Posted on Leave a comment

Review Mendalam Samsung Galaxy A05 5G: Konektivitas Masa Depan di Genggaman yang Ramah Kantong

Advertisement

Halo teman-teman pembaca setia! Jujur saja, beberapa waktu belakangan ini, saya sering banget kedatangan pertanyaan seputar smartphone yang bisa kasih pengalaman 5G tapi harganya nggak bikin kantong bolong. Nah, kebetulan banget, saya baru aja ngulik satu perangkat yang rasanya cocok banget buat menjawab pertanyaan itu: Samsung Galaxy A05 5G.

Dulu, kalau dengar 5G, bayangan kita pasti langsung ke flagship atau setidaknya kelas menengah atas yang harganya jutaan. Tapi, Samsung berhasil membuktikan kalau konektivitas super cepat ini sekarang bisa diakses oleh lebih banyak orang. Samsung Galaxy A05 5G ini bukan sekadar penerus dari seri A0x yang sebelumnya, tapi dia membawa lompatan yang cukup signifikan, terutama di sektor konektivitas.

Sebagai seseorang yang sehari-harinya nggak bisa lepas dari gadget, baik untuk kerja, hiburan, atau sekadar scrolling media sosial, saya selalu penasaran dengan value yang ditawarkan sebuah smartphone di harganya. Apalagi untuk kelas entry-level seperti Galaxy A05 5G ini, ekspektasi harus realistis, tapi tetap saja kita berharap ada kejutan manis yang bikin pengalaman pakai jadi lebih worth it.

Maka dari itu, dalam review kali ini, saya mau ajak kalian menyelami lebih dalam si Samsung Galaxy A05 5G ini. Kita akan bedah satu per satu, mulai dari impresi pertama saat digenggam, bagaimana performa layarnya, jeroan mesinnya, kemampuan kameranya, daya tahan baterainya, sampai ke urusan software dan fitur-fitur pendukungnya. Saya akan coba sampaikan semua ini dengan gaya yang santai, personal, seolah-olah kalian lagi ngobrol langsung sama saya, sambil sesekali kita pakai istilah teknis yang umum biar lebih kekinian. Siap? Yuk, kita mulai!

Desain & Build Quality: Simpel, Bersih, dan Terasa Samsung Banget

Oke, mari kita mulai dari hal pertama yang biasanya bikin kita tertarik sama sebuah handphone: desainnya. Pas pertama kali megang Samsung Galaxy A05 5G, jujur, saya langsung ngerasa familiar. Desainnya itu khas Samsung banget, simpel, bersih, tanpa banyak ornamen yang aneh-aneh. Kalau kalian suka look yang minimalis dan nggak terlalu ramai, ini pasti langsung click.

Bodi belakangnya terbuat dari material polikarbonat alias plastik. Ini memang standar di kelas harganya, jadi jangan berekspektasi ada kaca atau metal premium di sini. Tapi, Samsung berhasil bikin material plastiknya ini terasa solid, nggak ringkih. Permukaannya ada tekstur garis-garis halus vertikal yang bikin enak dipegang dan surprisingly, lumayan efektif buat menyamarkan jejak sidik jari. Ini poin plus banget buat saya yang seringkali malas lap-lap handphone.

Modul kameranya? Nah, ini juga ciri khas Samsung modern. Dua lensa kamera belakangnya diletakkan secara vertikal tanpa ada "pulau" kamera yang menonjol berlebihan. Jadi, dua lensa itu seolah-olah langsung nempel di bodi belakang. Hasilnya, look-nya jadi lebih rapi dan minimalis. Ketika diletakkan di meja, handphone ini juga nggak terlalu goyang-goyang karena tonjolan kameranya minimal.

Dimensi fisiknya tergolong pas di tangan saya yang ukuran tangannya standar orang dewasa. Dengan layar yang cukup lebar, Samsung Galaxy A05 5G ini masih nyaman digenggam dan dioperasikan dengan satu tangan, meskipun untuk menjangkau sudut atas layar tetap butuh sedikit peregangan jari atau bantuan tangan kedua. Beratnya juga nggak terlalu signifikan, jadi kalau dipakai buat scrolling lama atau nelpon, tangan nggak gampang pegal.

Review Mendalam Samsung Galaxy A05 5G: Konektivitas Masa Depan di Genggaman yang Ramah Kantong

Advertisement

Tombol power dan volume diletakkan di sisi kanan, mudah dijangkau ibu jari atau jari telunjuk. Uniknya, di Samsung Galaxy A05 5G ini, fingerprint scanner-nya menyatu dengan tombol power. Lokasinya strategis dan responsif. Di bagian bawah, ada port USB-C, speaker grille, dan yang paling bikin saya seneng: jack audio 3.5mm! Ya, di era wireless earbud sekarang ini, keberadaan jack audio ini jadi semacam bonus yang patut diapresiasi, apalagi buat kalian yang masih setia sama earphone kabel favorit.

Secara keseluruhan, build quality dan desain Samsung Galaxy A05 5G ini terasa decent untuk kelasnya. Nggak ada yang terlalu wow, tapi juga nggak ada yang bikin kecewa. Ini adalah desain yang fungsional, ergonomis, dan timeless. Cocok buat kalian yang mencari smartphone dengan tampilan yang bersih dan nggak neko-neko, tapi tetap terlihat modern.

Layar: Luas dan Cukup Imersif untuk Kebutuhan Harian

Setelah puas dengan desain luarnya, mari kita buka tirai dan intip apa yang disajikan oleh layar Samsung Galaxy A05 5G ini. Layar adalah jendela utama kita berinteraksi dengan smartphone, jadi kualitasnya tentu sangat penting.

Samsung Galaxy A05 5G dibekali layar berukuran 6.7 inci. Ini ukuran yang cukup lapang, memberikan real estate yang lega untuk berbagai aktivitas, mulai dari browsing, nonton video, sampai main game. Panel yang digunakan adalah PLS LCD, bukan AMOLED seperti yang kita sering lihat di seri Samsung yang lebih atas. Tapi, jangan langsung kecewa dulu. Untuk kelas harganya, PLS LCD ini masih mampu menyajikan pengalaman visual yang cukup baik.

Resolusinya adalah HD+ (720 x 1600 piksel). Jujur, di ukuran 6.7 inci, pikselnya memang masih bisa terlihat kalau kita perhatikan banget dari jarak dekat. Tapi, untuk penggunaan sehari-hari, seperti membaca artikel, scrolling TikTok, atau nonton YouTube, kejernihannya masih tergolong memadai. Teks terbaca jelas, dan gambar juga terlihat cukup detail.

Baca juga:  Mengungkap Pesona Apple iPhone 14 Pro: Lebih dari Sekadar Angka dan Spek!

Salah satu poin penting yang saya perhatikan adalah tingkat kecerahan layarnya. Di dalam ruangan, layarnya cukup terang dan nyaman di mata. Saat saya coba bawa keluar di bawah terik matahari siang, layarnya masih bisa terlihat, meskipun tentu saja ada sedikit pantulan yang mengurangi visibilitas. Tapi, ini bukan masalah besar, kok, mengingat segmen handphone ini. Untuk casual outdoor use, masih aman.

Reproduksi warnanya juga tergolong akurat untuk panel LCD. Warna-warna terlihat natural, nggak terlalu oversaturated atau pucat. Viewing angle-nya juga cukup baik, jadi kalau kalian lagi nonton bareng teman atau keluarga, warna nggak akan banyak berubah meskipun dilihat dari sudut yang berbeda.

Refresh rate layarnya standar 60Hz. Di saat banyak handphone lain di kelas yang sama mulai menawarkan 90Hz atau bahkan 120Hz, ini memang terasa sebagai sebuah kekurangan. Scrolling media sosial atau transisi antar aplikasi terasa sedikit kurang mulus dibandingkan handphone dengan refresh rate lebih tinggi. Tapi, sekali lagi, ini adalah sesuatu yang mungkin hanya akan disadari oleh mereka yang terbiasa dengan layar refresh rate tinggi. Bagi pengguna awam atau yang baru beralih dari handphone lama, 60Hz ini sudah lebih dari cukup dan tidak akan mengganggu pengalaman pakai.

Bagian atas layar dihiasi dengan desain waterdrop notch yang menjadi rumah bagi kamera depan. Bezel di sekeliling layarnya memang masih cukup tebal, terutama di bagian "dagu" bawah. Tapi, lagi-lagi, ini adalah hal yang lumrah di smartphone entry-level. Desain layar ini, meskipun bukan yang paling modern, tetap memberikan immersive experience yang cukup untuk konsumsi media harian. Nonton film atau serial di Netflix terasa luas dan nyaman, dan untuk main game ringan, layarnya juga responsif.

Review Mendalam Samsung Galaxy A05 5G: Konektivitas Masa Depan di Genggaman yang Ramah Kantong

Advertisement

Singkatnya, layar Samsung Galaxy A05 5G ini mungkin bukan yang paling superior di pasaran, tapi ia berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Ukuran yang lega, kecerahan yang cukup, dan reproduksi warna yang akurat menjadikannya teman yang solid untuk segala aktivitas digital kalian.

Performa & Hardware: Dimensity 6100+, Jaminan 5G di Kelas Terjangkau

Nah, sekarang kita masuk ke jeroan, alias otak dari Samsung Galaxy A05 5G ini: performa dan hardware-nya. Ini adalah bagian yang paling menarik, karena di sinilah letak diferensiasi utama handphone ini dari pendahulunya dan bahkan beberapa kompetitor di kelasnya.

Samsung Galaxy A05 5G ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 6100+. Ini adalah chipset yang cukup baru dan menarik di segmen entry-level karena membawa dukungan 5G. Sebelumnya, konektivitas 5G di handphone terjangkau biasanya mengorbankan performa atau fitur lain, tapi Dimensity 6100+ ini berusaha memberikan keseimbangan. Chipset ini dibangun dengan arsitektur 6nm, yang berarti lebih efisien daya dibandingkan chipset dengan arsitektur yang lebih besar.

Untuk RAM, Samsung Galaxy A05 5G hadir dengan beberapa pilihan, mulai dari 4GB hingga 6GB. Unit yang saya coba ini kebetulan yang varian 6GB RAM, dan jujur saja, untuk penggunaan sehari-hari, RAM 6GB ini terasa sangat membantu. Multitasking, berpindah-pindah aplikasi, membuka beberapa tab di browser terasa cukup mulus. Ada juga fitur RAM Plus atau RAM virtual yang bisa menambah kapasitas RAM secara digital, memanfaatkan sebagian penyimpanan internal. Ini lumayan membantu saat kita membuka banyak aplikasi sekaligus.

Penyimpanan internalnya juga lumayan lega, ada opsi 64GB dan 128GB. Untuk pengguna casual yang cuma butuh simpan foto, video, dan beberapa aplikasi, 64GB mungkin sudah cukup. Tapi, kalau kalian hobi download film, game besar, atau punya koleksi foto/video yang banyak, saya sarankan langsung ambil yang 128GB. Untungnya, Samsung Galaxy A05 5G ini juga dilengkapi slot microSD, jadi kalau penyimpanan internalnya kurang, kalian bisa ekspansi dengan mudah.

Sekarang, gimana pengalaman performanya di penggunaan nyata?
Untuk aktivitas sehari-hari seperti browsing, scrolling media sosial (Instagram, TikTok, Twitter/X), chatting di WhatsApp, dan nonton video di YouTube atau Netflix, Samsung Galaxy A05 5G ini menjalankan semuanya dengan lancar. Transisi antar aplikasi cukup cepat, dan saya jarang menemui lag yang berarti. Opening apps juga terasa responsif.

Bagaimana dengan gaming? Ini bagian yang paling sering ditanyakan.
Tentu saja, jangan berekspektasi bisa memainkan game AAA dengan setting grafis tertinggi. Tapi, untuk game-game populer seperti Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) atau PUBG Mobile, Samsung Galaxy A05 5G masih mampu menjalankannya dengan cukup baik. Untuk MLBB, saya bisa main di setting grafis medium-high dengan frame rate yang stabil. Sementara untuk PUBG Mobile, di setting grafis Smooth-Ultra atau Balanced-High, gameplay terasa nyaman tanpa frame drop yang mengganggu.

Kalau untuk game yang lebih berat seperti Genshin Impact atau Honkai: Star Rail, handphone ini masih bisa menjalankannya, tapi tentu saja harus dengan setting grafis paling rendah. Frame rate mungkin tidak akan selalu stabil di 30fps, tapi setidaknya game masih bisa dimainkan untuk sekadar menyelesaikan misi harian atau eksplorasi ringan. Yang penting, chipset Dimensity 6100+ ini tidak gampang panas, jadi sesi gaming yang lebih lama tidak akan membuat handphone terlalu overheat.

Singkatnya, performa Samsung Galaxy A05 5G ini lebih dari cukup untuk kebutuhan pengguna casual hingga menengah. Keberadaan chipset Dimensity 6100+ bukan hanya sekadar jaminan konektivitas 5G, tapi juga memberikan power yang memadai untuk multitasking dan gaming ringan hingga menengah. Ini adalah value proposition yang sangat menarik di kelas harganya.

Kamera: Kualitas Foto yang Cukup untuk Momen Harian

Bagi sebagian besar dari kita, kamera di smartphone adalah salah satu fitur yang paling sering digunakan. Untuk mengabadikan momen, berbagi di media sosial, atau sekadar video call, kualitas kamera menjadi pertimbangan penting. Lalu, bagaimana performa kamera Samsung Galaxy A05 5G ini?

Advertisement
Baca juga:  Mengulik Lebih Dalam: Review Jujur Samsung Galaxy A34, Mid-Range Idaman?

Di bagian belakang, Samsung Galaxy A05 5G dilengkapi dengan dual camera setup:

  1. Kamera Utama 50MP: Ini adalah bintang utamanya. Dengan resolusi 50MP, kamera ini menjanjikan detail yang cukup baik, apalagi jika kita mengambil foto di kondisi pencahayaan yang ideal.
  2. Kamera Depth 2MP: Kamera ini berfungsi untuk membantu menghasilkan efek bokeh atau latar belakang blur yang artistik pada mode potret.

Sementara di bagian depan, ada kamera selfie 8MP.

Mari kita bahas satu per satu berdasarkan pengalaman saya.

Kamera Utama 50MP:
Di kondisi pencahayaan yang cukup, seperti di luar ruangan saat siang hari atau di dalam ruangan dengan lampu yang terang, hasil foto dari kamera utama 50MP ini surprisingly bagus untuk kelas harganya. Detailnya cukup tajam, warna yang dihasilkan cenderung natural dan tidak terlalu oversaturated, serta dynamic range-nya juga lumayan. Langit biru tidak terlihat overexposed dan area gelap juga masih punya detail.
Fitur auto-HDR juga bekerja dengan baik untuk menyeimbangkan area terang dan gelap. Saya sering mengambil foto pemandangan atau makanan, dan hasilnya cukup memuaskan untuk diunggah ke Instagram atau dibagikan ke teman-teman.

Namun, seperti kebanyakan smartphone entry-level, performa kamera akan mulai menurun drastis saat kondisi pencahayaan minim. Di malam hari atau di ruangan yang gelap, noise mulai terlihat jelas, detail hilang, dan warna menjadi kurang hidup. Tidak ada mode malam khusus yang bisa diandalkan untuk menolong di kondisi ini. Jadi, jika kalian sering mengambil foto di malam hari, mungkin handphone ini bukan pilihan terbaik. Tapi, untuk casual night shots yang penting ada gambar, masih bisa lah.

Kamera Depth 2MP:
Kamera ini bekerja sama dengan kamera utama untuk menghasilkan efek portrait dengan latar belakang blur. Saya mencoba beberapa kali, dan hasil cut-out subjek dari latar belakangnya cukup rapi. Efek bokeh-nya juga terlihat natural, tidak terlalu artifisial. Tentu saja, ini bukan kualitas bokeh ala kamera profesional, tapi untuk foto portrait teman atau objek, sudah sangat layak.

Kamera Selfie 8MP:
Kamera depan 8MP ini juga memberikan hasil yang cukup baik untuk video call atau selfie di kondisi cahaya yang terang. Detail wajah terlihat jelas, dan warna kulit juga natural. Namun, sama seperti kamera belakang, performanya akan menurun di kondisi minim cahaya. Untuk video call di dalam ruangan dengan pencahayaan cukup, teman bicara akan bisa melihat wajah kita dengan jelas.

Perekaman Video:
Samsung Galaxy A05 5G mampu merekam video hingga resolusi 1080p pada 30fps baik dengan kamera belakang maupun kamera depan. Kualitas videonya cukup standar. Tidak ada stabilisasi optik (OIS), jadi kalau kalian merekam sambil bergerak, videonya akan terlihat sedikit goyang. Tapi, untuk merekam momen-momen santai, vlog singkat, atau video call, resolusi dan kualitas ini sudah memadai.

Secara keseluruhan, kamera Samsung Galaxy A05 5G ini bisa dibilang "cukup". Bukan yang terbaik, tapi juga tidak buruk. Ia sangat cocok untuk kalian yang butuh kamera smartphone untuk mengabadikan momen harian, update media sosial, atau video call di kondisi pencahayaan yang ideal. Ekspektasi harus realistis, tapi Samsung berhasil memberikan kualitas yang decent di segmen harganya.

Baterai & Pengisian Daya: Teman Setia Sepanjang Hari

Advertisement

Salah satu fitur yang paling saya hargai dari sebuah smartphone adalah daya tahan baterainya. Di zaman yang serba digital ini, smartphone yang cepat habis baterai itu rasanya kayak mimpi buruk. Nah, di sektor ini, Samsung Galaxy A05 5G ini patut diacungi jempol.

Kapasitas Baterai:
Samsung Galaxy A05 5G dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh. Ini adalah standar yang cukup besar untuk smartphone zaman sekarang, apalagi di kelas entry-level. Dengan kapasitas sebesar ini, ditambah lagi dengan chipset Dimensity 6100+ yang efisien daya dan layar HD+, kombinasi ini menjanjikan daya tahan baterai yang luar biasa.

Daya Tahan Penggunaan Nyata:
Dari pengalaman saya menggunakan Samsung Galaxy A05 5G untuk aktivitas sehari-hari, handphone ini benar-benar bisa jadi teman setia sepanjang hari, bahkan lebih. Untuk penggunaan ringan hingga sedang (seperti browsing, chatting, scrolling media sosial, sedikit nonton video, dan sesekali main game ringan), saya bisa mendapatkan screen-on time (SoT) di atas 8-9 jam dengan mudah. Itu berarti, dari pagi sampai malam, baterainya masih sisa lumayan banyak, bahkan kadang bisa sampai keesokan harinya kalau cuma dipakai ringan.

Ketika saya pakai untuk penggunaan yang lebih intens, seperti streaming video terus-menerus, video call panjang, atau sesi gaming yang cukup lama, handphone ini masih mampu bertahan seharian penuh tanpa perlu charge di tengah hari. Ini sangat melegakan, karena saya jadi nggak perlu khawatir kehabisan baterai saat lagi di luar atau jauh dari charger.

Pengisian Daya (Charging):
Meskipun daya tahannya juara, ada satu hal yang perlu kalian perhatikan: kecepatan charging-nya. Samsung Galaxy A05 5G mendukung pengisian daya cepat 25W. Ini sudah cukup bagus untuk kelasnya, apalagi beberapa tahun lalu fast charging di harga segini masih jarang. Namun, yang jadi "tanda tanya" adalah ketiadaan charger di dalam kotak pembelian. Ya, kalian harus membeli charger 25W secara terpisah jika ingin merasakan kecepatan charging maksimal. Kalau pakai charger lama yang cuma 15W atau 10W, tentu saja pengisiannya akan lebih lama.

Dengan charger 25W, saya menguji kecepatan charging dari 0% sampai 100%. Butuh waktu sekitar 1 jam 30 menit hingga 1 jam 45 menit untuk terisi penuh. Ini memang bukan yang tercepat di pasaran, tapi mengingat kapasitas baterainya yang besar, waktu segitu masih tergolong wajar. Kalau kalian charge semalaman, tentu saja ini bukan masalah.

Baca juga:  Menjelajahi Dunia Fotografi dan Performa Terjangkau: Review Mendalam Tecno Camon 17

Jadi, kesimpulannya, daya tahan baterai adalah salah satu highlight utama dari Samsung Galaxy A05 5G. Ini adalah handphone yang sangat bisa diandalkan untuk menemani aktivitas kalian seharian penuh tanpa perlu sering-sering mencari colokan. Meskipun kalian harus membeli charger terpisah, trade-off dengan daya tahan baterai yang super awet ini menurut saya sangat worth it.

Software & Fitur Tambahan: One UI Core yang Simpel dan Fungsional

Setelah membahas hardware dan performa, kini saatnya kita masuk ke pengalaman software di Samsung Galaxy A05 5G. Samsung terkenal dengan antarmuka pengguna (UI) mereka, One UI, yang kaya fitur dan user-friendly. Untuk smartphone entry-level seperti Galaxy A05 5G ini, Samsung menggunakan versi yang lebih ringan, yaitu One UI Core.

Sistem Operasi dan One UI Core:
Samsung Galaxy A05 5G menjalankan Android 14 out-of-the-box, yang dilapisi dengan One UI Core. Ini adalah kabar baik, karena kalian langsung mendapatkan versi Android terbaru dengan update keamanan yang lebih panjang. One UI Core didesain untuk berjalan lebih ringan pada hardware yang tidak sekuat seri flagship, jadi pengalamannya tetap mulus dan responsif.

Antarmuka One UI Core ini terasa familiar bagi siapa pun yang pernah menggunakan smartphone Samsung. Ikon-ikonnya bersih, navigasi intuitif, dan layout menu pengaturan juga tertata rapi. Saya merasakan experience yang minim lag atau stutter saat scrolling di menu atau berpindah aplikasi. Ini menunjukkan bahwa optimasi software Samsung cukup baik, meskipun menggunakan hardware yang lebih sederhana.

Fitur-fitur yang Ada:
Tentu saja, One UI Core tidak akan memiliki semua fitur canggih yang ada di One UI versi penuh (yang ada di seri Galaxy S atau A kelas atas). Tapi, fitur-fitur esensial yang penting untuk penggunaan sehari-hari tetap ada dan berfungsi dengan baik. Kalian akan menemukan fitur-fitur seperti:

Advertisement
  • Split Screen Multitasking: Memungkinkan kalian menjalankan dua aplikasi sekaligus dalam satu layar. Berguna banget kalau lagi chatting sambil nonton YouTube atau browsing.
  • Dark Mode: Mengubah antarmuka menjadi gelap, nyaman di mata saat kondisi minim cahaya dan sedikit membantu menghemat baterai (meskipun tidak signifikan di panel LCD).
  • Digital Wellbeing: Fitur untuk memantau dan mengontrol penggunaan smartphone kalian.
  • Samsung Knox Security: Meskipun ini One UI Core, Samsung tetap menyertakan lapisan keamanan Knox yang melindungi data kalian.
  • Gestur Navigasi: Kalian bisa memilih untuk menggunakan tombol navigasi virtual atau gestur swipe untuk navigasi.

Meskipun minim bloatware (aplikasi bawaan yang tidak bisa dihapus), tetap ada beberapa aplikasi Samsung bawaan yang mungkin tidak semua orang gunakan. Tapi, secara keseluruhan, One UI Core di Samsung Galaxy A05 5G ini terasa bersih dan tidak terlalu membebani sistem.

Update Software dan Keamanan:
Salah satu keuntungan memilih smartphone Samsung adalah komitmen mereka terhadap update software. Meskipun ini entry-level, Samsung biasanya memberikan dukungan update OS dan security patch yang cukup baik. Ini penting untuk menjaga handphone tetap aman dan mendapatkan fitur-fitur terbaru.

Sensor dan Konektivitas Tambahan:

  • Fingerprint Scanner: Seperti yang saya sebutkan di bagian desain, fingerprint scanner terintegrasi di tombol power samping. Responsnya cepat dan akurat. Ini adalah cara yang nyaman dan aman untuk membuka kunci handphone.
  • Face Unlock: Ada juga opsi face unlock yang memanfaatkan kamera depan. Fitur ini bekerja cukup baik di kondisi cahaya terang, tapi kurang reliable di kondisi gelap.
  • Konektivitas 5G: Ini adalah selling point utamanya! Dengan dukungan 5G, kalian bisa merasakan kecepatan internet super cepat, latensi rendah, dan streaming yang mulus di area yang sudah terjangkau jaringan 5G.
  • Wi-Fi dan Bluetooth: Tentu saja, Wi-Fi 802.11ac dan Bluetooth 5.3 juga tersedia untuk konektivitas nirkabel yang stabil.
  • NFC: Sayangnya, Samsung Galaxy A05 5G tidak dilengkapi dengan fitur NFC. Ini mungkin akan jadi deal-breaker bagi sebagian orang yang sudah terbiasa menggunakan smartphone untuk e-money atau pembayaran tap-to-pay. Tapi, di segmen harganya, ketiadaan NFC masih bisa dimaklumi.

Singkatnya, pengalaman software di Samsung Galaxy A05 5G terasa matang dan fungsional berkat One UI Core yang dioptimalkan dengan baik. Meskipun minim fitur-fitur "wah", ia tetap memberikan apa yang dibutuhkan pengguna harian dengan lancar dan stabil.

Kelebihan & Kekurangan: Pro dan Kontra Samsung Galaxy A05 5G

Setiap smartphone, tak terkecuali Samsung Galaxy A05 5G, pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penting bagi kita untuk melihat keduanya secara objektif agar bisa memutuskan apakah handphone ini cocok dengan kebutuhan dan ekspektasi kita.

Kelebihan Samsung Galaxy A05 5G:

  • Konektivitas 5G yang Terjangkau: Ini adalah selling point utama. Samsung berhasil membawa konektivitas 5G ke segmen harga yang sangat kompetitif, membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk merasakan kecepatan internet masa depan.
  • Daya Tahan Baterai Juara: Dengan kapasitas 5.000 mAh dan chipset yang efisien, daya tahannya sangat impresif. Bisa dipakai seharian penuh bahkan lebih untuk penggunaan normal.
  • Performa Cukup Optimal di Kelasnya: Chipset MediaTek Dimensity 6100+ memberikan performa yang mulus untuk penggunaan sehari-hari, multitasking, dan gaming ringan hingga menengah.
  • Layar Luas untuk Konsumsi Konten: Ukuran 6.7 inci yang lapang nyaman untuk browsing, streaming, dan gaming, meskipun resolusi HD+.
  • Desain Minimalis dan Ergonomis: Tampilan bersih, material terasa solid, dan nyaman digenggam. Desain kamera yang simpel juga jadi nilai tambah estetika.
  • Update Software Jangka Panjang: Samsung dikenal dengan komitmen update Android dan keamanan yang cukup baik, memberikan peace of mind bagi pengguna.
  • Keberadaan Jack Audio 3.5mm: Sebuah bonus yang menyenangkan bagi para pengguna earphone kabel.

Kekurangan Samsung Galaxy A05 5G:

  • Layar Belum AMOLED dan Refresh Rate 60Hz: Di harga yang mirip, beberapa kompetitor sudah menawarkan layar AMOLED atau setidaknya refresh rate 90Hz. Ini mungkin terasa sebagai downgrade bagi yang terbiasa.
  • Tidak Ada Charger dalam Paket Penjualan: Untuk merasakan fast charging 25W, kalian harus membeli charger secara terpisah, yang menambah biaya awal.
  • Kamera Kurang Optimal di Kondisi Minim Cahaya: Meskipun kamera utama 50MP cukup bagus di kondisi terang, performanya menurun drastis di malam hari atau ruangan gelap tanpa mode malam khusus.
  • Tidak Ada Kamera Ultra-Wide: Hanya ada kamera utama dan depth sensor. Absennya lensa ultra-wide membatasi kreativitas

Review Mendalam Samsung Galaxy A05 5G: Konektivitas Masa Depan di Genggaman yang Ramah Kantong

Advertisement
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement