Posted on Leave a comment

Samsung Galaxy A73: Menguak Pesona Si Mid-Range Champion yang Bikin Penasaran

Advertisement

Halo, teman-teman gadget enthusiast! Pernahkah kalian merasa dilema saat mencari smartphone baru? Antara ingin yang performanya oke, kameranya cakep, baterainya awet, tapi kantong nggak teriak-teriak histeris? Nah, jujur saja, saya pun sering begitu. Dan dalam pencarian itu, satu nama yang sering muncul di benak saya adalah Samsung Galaxy A73. Handphone ini sempat jadi perbincangan hangat di segmen mid-range, menawarkan kombinasi spesifikasi yang menggiurkan dengan embel-embel nama besar Samsung.

Sebagai seseorang yang gemar mengulik berbagai perangkat teknologi, saya pun penasaran: apakah Samsung Galaxy A73 ini benar-benar se-Worth It itu? Atau cuma sekadar jargon marketing belaka? Setelah "menggunakannya" dalam keseharian (dalam artian, menyelami setiap detail review, spesifikasi, dan pengalaman pengguna lain seolah saya memilikinya), saya punya banyak cerita dan insight yang ingin saya bagikan. Mari kita bedah satu per satu, apa saja yang ditawarkan oleh si Galaxy A73 ini, dari desainnya yang menawan hingga performanya yang tangguh. Siapa tahu, setelah membaca ini, kalian juga ikut jatuh hati atau setidaknya punya gambaran jelas apakah A73 adalah jodoh gadget kalian.

Desain & Build Quality: Sentuhan Premium dalam Balutan Mid-Range

Begitu pertama kali "melihat" Samsung Galaxy A73, kesan pertama yang muncul adalah elegansi dan minimalisme. Samsung memang punya ciri khas tersendiri dalam merancang lini Galaxy A mereka, dan A73 ini tidak terkecuali. Desainnya terasa modern, dengan bodi yang ramping dan sudut-sudut yang membulat, memberikan grip yang nyaman di tangan. Jujur saja, rasanya pas banget, nggak terlalu besar dan juga nggak terlalu kecil.

Material yang digunakan memang didominasi oleh polikarbonat untuk bagian belakang dan frame. Beberapa orang mungkin akan bilang, "Ah, plastik lagi!" Tapi, tunggu dulu. Samsung berhasil memberikan sentuhan akhir yang tidak terasa murahan. Permukaan matte di bagian belakangnya tidak hanya sedap dipandang, tapi juga efektif dalam menyamarkan sidik jari dan noda. Ini penting banget buat saya yang seringkali malas pakai casing tambahan. Modul kameranya didesain menyatu dengan bodi belakang, dengan bump yang tidak terlalu menonjol, memberikan kesan rapi dan tidak mengganggu saat diletakkan di meja.

Beratnya pun cukup ideal, sekitar 181 gram, sehingga tidak terasa membebani saat digenggam lama atau dimasukkan ke saku. Yang paling saya apresiasi dari segi build quality adalah sertifikasi IP67. Ini artinya, Samsung Galaxy A73 tahan terhadap debu dan cipratan air. Fitur ini seringkali absen di kelas mid-range, jadi keberadaannya di A73 adalah nilai plus yang signifikan. Rasanya lebih tenang aja kalau tiba-tiba kehujanan atau ketumpahan air minum, nggak langsung panik. Meskipun begitu, bukan berarti kalian bisa ajak berenang ya, tetap hati-hati! Secara keseluruhan, Galaxy A73 berhasil menyajikan desain yang menarik dan build quality yang solid, melebihi ekspektasi untuk sebuah ponsel di kelasnya.

Layar: Visual yang Memukau dengan Refresh Rate Tinggi

Ini dia salah satu highlight utama dari Samsung Galaxy A73: layarnya! Samsung memang jagonya soal panel display, dan mereka membuktikan itu lagi di A73. Ponsel ini dibekali layar Super AMOLED Plus berukuran 6.7 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2400 piksel). Begitu melihatnya, mata langsung dimanjakan oleh warna-warna yang kaya, kontras yang tajam, dan tingkat kecerahan yang luar biasa. Menonton video, browsing media sosial, atau sekadar melihat foto di galeri terasa sangat menyenangkan. Detailnya jelas, warnanya pop-up, dan hitamnya benar-benar pekat.

Yang membuat pengalaman visual semakin imersif adalah dukungan refresh rate 120Hz. Perpindahan antar menu, scrolling di media sosial, atau bermain game terasa sangat mulus dan responsif. Efek smoothness ini benar-benar bikin ketagihan dan sulit rasanya kembali ke layar 60Hz setelah merasakan 120Hz. Meskipun bukan refresh rate adaptif, artinya dia akan terus berjalan di 120Hz (kecuali saat tidak ada interaksi), pengalaman pengguna tetap superior. Kecerahan puncaknya juga cukup tinggi, sehingga layar tetap terlihat jelas bahkan saat digunakan di bawah terik matahari langsung. Ini penting banget buat saya yang sering beraktivitas outdoor.

Samsung Galaxy A73: Menguak Pesona Si Mid-Range Champion yang Bikin Penasaran

Bezel di sekeliling layarnya cukup tipis, meskipun ada sedikit chin di bagian bawah. Desain punch-hole untuk kamera depannya juga tidak terlalu mengganggu, menyatu dengan baik di bagian tengah atas layar. Perlindungan Gorilla Glass 5 juga disematkan, memberikan sedikit ketenangan dari goresan dan benturan ringan. Singkatnya, layar Samsung Galaxy A73 ini adalah salah satu yang terbaik di kelasnya, menawarkan pengalaman visual yang premium dan responsif yang jarang ditemukan di mid-range lain.

Advertisement
Baca juga:  Samsung Galaxy Z Fold 5: Sebuah Pengalaman Lipat yang Semakin Matang

Performa & Hardware: Kekuatan Snapdragon 778G yang Andal

Oke, mari kita bahas dapur pacunya. Samsung Galaxy A73 ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 778G 5G. Nah, ini menarik karena banyak mid-range Samsung lainnya yang menggunakan chipset Exynos buatan mereka sendiri. Penggunaan Snapdragon 778G ini adalah keputusan yang sangat tepat. Chipset ini dikenal memiliki performa yang sangat stabil, efisien dalam penggunaan daya, dan mampu memberikan pengalaman gaming yang mumpuni.

Dalam penggunaan sehari-hari, performa Samsung Galaxy A73 terasa sangat responsif dan tanpa lag. Membuka dan menutup aplikasi, beralih antar aplikasi, multitasking dengan beberapa aplikasi berjalan di latar belakang, semuanya berjalan dengan mulus. Saya tidak merasakan adanya stutter atau hiccup yang berarti. RAM yang tersedia juga cukup besar, mulai dari 6GB hingga 8GB, dipadukan dengan penyimpanan internal 128GB atau 256GB yang bisa diperluas dengan kartu microSD hingga 1TB. Kombinasi ini memastikan bahwa A73 siap menghadapi segala kebutuhan pengguna, baik itu untuk bekerja, belajar, atau sekadar hiburan.

Bagaimana dengan gaming? Ini salah satu pertanyaan besar saya. Dengan Snapdragon 778G dan layar 120Hz, ekspektasi saya cukup tinggi. Dan hasilnya? Cukup memuaskan! Game-game populer seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, atau Genshin Impact bisa dijalankan dengan pengaturan grafis tinggi dan frame rate yang stabil. Memang, untuk Genshin Impact di pengaturan tertinggi akan terasa sedikit drop frame sesekali, tapi secara keseluruhan masih sangat playable dan menyenangkan. Manajemen panasnya juga cukup baik; ponsel ini tidak mudah panas berlebihan meskipun digunakan untuk sesi gaming yang panjang. Ini menunjukkan bahwa Samsung dan Qualcomm berhasil mengoptimalkan kinerja hardware dengan baik. Jadi, kalau kalian mencari ponsel mid-range yang andal untuk daily driver maupun sesekali gaming, Samsung Galaxy A73 ini patut diperhitungkan.

Kamera: Resolusi Tinggi untuk Hasil Foto Memukau

Salah satu daya tarik utama dari Samsung Galaxy A73 adalah sektor kameranya. Samsung membekali ponsel ini dengan konfigurasi quad-camera yang menjanjikan di bagian belakang:

  • Kamera Utama 108MP dengan OIS (Optical Image Stabilization)
  • Kamera Ultra-Wide 12MP
  • Samsung Galaxy A73: Menguak Pesona Si Mid-Range Champion yang Bikin Penasaran

  • Kamera Macro 5MP
  • Kamera Depth 5MP

Di atas kertas, angka 108MP itu memang menggoda. Dan dalam praktiknya, kamera utama 108MP ini mampu menghasilkan foto-foto yang detail, tajam, dan memiliki rentang dinamis yang baik, terutama dalam kondisi pencahayaan yang cukup. Teknologi pixel-binning (Nona-binning) yang digunakan akan menggabungkan sembilan piksel menjadi satu, menghasilkan foto 12MP yang berkualitas tinggi dengan detail yang lebih baik dan noise yang minim. Kehadiran OIS adalah game-changer yang besar, membantu menstabilkan gambar, mengurangi blur akibat guncangan tangan, dan sangat membantu dalam pengambilan foto di kondisi cahaya rendah atau merekam video yang lebih stabil.

Kamera ultra-wide 12MP-nya juga bekerja dengan sangat baik, mampu menangkap pemandangan yang luas tanpa distorsi yang berlebihan di tepian. Warnanya konsisten dengan kamera utama, yang merupakan nilai plus. Sementara itu, kamera makro 5MP cukup fungsional untuk mengambil gambar objek kecil dari jarak dekat, dan kamera depth 5MP membantu menciptakan efek bokeh yang rapi pada mode Portrait.

Untuk pengambilan foto di kondisi cahaya redup atau malam hari, mode Malam (Night Mode) di Samsung Galaxy A73 cukup efektif. Dengan bantuan OIS, hasilnya lumayan cerah, detail masih terjaga, dan noise bisa diminimalisir. Memang tidak sekelas flagship, tapi untuk kelas mid-range, performanya patut diacungi jempol.

Di bagian depan, ada kamera selfie 32MP. Hasilnya? Sangat memuaskan! Foto selfie terlihat detail, warnanya akurat, dan mode Portrait-nya juga bisa menghasilkan bokeh yang natural. Untuk video, Samsung Galaxy A73 mampu merekam hingga resolusi 4K pada 30fps baik dengan kamera belakang maupun depan. Kehadiran OIS di kamera utama sangat membantu stabilisasi video, menjadikannya pilihan yang baik untuk vlogging kasual atau merekam momen-momen penting. Secara keseluruhan, sektor kamera Samsung Galaxy A73 ini adalah salah satu yang terbaik di kelasnya, cocok untuk kalian yang gemar fotografi dan ingin hasil yang konsisten.

Baca juga:  Mengungkap Pesona Apple iPhone 14 Pro: Lebih dari Sekadar Angka dan Spek!

Baterai & Pengisian Daya: Daya Tahan Seharian Penuh

Salah satu aspek yang tidak kalah penting dari sebuah smartphone adalah daya tahan baterainya. Samsung Galaxy A73 dibekali baterai berkapasitas besar, 5000 mAh. Dengan kapasitas sebesar ini, dipadukan dengan efisiensi chipset Snapdragon 778G dan optimasi One UI, daya tahan baterai A73 ini sangat impresif. Dalam penggunaan normal sehari-hari, yang meliputi browsing, media sosial, sesekali gaming, dan streaming video, saya bisa dengan mudah melewati satu hari penuh tanpa perlu khawatir mencari colokan. Bahkan, seringkali saya masih menyisakan sekitar 20-30% daya saat akan tidur. Ini adalah peace of mind yang sangat berharga.

Advertisement

Tentu saja, penggunaan intensif seperti gaming berat atau merekam video 4K dalam waktu lama akan menguras baterai lebih cepat, tapi tetap saja, performa 5000 mAh ini sangat bisa diandalkan.

Untuk pengisian daya, Samsung Galaxy A73 mendukung fast charging 25W. Ini memang bukan yang tercepat di pasaran, mengingat beberapa kompetitor sudah menawarkan 67W atau bahkan lebih. Namun, 25W sudah cukup untuk mengisi daya dari 0% hingga 50% dalam waktu sekitar 30 menit, dan untuk mengisi penuh hingga 100% membutuhkan waktu sekitar 80-90 menit. Cukup lah untuk kebutuhan darurat atau saat buru-buru. Sayangnya, Samsung tidak menyertakan charger dalam kotak penjualan, jadi kalian harus membelinya secara terpisah jika belum punya yang mendukung 25W. Ini adalah salah satu kekurangan kecil, tapi wajar mengingat tren di industri saat ini. Meskipun begitu, secara keseluruhan, daya tahan baterai Samsung Galaxy A73 adalah salah satu keunggulan utamanya yang membuat pengalaman penggunaan semakin nyaman.

Software & Fitur Tambahan: One UI yang Matang dan Kaya Fitur

Samsung Galaxy A73 menjalankan One UI berbasis Android. Saat pertama kali rilis, ia hadir dengan One UI 4.1 berbasis Android 12. Samsung dikenal sangat berkomitmen dalam memberikan pembaruan perangkat lunak, dan Galaxy A73 termasuk salah satu ponsel yang mendapatkan dukungan pembaruan Android dan keamanan yang panjang. Ini adalah nilai plus besar, karena ponsel akan tetap relevan dan aman untuk beberapa tahun ke depan.

One UI sendiri adalah salah satu skin Android terbaik di pasaran. Antarmukanya bersih, intuitif, dan kaya fitur tanpa terasa bloated. Samsung telah melakukan banyak optimasi untuk membuat pengalaman pengguna semakin lancar dan menyenangkan. Ada banyak fitur kustomisasi yang bisa kalian eksplorasi, mulai dari tema, widget, hingga pengaturan always-on display. Fitur-fitur khas Samsung seperti Samsung Pay, Secure Folder untuk privasi ekstra, dan integrasi dengan ekosistem Samsung lainnya (Galaxy Buds, Galaxy Watch) juga tersedia.

Keamanan juga menjadi prioritas. Ada in-display fingerprint scanner yang responsif dan Face Unlock yang cukup cepat. Fitur Game Booster juga hadir untuk mengoptimalkan performa saat bermain game dan menyediakan berbagai tool berguna. Satu hal yang mungkin perlu diperhatikan adalah adanya beberapa bloatware atau aplikasi pra-instal dari Samsung maupun pihak ketiga, tapi untungnya sebagian besar bisa di-uninstall atau dinonaktifkan. Secara keseluruhan, pengalaman menggunakan One UI di Samsung Galaxy A73 terasa sangat matang dan menyenangkan, menawarkan kombinasi fungsionalitas dan kemudahan penggunaan.

Kelebihan & Kekurangan: Sebuah Rekap Jujur

Setelah "mengulik" Samsung Galaxy A73 secara mendalam, mari kita rangkum apa saja kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan Samsung Galaxy A73:

  • Layar Super AMOLED 120Hz yang Fantastis: Visual yang memukau, warna akurat, kontras tinggi, dan scrolling yang super mulus. Salah satu yang terbaik di kelasnya.
  • Kamera 108MP dengan OIS: Menghasilkan foto yang detail dan tajam, stabilisasi video yang baik, serta performa low-light yang mumpuni untuk kelasnya. Kamera selfie 32MP juga sangat bagus.
  • Performa Andal Snapdragon 778G: Cukup kuat untuk daily driver maupun gaming berat, efisien daya, dan minim throttling.
  • Daya Tahan Baterai 5000mAh yang Luar Biasa: Mampu bertahan seharian penuh dengan penggunaan normal.
  • Sertifikasi IP67: Tahan debu dan cipratan air, menambah durabilitas dan peace of mind.
  • Desain Ramping & Ringan: Meskipun didominasi plastik, desainnya tetap elegan dan nyaman digenggam.
  • Dukungan Software Jangka Panjang: Komitmen Samsung untuk pembaruan Android dan keamanan hingga beberapa tahun ke depan.
  • Speaker Stereo: Memberikan pengalaman audio yang lebih imersif.
Baca juga:  Google Pixel 7: Lebih dari Sekadar Android Murni, Sebuah Pengalaman yang Menggoda!

Kekurangan Samsung Galaxy A73:

  • Tidak Ada Charger di Kotak Penjualan: Harus membeli adaptor 25W secara terpisah.
  • Kecepatan Charging Hanya 25W: Kalah cepat dibandingkan beberapa kompetitor di kelas harga yang sama.
  • Material Bodi Belakang Polikarbonat: Meskipun didesain dengan baik, beberapa mungkin mengharapkan material premium seperti kaca di rentang harga ini.
  • Absennya Jack Audio 3.5mm: Bagi sebagian orang, ini mungkin jadi deal-breaker karena harus menggunakan adaptor atau TWS.
  • Harga Saat Rilis Cukup Tinggi: Meskipun performanya bagus, harganya mungkin terasa premium untuk sebuah mid-range saat pertama kali dirilis. Namun, seiring waktu, harganya sudah lebih stabil dan menarik.

Perbandingan dengan Handphone Lain di Kelasnya: Apakah A73 Unggul?

Di segmen mid-range yang sangat kompetitif, Samsung Galaxy A73 punya beberapa rival tangguh. Mari kita bandingkan dengan beberapa di antaranya:

  • Dibandingkan dengan Xiaomi/Redmi/POCO: Ponsel dari brand ini seringkali menawarkan spesifikasi on paper yang gila-gilaan dengan harga yang lebih agresif. Misalnya, charging yang super cepat (67W ke atas), atau chipset yang lebih tinggi di beberapa model. Namun, Samsung Galaxy A73 seringkali unggul dalam hal kualitas layar (Super AMOLED yang lebih konsisten), dukungan software jangka panjang, sertifikasi IP67, dan kualitas kamera yang lebih matang (terutama dengan OIS yang seringkali absen di rival). Build quality dan pengalaman One UI yang lebih stabil juga menjadi nilai plus Samsung.
  • Dibandingkan dengan realme: realme juga menawarkan value yang sangat baik, dengan desain yang stylish dan performa gaming yang kuat. Namun, lagi-lagi, A73 biasanya unggul di sektor kamera (terutama OIS), build quality dengan IP67, dan dukungan software yang lebih terjamin.
  • Dibandingkan dengan Samsung Galaxy A53/A54: A73 adalah kakak dari A53/A54. Keunggulan A73 adalah layar yang lebih besar, kamera utama 108MP (vs. 64MP di A53/50MP di A54), dan chipset Snapdragon 778G yang performanya lebih stabil dibandingkan Exynos di A53/A54. Namun, A54 membawa desain yang lebih baru dan chipset yang lebih efisien di tahun berikutnya. Jadi, A73 ini lebih cocok untuk mereka yang mencari performa kamera dan layar yang sedikit lebih superior di ukuran yang lebih besar.

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy A73 menempatkan dirinya sebagai pilihan premium di segmen mid-range. Ia tidak selalu menjadi yang termurah atau yang punya spesifikasi "tertinggi" di setiap lini, tapi ia menawarkan paket yang sangat seimbang dan matang dengan fokus pada pengalaman pengguna yang stabil, kamera yang mumpuni, dan daya tahan yang baik. Fitur seperti IP67 dan OIS seringkali menjadi pembeda yang signifikan.

Advertisement

Kesimpulan & Rekomendasi Penggunaan: Siapa yang Cocok dengan Samsung Galaxy A73?

Setelah semua yang kita bahas, pertanyaan besarnya adalah: apakah Samsung Galaxy A73 ini worth it? Menurut saya, jawabannya adalah sangat worth it, terutama jika kalian bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih terjangkau saat ini dibandingkan harga peluncurannya.

Samsung Galaxy A73 sangat cocok untuk:

  • Pengguna yang Prioritaskan Kualitas Layar: Jika kalian suka menonton film, streaming video, atau sekadar scrolling media sosial dan menginginkan visual yang memanjakan mata dengan refresh rate tinggi, A73 adalah pilihan yang tepat.
  • Pecinta Fotografi Mobile: Dengan kamera 108MP ber-OIS dan kamera selfie 32MP yang handal, A73 adalah daily driver yang sangat mumpuni untuk mengabadikan momen.
  • Pengguna yang Aktif dan Butuh Daya Tahan Baterai Seharian: Baterai 5000mAh-nya akan memastikan kalian tetap terhubung sepanjang hari tanpa khawatir kehabisan daya.
  • Mereka yang Menginginkan Performa Andal untuk Segala Kebutuhan: Baik untuk multitasking berat, gaming kasual hingga menengah, atau sekadar penggunaan sehari-hari yang lancar.
  • Orang yang Mencari Ponsel Tahan Lama: Sertifikasi IP67 dan dukungan software jangka panjang dari Samsung membuat A73 menjadi investasi yang baik untuk penggunaan jangka panjang.
  • Penggemar Ekosistem Samsung: Jika kalian sudah terbiasa dengan One UI dan produk Samsung lainnya, A73 akan terasa sangat familiar dan mudah beradaptasi.

Kegunaan idealnya: Samsung Galaxy A73 adalah all-rounder sejati. Ia ideal sebagai ponsel utama untuk pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, atau siapa saja yang membutuhkan perangkat serbaguna. Cocok untuk content consumption, social media management, mobile gaming ringan hingga menengah, hingga produktivitas dasar. Price-to-value-nya menjadi sangat menarik, terutama jika kalian bisa mendapatkan unit dengan harga yang sudah turun dari harga peluncuran. Kalian mendapatkan fitur-fitur yang biasanya hanya ada di kelas flagship atau high-end mid-range dengan harga yang lebih terjangkau.

Jadi, jika kalian sedang mencari smartphone yang punya paket lengkap: layar bagus, kamera cakep, performa oke, baterai awet, dan tahan air, Samsung Galaxy A73 adalah salah satu kandidat terkuat yang patut kalian pertimbangkan.

Bagaimana menurut kalian? Apakah ada yang sudah punya Samsung Galaxy A73 dan punya pengalaman berbeda? Atau mungkin ada pertanyaan lebih lanjut tentang ponsel ini? Jangan ragu untuk berbagi opini dan pengalaman kalian di kolom komentar di bawah ya! Mari kita diskusi lebih lanjut.

Samsung Galaxy A73: Menguak Pesona Si Mid-Range Champion yang Bikin Penasaran

Advertisement
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement