fokus utamanya adalah performa, kamera Vivo iQOO 12 ini sudah jauh di atas ekspektasi dan bisa diandalkan untuk berbagai skenario fotografi sehari-hari. Peningkatan dari generasi sebelumnya terasa sangat signifikan.

Baterai & Pengisian Daya: Powerhouse yang Selalu Siap Tempur

Salah satu hal yang sering menjadi perhatian pada smartphone berperforma tinggi adalah daya tahan baterainya. Untungnya, Vivo iQOO 12 tidak mengecewakan di sektor ini. Ia dibekali baterai berkapasitas 5000mAh, yang sudah menjadi standar yang cukup besar untuk smartphone kelas atas saat ini.

Dalam penggunaan sehari-hari yang moderat, seperti browsing, media sosial, sedikit gaming, dan streaming video, Vivo iQOO 12 mampu bertahan sepanjang hari dengan sisa daya yang cukup lumayan. Bagi saya, yang cenderung menggunakan smartphone secara intensif, baterai ini masih sanggup menemani aktivitas dari pagi hingga malam. Bahkan setelah sesi gaming panjang, sisa daya masih cukup untuk aktivitas ringan lainnya. Efisiensi daya dari chipset Snapdragon 8 Gen 3 dan layar LTPO AMOLED yang adaptif juga berperan besar dalam menjaga daya tahan baterai.

Namun, yang lebih mengesankan lagi adalah kecepatan pengisian dayanya. Vivo iQOO 12 mendukung 120W FlashCharge, dan ini benar-benar game changer! Saya mencoba mengisi daya dari 0% hingga 100% dan hasilnya sangat mencengangkan. Hanya butuh waktu sekitar 25-30 menit untuk mengisi penuh baterai 5000mAh tersebut. Ini artinya, Anda tidak perlu khawatir kehabisan baterai saat terburu-buru. Cukup colok sebentar saat mandi atau sarapan, dan smartphone Anda sudah siap untuk diajak beraktivitas seharian. Teknologi pengisian daya secepat ini sangat praktis dan mengurangi "range anxiety" yang sering dialami pengguna smartphone. Sayangnya, tidak ada dukungan wireless charging, tapi dengan kecepatan pengisian kabel seperti ini, rasanya fitur tersebut tidak terlalu dibutuhkan.

Software & Fitur Tambahan: Funtouch OS yang Semakin Matang

Vivo iQOO 12 berjalan di atas sistem operasi Android 14 dengan antarmuka kustom Funtouch OS 14. Bagi sebagian orang, Funtouch OS mungkin terasa sedikit berbeda dari Android murni, namun saya pribadi merasa antarmuka ini semakin matang dan intuitif. Desainnya bersih, ikonnya modern, dan navigasinya lancar.

Funtouch OS 14 membawa beberapa peningkatan performa dan privasi. Ada juga berbagai fitur kustomisasi yang memungkinkan Anda mengubah tampilan sesuai selera, mulai dari tema, ikon, hingga animasi. Bloatware (aplikasi bawaan yang tidak diinginkan) memang ada beberapa, tapi untungnya sebagian besar bisa di-uninstall atau di-disable.

Advertisement

Sebagai smartphone gaming, Vivo iQOO 12 juga dilengkapi dengan berbagai fitur khusus untuk meningkatkan pengalaman bermain game. Ada "Ultra Game Mode" yang bisa diakses dengan swipe dari samping layar saat bermain game. Mode ini menyediakan berbagai opsi seperti memblokir notifikasi, meningkatkan performa, hingga mengaktifkan fitur seperti "4D Game Vibration" yang memanfaatkan dual X-axis linear motor untuk memberikan feedback haptik yang imersif. Speaker stereo ganda yang dimilikinya juga menghasilkan suara yang lantang dan jernih, sangat mendukung pengalaman gaming dan multimedia.

Konektivitasnya juga lengkap, termasuk Wi-Fi 7 yang super cepat, Bluetooth 5.4, NFC untuk pembayaran nirkabel, dan dukungan jaringan 5G. Sensor sidik jari di bawah layar sangat responsif, dan face unlock juga bekerja dengan cepat. Getaran haptik yang dihasilkan oleh motor linear-nya juga terasa premium dan presisi, memberikan feedback yang menyenangkan saat mengetik atau berinteraksi dengan antarmuka. Overall, software experience-nya solid dan fitur-fitur yang ditawarkan sangat mendukung penggunaan intensif.

Kelebihan & Kekurangan: Sebuah Ringkasan Jujur

Setelah mengulik semua aspek, mari kita rangkum apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari Vivo iQOO 12:

Kelebihan:

  • Performa Gahar: Chipset Snapdragon 8 Gen 3, RAM LPDDR5X, dan UFS 4.0 memberikan performa kelas atas yang tak tertandingi untuk gaming dan multitasking.
  • Layar Spektakuler: Panel LTPO AMOLED 144Hz dengan kecerahan 3000 nits dan warna akurat memberikan pengalaman visual yang luar biasa.
  • Pengisian Daya Super Cepat: 120W FlashCharge yang mampu mengisi penuh baterai 5000mAh dalam waktu singkat.
  • Desain Premium & Build Quality Solid: Tampilan sporty namun elegan dengan material berkualitas tinggi.
  • Sistem Pendingin Efektif: Mampu menjaga suhu dan performa tetap stabil di bawah beban berat.
  • Kamera Telephoto Periskop yang Mumpuni: Menawarkan fleksibilitas fotografi yang jarang ditemukan di kelasnya.
  • Fitur Gaming Lengkap: Dukungan chip Q1, Ultra Game Mode, dan haptik yang imersif.
Baca juga:  Mengulik Vivo Y77: Lebih dari Sekadar Angka, Sebuah Pengalaman Nyata

Kekurangan:

  • Tidak Ada Wireless Charging: Absennya fitur ini mungkin menjadi kekurangan bagi sebagian orang.
  • IP Rating Terbatas (IP64): Tidak setinggi IP68 yang umum ditemukan di flagship murni.
  • Software Updates: Track record Vivo/iQOO dalam hal update OS mungkin tidak secepat beberapa kompetitor lain, meskipun Funtouch OS 14 sendiri sudah cukup baik.
  • Kamera Ultra-Wide/Telephoto: Meskipun sudah bagus, kualitasnya mungkin belum setara dengan kamera utama atau flagship kamera sejati.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Siapa Lawannya?

Di segmen high-end atau "flagship killer", Vivo iQOO 12 memiliki beberapa pesaing tangguh yang juga menawarkan spesifikasi menarik. Mari kita bandingkan dengan beberapa di antaranya:

  • OnePlus 12: Juga ditenagai Snapdragon 8 Gen 3, OnePlus 12 menawarkan pengalaman OxygenOS yang bersih, pengisian daya cepat (meskipun tidak secepat iQOO 12), dan modul kamera Hasselblad yang sering dipuji. iQOO 12 mungkin unggul di performa gaming mentah berkat chip Q1 dan pendinginan yang lebih agresif, serta kecepatan charging. OnePlus 12 menawarkan wireless charging yang tidak ada di iQOO 12.

  • Xiaomi 14: Ini adalah kompetitor langsung lain dengan Snapdragon 8 Gen 3. Xiaomi 14 unggul dalam ukuran yang lebih kompak, kamera Leica yang sangat mumpuni, dan layar yang juga sangat bagus. Namun, iQOO 12 mungkin menawarkan pengalaman gaming yang lebih superior dan pengisian daya yang lebih ngebut. Xiaomi 14 juga memiliki IP68.

  • Samsung Galaxy S24/S24+: Sebagai flagship Android paling populer, S24 menawarkan ekosistem yang matang, kamera yang sangat konsisten, dan dukungan software jangka panjang. Namun, dari segi performa gaming mentah dan kecepatan pengisian daya, Vivo iQOO 12 jelas lebih unggul. Harga S24 juga cenderung lebih tinggi.

  • ASUS ROG Phone 8: Ini adalah pesaing terberat di segmen gaming. ROG Phone 8 menawarkan fitur gaming yang lebih spesifik seperti AirTriggers, pendingin eksternal, dan baterai super besar. iQOO 12 adalah "gaming phone" yang lebih subtle, cocok untuk daily driver yang juga kuat untuk gaming. Jika Anda seorang gamer hardcore yang tidak peduli estetika dan lebih fokus pada fitur gaming semata, ROG Phone mungkin lebih cocok. Tapi jika Anda ingin HP yang powerful untuk gaming sekaligus elegan untuk harian, iQOO 12 adalah pilihan yang lebih seimbang.

Secara keseluruhan, Vivo iQOO 12 menempatkan dirinya sebagai pilihan yang sangat kuat bagi mereka yang memprioritaskan performa, layar berkualitas tinggi, dan pengisian daya super cepat, dengan bonus kamera yang sangat mumpuni. Ia menawarkan value for money yang luar biasa di segmennya, bahkan bisa menyaingi beberapa flagship dengan harga yang lebih mahal.

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Siapa yang Cocok dengan iQOO 12?

Setelah semua yang saya bahas, rasanya mudah untuk menyimpulkan bahwa Vivo iQOO 12 adalah smartphone yang sangat mengesankan. Ia bukan hanya sekadar "gaming phone" biasa, melainkan sebuah perangkat serbaguna yang mampu memenuhi kebutuhan para pengguna paling demanding sekalipun.

Siapa yang paling cocok dengan Vivo iQOO 12 ini?

  • Gamer Garis Keras: Jelas sekali. Dengan Snapdragon 8 Gen 3, chip Q1, sistem pendingin canggih, dan layar 144Hz, ini adalah mesin gaming portabel yang tak ada duanya. Anda bisa bermain game-game berat dengan setting tertinggi tanpa khawatir performa.
  • Power User & Tech Enthusiast: Bagi Anda yang selalu menginginkan performa terbaik, kecepatan maksimal, dan tidak ingin ada kompromi dalam hal multitasking atau menjalankan aplikasi berat, iQOO 12 adalah pilihan yang tepat.
  • Pencari Value for Money: Jika Anda menginginkan pengalaman flagship dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan merek-merek premium lainnya, iQOO 12 menawarkan paket yang sangat lengkap dan powerful.
  • Pribadi Dinamis dengan Mobilitas Tinggi: Kecepatan pengisian daya 120W adalah penyelamat hidup. Anda tidak perlu khawatir baterai habis di tengah kesibukan.
Advertisement

Kegunaan Idealnya:
Selain gaming, Vivo iQOO 12 sangat ideal untuk konsumsi media berkat layarnya yang indah dan speaker stereo yang powerful. Untuk produktivitas, performa buasnya memungkinkan Anda berpindah antar aplikasi kerja dengan mulus. Kameranya juga sudah lebih dari cukup untuk mengabadikan momen-momen penting dalam hidup Anda.

Apakah price-to-value HP ini worth it?
Menurut saya, SANGAT WORTH IT! Dengan segala teknologi canggih dan performa kelas atas yang ditawarkannya, Vivo iQOO 12 memberikan nilai yang luar biasa untuk setiap rupiah yang Anda keluarkan. Ini adalah investasi yang baik untuk sebuah smartphone yang siap menemani Anda untuk beberapa tahun ke depan.

Vivo iQOO 12 bukan hanya sekadar smartphone. Ia adalah sebuah pernyataan, bahwa performa ekstrem bisa hadir dalam balutan desain yang elegan dan fungsionalitas yang lengkap. Ia membuktikan bahwa Anda tidak perlu mengorbankan satu aspek demi aspek lainnya. Ini adalah sebuah paket komplit yang siap menggempur pasar dan memanjakan penggunanya.

Bagaimana pendapat Anda tentang Vivo iQOO 12 ini? Apakah Anda sudah punya pengalaman menggunakannya? Atau mungkin Anda punya pertanyaan lain yang ingin ditanyakan? Jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar di bawah ini! Mari kita diskusikan bersama.

Mengulik Lebih Dalam Vivo iQOO 12: Sang Monster Performa yang Siap Menggempur Pasar

Advertisement
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement